Saatnya Move On

Selasa, 04 November 2014 - 18:50 WIB
Saatnya Move On
Saatnya Move On
A A A
Seorang profesional baru saja pindah kerja ke perusahaan lain. Dia menemukan bahwa banyak hal di perusahaan baru sangat berbeda dengan perusahaan sebelumnya.

Adaptasi terhadap lingkungan baru ini ternyata tidak berjalan mulus. Dalam pekerjaan yang baru ini ternyata banyak tantangan yang mesti dihadapi. Tersirat ada kegalauan dari wajah dan gerak tubuhnya, terlebih lagi saat mendengar rekan-rekan di perusahaan sebelumnya menikmati banyak fasilitas baru dari manajemen. “Ah, seandainya saja masih di perusahaan lama dan tidak tergiur pindah ke perusahaan lain!” begitulah gumamnya.

Penyesalan juga biasanya dialami seseorang yang tidak serius mengenyam pendidikan di masa lampau. Dia selalu mengatakan bahwa seandainya belajar serius dan mendapat nilai baik, mungkin nasib hidupnya akan jauh berbeda. Hidup dan cara berpikirnya yang dipagari masa lalu kerap menjebak. Meski sudah banyak contoh bahwa orang berhasil tidak mesti menyelesaikan studi, tetap saja banyak yang tidak bisa move on.

Kata “move on” dalam bahasa Indonesia berarti “berjalan terus”. Saya percaya bahwa orang yang berjalan terus adalah orang yang menatap ke depan dan melanjutkan langkah meski ada tantangan/hambatan. Dia tidak berhenti atau terintimidasi atau ketika menoleh ke belakang lalu mengambil langkah mundur.

Dia juga tidak berandai-andai dan dihantui oleh pertanyaan “what if ” (bagaimana jika). Bagi saya, orang yang tidak bisa move on akan selalu bertanya pertanyaan tersebut. Sebaliknya, mereka yang move on akan selalu bertanya whatwhats next (apa selanjutnya).

Ada beberapa alasan mengapa Anda perlu move on di dalam hidup ini: Pertama, kenyataan bahwa tidak ada yang bisa Anda lakukan dengan masa lalu. Oleh karena itu, jangan hidup di masa lalu, berandai-andai sesuatu terjadi atau tidak terjadi di masa lalu. Anda tidak bisa mengubah apa yang sudah terjadi. Yang sudah terjadi, biarkanlah. Anda bisa belajar dari masa lalu Anda, tetapi Anda tidak perlu hidup di dalam masa lalu. Maknai apa yang sudah terjadi sebagai bagian dari proses dan ambil pelajaran sebagai peringatan.

Kedua, dengan move on, Anda membuka diri untuk kesempatan atau peluang lain muncul. Keberadaan Anda saat ini dan apa yang dilakukan jauh lebih penting untuk dipikirkan dan direncanakan agar masa depan sesuai harapan.

Berhentilah membicarakan masa lalu, mulai bicarakan masa depan. Bahkan secara fisik, Anda akan menjadi pribadi yang lebih sehat karena aktif memikirkan apa yang akan Anda lakukan dari pada memikirkan apa yang seharusnya sudah Anda lakukan di waktu yang lalu.

Ketika Anda move on , maka energi yang positif mengalir dari dalam diri Anda. Saya sangat senang dengan ungkapan berikut ini: “You will never get what future can offer if your mind is trapped within your past.” Anda tidak akan pernah mendapatkan apa yang masa depan dapat berikan jika pikiran Anda terjebak dalam masa lampau.

Kembali kepada cerita sang profesional di atas. Solusinya sederhana, dia harus mulai belajar untuk hidup dengan kondisinya sekarang, belajar menyukai perusahaan baru di mana dia bekerja, adaptasi dan bergaul dengan rekan kerja yang baru. Selain itu, harus memahami perilaku atasan dan orang lain, menerima tantangan sebagai hal yang menyemangati dalam bekerja.

Mark Twain pernah berkata, “Sail and Explore!” Berlayar dan menjelajah lah ! Persis seperti itulah yang perlu dilakukan. Begitu pun halnya dengan pemuda pada ilustrasi berikutnya, ubah cara berpikir dari mengatakan, “Seandainya saya punya gelar” menjadi “Meski saya tidak bergelar”. Orientasi berpikir orang yang berhasil kebanyakan adalah forward thinking , berpikir maju ke depan.

Bagaimana dengan Anda? Apakah saat ini ada hal-hal yang terus menarik kepada masa lalu? Apakah Anda pernah mengalami kegagalan di waktu yang lalu? Apakah Anda pernah mengalami penolakan atau kekecewaan yang mendalam sehingga terus membekas dalam diri Anda?

Apapun situasi dan pertanyaan Anda, mulai hari ini, ambil komitmen untuk meninggalkan yang sudah berlalu, jangan diungkit-ungkit lagi dan jangan dipikirkan atau diulangulang kembali dalam memori Anda. Berhenti berandai-andai. Yang lama sudah berlalu, saatnya fokus kepada yang baru saat ini ada di hadapan Anda. Tentu Anda tidak ingin bila di kemudian hari harus menyesalinya juga karena tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang bukan? Salam Go The The Next Level!

MEN JUNG, MM
Author – Go To The Next Level! Founder
PT Spirit Transformation International
[email protected] @menjung
(bbg)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0456 seconds (0.1#10.140)