Mega Proyek Jembatan Selat Sunda Terancam Batal
A
A
A
JAKARTA - Mega Proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang diusung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terancam batal. Hal ini seiring kebijakan pemerintahan baru Joko Widodo (Jokowi).
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, secara teknis proyek tersebut bisa dilaksanakan dengan kondisi politik dan ekonomi yang mendukung. Bahkan, secara geologi penelitian siap dilakukan.
"Tapi, kalau secara politically diputuskan tidak diteruskan, maka kami akan ikuti itu. Masalah ini belum dibahas dalam sidang kabinet. Tapi, kalau dilihat dari runing text-nya, sudah dibilang tidak akan lanjut," ujar Basuki di kantor Kementerian PU-Pera, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
"Nah, kami akan ikuti keputusan itu untuk tidak melanjutkan. Kami akan ikuti arahan dari Bappenas," lanjutnya.
Pada masa pemerintahan SBY, proyek Jembatan Selat Sunda digadang-gadang menjadi ikon Indonesia. Bahkan, SBY telah menetapkan Tim-7 untuk mempercepat studi kelayakan.
SBY telah memulai pra studi kelayakan (feasibility study/FS) Jembatan Selat Sunda dengan anggaran Rp16 miliar-Rp20 miliar. Anggaran tersebut diambil dari anggaran Kementerian PU. Adapun pembangunan JSS oleh pemerintahan SBY ditargetkan bisa dibangun pada 2014.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU dan Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan, secara teknis proyek tersebut bisa dilaksanakan dengan kondisi politik dan ekonomi yang mendukung. Bahkan, secara geologi penelitian siap dilakukan.
"Tapi, kalau secara politically diputuskan tidak diteruskan, maka kami akan ikuti itu. Masalah ini belum dibahas dalam sidang kabinet. Tapi, kalau dilihat dari runing text-nya, sudah dibilang tidak akan lanjut," ujar Basuki di kantor Kementerian PU-Pera, Jakarta, Selasa (4/11/2014).
"Nah, kami akan ikuti keputusan itu untuk tidak melanjutkan. Kami akan ikuti arahan dari Bappenas," lanjutnya.
Pada masa pemerintahan SBY, proyek Jembatan Selat Sunda digadang-gadang menjadi ikon Indonesia. Bahkan, SBY telah menetapkan Tim-7 untuk mempercepat studi kelayakan.
SBY telah memulai pra studi kelayakan (feasibility study/FS) Jembatan Selat Sunda dengan anggaran Rp16 miliar-Rp20 miliar. Anggaran tersebut diambil dari anggaran Kementerian PU. Adapun pembangunan JSS oleh pemerintahan SBY ditargetkan bisa dibangun pada 2014.
(dmd)