Ini Saran Kadin Dorong Investasi Sektor Kelautan
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengajak kalangan pengusaha untuk berinvestasi di sektor kelautan.
Potensi komoditas kelautan dan perikanan Kawasan Indonesia Timur masih perlu dikembangkan lebih jauh.
Sebab, masih banyak hambatan yang ditemui dan perlu segera mendapat penanganan strategis dan tepat sasaran.
Selain upaya pemerintah membuat regulasi yang tepat, swasta juga berperan untuk memajukan sektor pertanian.
"Untuk melakukan investasi di kawasan Timur, khususnya sektor perikanan dan kelautan memerlukan biaya yang tinggi, maka pemerintah perlu memberikan dorongan khusus," paparnya di menara Kadin Jakarta, Selasa, (4/11/2014).
Menurut Yugi, pemerintah kali ini dapat memberikan insentif menarik untuk menjamin kepastian usaha dan keuntungan seperti pajak, bunga bank, dan perizinan.
"Selain itu, membangun sistem transportasi yang lebih efisien yang menjamin kepastian waktu, biaya dan keamanan untuk mendekatkan produksi di Timur dan pasar di Barat seperti yang dilakukan Ibu Susi dalam pengangkutan lopster untuk ekspor," terangnya.
Kemudian, mendorong pembangunan pembangkit energi listrik di sentra produksi maupun pengolahan untuk dapat menekan biaya operasi sebab penggunaan BBM sangat tinggi.
"Yang paling penting, memberikan dorongan dan memberikan insentif pada perusahaan yang mau meningkatkan kualitas SDM di Timur untuk penyerapan tenaga kerja," pungkas dia.
Potensi komoditas kelautan dan perikanan Kawasan Indonesia Timur masih perlu dikembangkan lebih jauh.
Sebab, masih banyak hambatan yang ditemui dan perlu segera mendapat penanganan strategis dan tepat sasaran.
Selain upaya pemerintah membuat regulasi yang tepat, swasta juga berperan untuk memajukan sektor pertanian.
"Untuk melakukan investasi di kawasan Timur, khususnya sektor perikanan dan kelautan memerlukan biaya yang tinggi, maka pemerintah perlu memberikan dorongan khusus," paparnya di menara Kadin Jakarta, Selasa, (4/11/2014).
Menurut Yugi, pemerintah kali ini dapat memberikan insentif menarik untuk menjamin kepastian usaha dan keuntungan seperti pajak, bunga bank, dan perizinan.
"Selain itu, membangun sistem transportasi yang lebih efisien yang menjamin kepastian waktu, biaya dan keamanan untuk mendekatkan produksi di Timur dan pasar di Barat seperti yang dilakukan Ibu Susi dalam pengangkutan lopster untuk ekspor," terangnya.
Kemudian, mendorong pembangunan pembangkit energi listrik di sentra produksi maupun pengolahan untuk dapat menekan biaya operasi sebab penggunaan BBM sangat tinggi.
"Yang paling penting, memberikan dorongan dan memberikan insentif pada perusahaan yang mau meningkatkan kualitas SDM di Timur untuk penyerapan tenaga kerja," pungkas dia.
(izz)