Harga Bijih Besi Global Turun Terendah Sejak 2009
A
A
A
SINGAPURA - Harga bijih besi global turun ke level terendah dalam lebih dari lima tahun atau sejak 2009 di tengah berapa penutupan pabrik di China yang membatasi produksi untuk mengurangi polusi.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/11/2014), hal tersebut menyebabkan permintaan di China menurun. Harga bijih besi dengan konten 62% yang dikirim ke Qingdao turun 2% menjadi USD76,46 metrik ton kering, harga terendah sejak September 2009.
Penurunan ini berlanjut hingga dua pekan akhir Oktober. Harga bahan baku unntuk baja juga menurun 43% tahun ini, setelah produsen termasuk BHP Billiton Ltd meningkatkan persediaan dan memacu terjadinya surplus.
Beberapa pabrik diperintahkan untuk menangguhkan atau mengurangi produksi sebelum pertemuan puncak para pemimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Beijing karena otoritas berusaha meningkatkan kualitas udara lokal.
"Pabrik baja di Cina Utara harus bekerja pada tingkat terendah karena akan ada pertemuan APEC," kata Christian Lelong, seorang analis di Goldman Sachs Group Inc di Sydney.
Ekonomi terbesar di Asia itu akan menjadi tuan rumah pertemuan APEC, mendorong pemerintah untuk menutup pabrik bijih besi dan memastikan udara di negara tersebut benar-benar bersih.
Provinsi Hebei, sebagai kawasan yang memproduksi baja yang mengelilingi ibukota, dan Shandong, sebagai yang terbesar ketiga, serta akan menanggung beban kerugian.
Seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (6/11/2014), hal tersebut menyebabkan permintaan di China menurun. Harga bijih besi dengan konten 62% yang dikirim ke Qingdao turun 2% menjadi USD76,46 metrik ton kering, harga terendah sejak September 2009.
Penurunan ini berlanjut hingga dua pekan akhir Oktober. Harga bahan baku unntuk baja juga menurun 43% tahun ini, setelah produsen termasuk BHP Billiton Ltd meningkatkan persediaan dan memacu terjadinya surplus.
Beberapa pabrik diperintahkan untuk menangguhkan atau mengurangi produksi sebelum pertemuan puncak para pemimpin forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Beijing karena otoritas berusaha meningkatkan kualitas udara lokal.
"Pabrik baja di Cina Utara harus bekerja pada tingkat terendah karena akan ada pertemuan APEC," kata Christian Lelong, seorang analis di Goldman Sachs Group Inc di Sydney.
Ekonomi terbesar di Asia itu akan menjadi tuan rumah pertemuan APEC, mendorong pemerintah untuk menutup pabrik bijih besi dan memastikan udara di negara tersebut benar-benar bersih.
Provinsi Hebei, sebagai kawasan yang memproduksi baja yang mengelilingi ibukota, dan Shandong, sebagai yang terbesar ketiga, serta akan menanggung beban kerugian.
(izz)