Tol Cilincing-Cibitung Butuh Rp4 Triliun

Senin, 03 November 2014 - 12:50 WIB
Tol Cilincing-Cibitung Butuh Rp4 Triliun
Tol Cilincing-Cibitung Butuh Rp4 Triliun
A A A
JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PERA) menyatakan anggaran pembebasan lahan untuk proyek pembangunan Tol Cilincing-Cibitung saat ini mencapai Rp4 triliun.

Angka tersebut melejit dari perkiraan semula yang hanya Rp288 miliar. ”Tadinya kami perkirakan hanya Rp288 miliar yang diambil dari anggaran Badan Layanan Umum (BLU). Namun, perkiraan itu berubah drastis karena memang harga lahan di ruas tersebut kini sangat mahal,” ujar Direktur Bina Teknis Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PERA Subagyo di Jakarta akhir pekan lalu. Bahkan, ada lahan di beberapa titik yang sangat sulit dibebaskan.

Karena itu, Kementerian PU-PERA berencana meminta pertimbangan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait kenaikan harga lahan tersebut. ”Kami akan minta fatwa BPKP, menanyakan wajar atau tidak harga lahan di sana,” katanya. Lebih lanjut dia mengatakan, dalam pembebasan lahan untuk jalan tol, pihaknya akan memanfaatkan alternatif penggunaan dana talangan dari BLU, land capping (biaya kenaikan harga tanah).

Jika anggaran keduanya belum mencukupi tapi telah ditawarkan kepada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), maka BUJT yang bersangkutan harus menambah kekurangan uang untuk pembebasan lahan tersebut. ”Apabila BUJT sanggup, maka bisa berjalan. Kalau tidak, proyeknya berhenti sesuai dengan aturan tertulis dalam BPJT,” ucap dia.

Jalan Tol Cibitung-Cilincing sepanjang 33,6 kilometer (km) ini terdiri atas empat sesi, yaitu sesi Cibitung-Tegal Asih, Tegal Asih-Tembalang, Tembalang- Tarumanegara, serta Tarumanegara- Cilincing. Jalan tol tersebut dibangun agar angkutan barang dari pusat industri di daerah Cibitung dan sekitarnya bisa langsung diangkut menuju Pelabuhan Tanjung Priok.

Tol Manado-Bitung Tunggu Pinjaman China


Sementara, pembangunan Tol Manado-Bitung masih menunggu kepastian loan (pinjaman) dari Pemerintah China. Meski begitu, jalan tol sepanjang 39 km ini tetap dikerjakan pemerintah meski hanya sepanjang 600 meter.

”Saat ini dana loan dari China masih dalam tahap negosiasi. Pengerjaan tetap kami lanjutkan, meski hanya sepanjang 600 meter dengan menggunakan anggaran dari APBN sebesar Rp44 miliar,” ujar Kepala Satuan Kerja (Satker) Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPERA John Damanik di Jakarta akhir pekan lalu. Penyelesaian pekerjaan sepanjang 600 meter tersebut ditargetkan selesai 2015.

Saat ini proses pembebasan lahan sedang dilakukan oleh pemerintah daerah setempat. ”Targetnya, 2015 bisa selesai. Saat ini proses pembebasan lahan juga masih terus berlangsung. Jika ada yang sudah bebas, langsung kami kerjakan,” ujar dia. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PU-PERA Djoko Murjanto mengatakan, dana loan China dibutuhkan untuk menutupi kekurangan pembiayaan pembangunan tol Manado- Bitung.

Menurut dia, jalan tol tersebut layak secara ekonomi mengingat pertumbuhan ekonomi masyarakat di Kota Manado dan Provinsi Sulawesi Utara makin berkembang. ”Jalan tol ini sudah kami perhitungkan dan sejalan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan yang meningkat tajam,” ujarnya.

Ichsan amin
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5112 seconds (0.1#10.140)