BCA Life Targetkan Aset Rp3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Asuransi Jiwa BCA (BCA Life) menargetkan aset sebesar Rp3 triliun dalam lima tahun ke depan. Perseroan akan bersinergi dengan PT Bank Central Asia Tbk sebagai induk untuk mempercepat ekspansi bisnis bancassurance dengan mengandalkan captive market.
Presiden Direktur BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan, untuk mencapai aset tersebut, perseroan menargetkan jumlah nasabah bisa mencapai 700.000 orang. Perseroan akan bekerja sama dengan BCA Finance, anak usaha BCA di bidang pembiayaan konsumen, dalam menawarkan produk Credit Protection Prima, asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil nasabah BCA Finance.
“Di awal ini kerja sama sudah mulai berjalan dengan BCA Finance untuk produk Credit Protection Prima yang merupakan asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil nasabah BCA Finance,” ujar Christine dalam jumpa pers di Jakarta kemarin. Tahun depan BCA Life juga siap mengembangkan produk lainnya. Perseroan akan meluncurkan beberapa produk seperti asuransi jiwa kredit pemilikan rumah, asuransi plus tabungan, dan asuransi berbasis investasi atau unitlink.
Segmen pasar akan difokuskan untuk menyasar nasabah-nasabah BCA dan BCA Group yang belum memiliki asuransi. Bahkan juga mereka yang ingin menambah portofolio bagi diri sendiri ataupun keluarga mereka. Unitlink akan dipasarkan melalui 10.000 unit kantor cabang BCA sebagai bancassurance. “Kami akan memasarkan produk-produknya melalui cabang-cabang dan jaringan anak usaha BCA. Jalur distribusi lain yang tengah disiapkan perseroan, antara lain kemitraan dalam product bundling dan telemarketing, serta face to face ,” ujarnya.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA Life merupakan komitmen BCA sebagai salah satu institusi bisnis jasa keuangan di Indonesia. “Kami menyambut baik kehadiran BCA Life sebagai bagian dari Group BCA. BCA Life merupakan bukti keseriusan BCA untuk memberikan perlindungan asuransi kepada nasabah kami,” tutur Jahja dalam kesempatan yang sama. BCA Life akan beroperasi di bawah anak usaha BCA, yaitu BCA Sekuritas yang memiliki mayoritas saham sebesar 99,9%, sedangkan sisanya dikuasai oleh BCA Insurance.
Dari kerja sama dengan BCA Finance, BCA Life pada posisi per Oktober 2014 sudah menjual sebanyak 900 polis. Jahja mengatakan, pihaknya akan memperluas segmen pasar diluarnasabah-nasabahBCAdan kelompok usahanya demi mengejar target aset. “Jadi, untuk dua tahun ini, kami akan fokus mengejar nasabah-nasabah BCA, baik dari nasabah prioritas maupun nasabah kredit pemilikan rumah dan BCA Finance. Lalu, secara bertahap akan ke nasabah non-BCA,” ujarnya.
Menurut Jahja, sampai saat ini, dari total 12 juta nasabah, yang paling diincar adalah nasabah prioritas yang berjumlah 130.000 orang, nasabah KPR sebanyak 80.000 orang, nasabah BCA Finance (perusahaan pembiayaan roda empat) 50.000 orang dan nasabah Central Sentosa Finance (perusahaan pembiayaan roda dua) sebanyak 400.000 nasabah.
Hafid fuad
Presiden Direktur BCA Life Christine Setyabudhi mengatakan, untuk mencapai aset tersebut, perseroan menargetkan jumlah nasabah bisa mencapai 700.000 orang. Perseroan akan bekerja sama dengan BCA Finance, anak usaha BCA di bidang pembiayaan konsumen, dalam menawarkan produk Credit Protection Prima, asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil nasabah BCA Finance.
“Di awal ini kerja sama sudah mulai berjalan dengan BCA Finance untuk produk Credit Protection Prima yang merupakan asuransi jiwa bagi kredit pemilikan mobil nasabah BCA Finance,” ujar Christine dalam jumpa pers di Jakarta kemarin. Tahun depan BCA Life juga siap mengembangkan produk lainnya. Perseroan akan meluncurkan beberapa produk seperti asuransi jiwa kredit pemilikan rumah, asuransi plus tabungan, dan asuransi berbasis investasi atau unitlink.
Segmen pasar akan difokuskan untuk menyasar nasabah-nasabah BCA dan BCA Group yang belum memiliki asuransi. Bahkan juga mereka yang ingin menambah portofolio bagi diri sendiri ataupun keluarga mereka. Unitlink akan dipasarkan melalui 10.000 unit kantor cabang BCA sebagai bancassurance. “Kami akan memasarkan produk-produknya melalui cabang-cabang dan jaringan anak usaha BCA. Jalur distribusi lain yang tengah disiapkan perseroan, antara lain kemitraan dalam product bundling dan telemarketing, serta face to face ,” ujarnya.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA Life merupakan komitmen BCA sebagai salah satu institusi bisnis jasa keuangan di Indonesia. “Kami menyambut baik kehadiran BCA Life sebagai bagian dari Group BCA. BCA Life merupakan bukti keseriusan BCA untuk memberikan perlindungan asuransi kepada nasabah kami,” tutur Jahja dalam kesempatan yang sama. BCA Life akan beroperasi di bawah anak usaha BCA, yaitu BCA Sekuritas yang memiliki mayoritas saham sebesar 99,9%, sedangkan sisanya dikuasai oleh BCA Insurance.
Dari kerja sama dengan BCA Finance, BCA Life pada posisi per Oktober 2014 sudah menjual sebanyak 900 polis. Jahja mengatakan, pihaknya akan memperluas segmen pasar diluarnasabah-nasabahBCAdan kelompok usahanya demi mengejar target aset. “Jadi, untuk dua tahun ini, kami akan fokus mengejar nasabah-nasabah BCA, baik dari nasabah prioritas maupun nasabah kredit pemilikan rumah dan BCA Finance. Lalu, secara bertahap akan ke nasabah non-BCA,” ujarnya.
Menurut Jahja, sampai saat ini, dari total 12 juta nasabah, yang paling diincar adalah nasabah prioritas yang berjumlah 130.000 orang, nasabah KPR sebanyak 80.000 orang, nasabah BCA Finance (perusahaan pembiayaan roda empat) 50.000 orang dan nasabah Central Sentosa Finance (perusahaan pembiayaan roda dua) sebanyak 400.000 nasabah.
Hafid fuad
(ars)