Bakrie Plantations Bukukan Kenaikan Penjualan 41%

Minggu, 02 November 2014 - 20:57 WIB
Bakrie Plantations Bukukan...
Bakrie Plantations Bukukan Kenaikan Penjualan 41%
A A A
JAKARTA - PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) hingga akhir kuartal III/2014 membukukan penjualan Rp2,03 triliun atau naik 41% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp1,44 triliun.

Direktur UNSP Andi W Setianto mengatakan, di tengah harga jual minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dan karet yang terus melorot tajam sepanjang tahun ini, perseroan tetap mampu menikmati hasil penjualan yang tinggi saat harga CPO di pasaran lebih tinggi dibanding tahun ini.

"Ini membuktikan bahwa fundamental bisnis kami sebenarnya tetap kuat untuk terus memacu kinerja," kata Andi dalam rilisnya, Minggu (2/11/2014).

Selain penjualan yang melonjak hingga 41% tersebut, laba operasi dan laba kotor UNSP juga naik cukup signifikan. Menurut Andi yang menjabat sebagai direktur perseroan sejak sekitar setahun lalu itu, jajaran manajemen UNSP telah memantapkan strategi dan kiat jitu untuk terus memacu kinerja.

"Hasilnya sudah mulai terlihat sejak awal tahun ini. Perlahan tapi pasti, kami berhasil melakukan perbaikan dan memulihkan kekuatan fundamental bisnis kami. Hasilnya semakin kelihatan nyata pada kuartal ketiga ini," ujarnya.

Laporan keuangan kuartal III tahun ini menunjukkan bahwa kinerja perseroan memang kian membaik dan positif. Laba kotor meningkat 45% dari Rp395 miliar di kuartal III/2013 menjadi Rp575 miliar di kuartal III/2014. Perolehan laba operasi juga meningkat hingga 106% dari Rp135 miliar menjadi Rp278 miliar.

Menurut dia, catatan positif ini, antara lain merupakan hasil dari strategi jitu perseroan melakukan peningkatan produksi sawit dan karet di tengah kondisi harga pasar komoditas sawit dan karet yang masih berada di level yang rendah.

Pada kuartal III/2014, harga komoditas sawit (CPO) turun ke level terendah USD670 per ton CIF Rotterdam dibandingkan harga di kuartal III/2013 yang level terendahnya saat itu tercatat USD810 per ton. Data perseroan menunjukkan harga CPO pernah mencapai level tertinggi USD1.700 per ton di April 2011.

Kondisi serupa juga terjadi di komoditas karet. Pada kuartal III/2014, harga komoditas karet turun ke level terendah USD1,6 per kilogram (kg) dibandingkan kuartal III/2013 yang masih bertahan di level terendahnya USD2,6 per kg. Data perseroan menunjukkan harga karet pernah mencapai level tertinggi USD6,2 per kg pada Februari 2011.

"Dalam jangka pendek ini, kami berhasil fokus pada optimalisasi produktivitas pabrik melalui peningkatan pembelian sawit dan karet dari petani, yang juga sekaligus membantu peningkatan ekonomi mereka. Kami akan melanjutkan upaya peningkatan produktivitas aset dan sustainability struktur permodalan yang tercermin di rasio utang yang sehat, mengacu ke best practice," tutur Andi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6845 seconds (0.1#10.140)