Dana Kelolaan Reksa Dana Capai Rp212 T

Kamis, 06 November 2014 - 11:07 WIB
Dana Kelolaan Reksa...
Dana Kelolaan Reksa Dana Capai Rp212 T
A A A
JAKARTA - Total dana kelolaan (asset under management /AUM) reksa dana per akhir Oktober 2014 mencapai Rp212,27 triliun, tumbuh 3% atau sekitar Rp6,5 triliun dibandingkan dengan posisi akhir September sebesar Rp205,92 triliun.

Sementara, jumlah unit penyertaan per akhir Oktober mengalami peningkatan sekitar 2,4% dari 130,47 miliar menjadi 133,69 miliar. Analis Millenium Danatama Asset Management Desmon Silitonga mengatakan, kenaikan dana kelolaan pada akhir Oktober dipengaruhi oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cukup stabil dengan return 56,9%.

“Memang, manajer investasi memanfaatkan momentum itu untuk menambah produk di sektor saham,” tambahnya saat dihubungi KORAN SINDO kemarin. Menurutnya, ekspektasi untuk investasi di perusahaan akan positif tahun ini. “Karena, kita lihat secara year to date kan 19%, jadi perkiraan IHSG bisa di atas 5.000 dengan return sekitar 18-19%,” ujarnya. Rencana kenaikan BBM dalam jangka pendek akan berdampak pada indeks saham atau pun obligasi tapi dalam jangka panjang akan berdampak positif.

Kenaikan reksa dana juga ditopang oleh sektor saham yang positif dan obligasi pemerintah yang sejauh ini naik positif. “Yield -nya masih relatif cukup bagus, dan harga juga masih bagus. Jadi, sebenarnya kombinasi faktor domestik kita itu cukup mendorong investasi, obligasi juga cukup positif,” paparnya. Disisilain, kontribusi terbesar terdapat di reksa dana saham. “Karena, investasi reksa dana saham secara return memang lebih tinggi, lalu saham itu kan banyak pilihan dibandingkan surat utang negara (SUN),” imbuhnya.

Desmon memproyeksi, sampai dengan akhir tahun ini pertumbuhan dana kelolaan reksa dana tidak akan setinggi tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, industri reksa dana diprediksi hanya tumbuh kisaran 5-10%. “Tentu saja pendorongnya masih berasal dari reksa dana saham dan terproteksi,” ungkapnya. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), per 30 Oktober 2014 dana kelolaan reksa dana saham masih mendominasi dibandingkan dengan reksadana lain.

Reksadana saham mencapai Rp90,68 triliun, kemudian reksa dana terproteksi sebesar Rp41,17 triliun, selanjutnya reksa dana fixed income (pendapatan tetap) mencapai Rp31,15 triliun. Di posisi keempat ada reksa dana mixed (campuran) sebesar Rp18,40 triliun, reksa dana pasar uang sebesar Rp17,97 triliun, dan reksa dana indeks sebesar Rp522,64 miliar. Adapun, reksa dana nonkonvensional (syariah) yaitu reksa dana syariah berbasis saham masih menempati urutan pertama yakni mencapai Rp5,96 triliun.

Reksa dana mixed atau campuran sebesar Rp1,67 triliun, syariah berbasis terproteksi sebesar Rp1,10 triliun, reksa dana syariah fixed income sebesar Rp414,80 miliar, reksa dana syariah berbasis pasar uang sebesar Rp252,28 miliar, serta reksa dana syariah berbasis indeks sebesar Rp145,97 miliar. Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe menambahkan, salah satu faktor dari tumbuhnya reksa dana yaitu karena ada top-up dan kinerja portofolio yang bagus.

“Jadi, penopangnya ada orang yang memberikan pendapatan tambahan lagi kepada reksa dana. Dalam reksa dana saham itu kenaikannya cukup tinggi. Karena sahamnya lagi naik, dana kelolaan juga naik,” paparnya.

Arsy ani s
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0458 seconds (0.1#10.140)