Ekspor Jabar bulan September Meningkat 2,5%

Senin, 03 November 2014 - 19:56 WIB
Ekspor Jabar bulan September...
Ekspor Jabar bulan September Meningkat 2,5%
A A A
BANDUNG - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat ekspor non migas di kawasan itu mengalami peningkatan sebesar 2,5% selama September 2014, sedangkan ekspor migas mengalami penurunan sebesar 22,74%. Selama periode tersebut, ekspor Jabar mencapai USD2,39 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 1,45% dibandingkan Agustus 2014.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Doddy Gunawan Yusuf menyebutkan, ekspor non migas mengalami peningkatan dari USD2,26 miliar menjadi USD2,31 miliar. Sementara ekspor migas mengalami penurunan dari USD96,34 juta menjadi USD75,97 juta.

"Sepanjang periode Januari-September 2014, nilai ekspor non migas mencapai 95,7% dari total nilai ekspor Jabar. Terdapat sepuluh komoditas ekspor non migas Jabar yang tercatat BPS menjadi andalan bagi ekspor Jabar. Seperti pada bulan September lalu, ekspor non migas terjadi pada barang-barang rajutan sebesar 18,06%. Ekspor lainnya tetap didominasi oleh tekstil dan produk tekstil (TPT)," paparnya kepada wartawan, Senin (3/11/2014).

Dia melanjutkan, penurunan terjadi pada ekspor kertas sebesar minus 11,37%. Lalu alas kaki, kendaraan dan bagiannya, plastik dan mesin pesawat. Berbeda dengan tahun 2013, ekspor tertinggi terjadi pada kelompok kendaraan dan bagiannya sebesar 29,69%.

Adapun negara tujuan ekspor Jabar terbesar adalah Amerika Serikat sebesar USD424,65 juta, diikuti Jepang sebesar USD269,93 juta dan Thailand sebesar USD131,12 juta. Ketiga negara tersebut memberikan andil besar mencapai 35,72%.

"Nilai impor Jabar pada September 2014 tercatat sebesar USD1,17 miliar terdiri dari impor migas sebesar USD148,99 juta dan impor non migas sebesar USD1,02 miliar. Selama Januari-September, nilai impor Jabar mencapai USD10,21 miliar atau turun 3,26% dibandingkan periode yang sama 2013," tuturnya.

BPS Jabar juga mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur tertinggi di kawasan itu pada triwulan III/2014 dipegang sektor industri tekstil sebesar 7,53%. Adapun industri yang mengalami penurunan terbesar dipegang sektor furnitur sebesar 1,72%.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jabar Ruslan mengatakan, tren industri tekstil dari tiap tahunnya selalu mengalami kenaikan. Sektor ini masih menjadi primadona di Jabar. Begitu pula dengan penyerapan tenaga kerjanya pun sangat besar.

"Meski begitu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III/2014 secara keseluruhan kurang menggembirakan. Tren pertumbuhannya turun sebesar 1,61% (q-to-q) dari triwulan II tahun 2014. Pertumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang turun sebesar 1,40%," katanya.

Adapun pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang dari tahun ke tahun triwulan III tahun 2014 (y-to-y) turun sebesar 0,66%. Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang nasional triwulan III tahun 2014 tumbuh sebesar 2,45% (q-to-q) dari triwulan II-2014.

"Secara nasional, pertumbuhan produksi pada triwulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,34%," katanya.

(Baca: Inflasi Jabar Oktober 0,32%)
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7316 seconds (0.1#10.140)