Harga Emas Global Kembali Melemah

Jum'at, 07 November 2014 - 10:35 WIB
Harga Emas Global Kembali...
Harga Emas Global Kembali Melemah
A A A
MELBOURNE - Emas diperdagangkan kembali melemah dan makin mendekati level terendah sejak April 2010 setelah USD menuju kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari 1 tahun, sehingga membatasi permintaan pada logam mulia.

Emas untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD1.141,51 pada pukul 10.24 siang di Singapura dari sebelumnya USD1.141,92. Logam ini siap menuju penurunan mingguan ketiga, yang telah susut 2,7% sejak 31 Oktober 2014, dan berada di harga USD1.137,94 pada 5 November, level terendah dalam lebih dari 4 tahun.

Emas kemungkinan menurun untuk tahun kedua untuk kali pertama sejak tahun 2000 setelah Federal Reserve AS berencana menaikkan suku bunga, sedangkan bank sentral di Eropa dan Jepang melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan.

Menurut survei Bloomberg, data tenaga kerja swasta diperkirakan bertambah 235.000 pada bulan Oktober. Sementara Bank Sentral Eropa mengisyaratkan siap untuk mengintensifkan stimulus.

"Data ekonomi yang kuat lebih mengkonsolidasikan tren yang kuat terhadap USD. Dengan semakin meningkatnya sentimen negatifdi pasar emas akan sulit menemukan optimisme," ungkap Australia & New Zealand Banking Group Ltd seperti dilansir dari Bloomberg, Jumat (7/11/2014).

Emas berjangka di Comex turun 0,2% menjadi USD1.140.70 per ons, terkoreksi selama delapan hari, dan menjadi yang terpanjang sejak Maret 2009.

Kepemilikan emas di SPDR Gold Trust kontrak 3 metrik ton menjadi 732,83 ton kemarin, menyusut untuk hari ketiga ke level terendah sejak September 2008.

Sementara perak untuk pengiriman segera diperdagangkan pada USD15,3474 per ons dari sebelumnya USD15,4180 kemarin. Logam ini turun 5% sepanjang pekan ini.

Spot platinum diperdagangkan pada USD1.194,75 per ons setelah turun ke USD1.192,25, harga terendah sejak 6 Oktober 2014. Logam ini anjlok 3,4% sepanjang pekan ini. Sedangkan palladium naik 0,5% menjadi USD754,55 per ons.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8515 seconds (0.1#10.140)