Pengusaha Minta Susi Jadikan Ikan Hias Isu Nasional
A
A
A
DEPOK - Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Kementerian Kelautan dan Perikanan akan menggelar pameran dan promosi budidaya ikan hias pada 6-8 November 2014.
Acara tersebut rencananya akan dibuka Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dengan balai seluas 12 hektar tersebut, merupakan pusat budidaya pengembangan ikan hias satu-satunya di Indonesia.
Sesuai data, Indonesia urutan ketiga produsen terbesar ikan hias sebesar 10,32% setelah Spanyol di urutan pertama dan Jepang di urutan ketiga, serta Malaysia dan Republik Ceko membayangi.
"Ibu Menteri akan berpidato dan diikuti Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail karena di wilayah Depok. Bu Menteri juga akan mendapatkan rekor MURI, sert meresmikan gelar teknologi dan promosi," jelas Kepala Balitbang Ikan Hias, Anjang Bangun Prasetio di Depok, Selasa (4/11/2014).
Prasetio menjelaskan, rekor MURI akan diperoleh lantaran pihaknya berhasil membudidayakan ikan pelangi atau Rainbow Kurumoi asal Papua dan Sulawesi.
Selain itu, juga akan ada sejumlah pihak yang mendapatkan penghargaan tersebut. Yakni, Kementerian, eselon I, Balitbang, dan mitra asal Prancis.
Menurutnya, ikan hias penuh seni, sesuatu yang indah dinikmati orang. Saat ini ikan hias masih belum dianggap fokus baru sekedar prospektif.
"Di masa Menteri Bu Susi ini ikan hias saya inginkan harus jadi isu nasional," tegasnya.
Dia mengatakan isu itu menjadi sesuatu yang nyata. Caranya, dengan menggandeng Pemerintah Kota Depok menjadikan Depok Sentra Ikan Hias Nasional.
Sebab, dari 11 kecamatan di Depok, 10 kecamatan memiliki ikan hias paling banyak dengan ikan tetra dan Man Fish sebagai maskot.
"Dibentuklah merintis sentra ikan hias, gandeng Walikota menggelontorkan Rp1 miliar kembangkan ikan hias di Depok," paparnya.
Selain itu, ikan hias menyumbang 7,5% devisa negara. Di Balitbang ini, ikan hias yang hampir punah dikembangkan dan diproduksi massal.
"Peran kami menjaga kelestarian. Konservasi dan salah satu pasar ekspor ikan hias RI adalah Eropa," pungkas dia.
Acara tersebut rencananya akan dibuka Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Dengan balai seluas 12 hektar tersebut, merupakan pusat budidaya pengembangan ikan hias satu-satunya di Indonesia.
Sesuai data, Indonesia urutan ketiga produsen terbesar ikan hias sebesar 10,32% setelah Spanyol di urutan pertama dan Jepang di urutan ketiga, serta Malaysia dan Republik Ceko membayangi.
"Ibu Menteri akan berpidato dan diikuti Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail karena di wilayah Depok. Bu Menteri juga akan mendapatkan rekor MURI, sert meresmikan gelar teknologi dan promosi," jelas Kepala Balitbang Ikan Hias, Anjang Bangun Prasetio di Depok, Selasa (4/11/2014).
Prasetio menjelaskan, rekor MURI akan diperoleh lantaran pihaknya berhasil membudidayakan ikan pelangi atau Rainbow Kurumoi asal Papua dan Sulawesi.
Selain itu, juga akan ada sejumlah pihak yang mendapatkan penghargaan tersebut. Yakni, Kementerian, eselon I, Balitbang, dan mitra asal Prancis.
Menurutnya, ikan hias penuh seni, sesuatu yang indah dinikmati orang. Saat ini ikan hias masih belum dianggap fokus baru sekedar prospektif.
"Di masa Menteri Bu Susi ini ikan hias saya inginkan harus jadi isu nasional," tegasnya.
Dia mengatakan isu itu menjadi sesuatu yang nyata. Caranya, dengan menggandeng Pemerintah Kota Depok menjadikan Depok Sentra Ikan Hias Nasional.
Sebab, dari 11 kecamatan di Depok, 10 kecamatan memiliki ikan hias paling banyak dengan ikan tetra dan Man Fish sebagai maskot.
"Dibentuklah merintis sentra ikan hias, gandeng Walikota menggelontorkan Rp1 miliar kembangkan ikan hias di Depok," paparnya.
Selain itu, ikan hias menyumbang 7,5% devisa negara. Di Balitbang ini, ikan hias yang hampir punah dikembangkan dan diproduksi massal.
"Peran kami menjaga kelestarian. Konservasi dan salah satu pasar ekspor ikan hias RI adalah Eropa," pungkas dia.
(izz)