MNC Life Kembangkan Produk Unit Link
A
A
A
JAKARTA - PT MNC Life Assurance meluncurkan produk unit link yang diberi nama MNC Link sebagai pengembangan dari produk sebelumnya Hario Link. Selama satu tahun ke depan pendapatan premi dari MNC Link ditargetkan mencapai Rp500 miliar.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, asuransi jiwa salah satu bisnis unit yang mempunyai prospek yang bagus di bidang jasa keuangan. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk 250 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk 1,2% per tahun merupakan potensi yang besar bagi bisnis asuransi jiwa.
”Peluncuran MNC Link ini diharapkan menjadi backbone (andalan) bagi MNC Life. Di bidang jasa keuangan, salah satu usaha yang paling pesat perkembangannya yaitu asuransi jiwa unit link dan melalui MNC Life diluncurkan MNC Link,” papar HT seusai menghadiri peluncuran MNC Link di Jakarta kemarin.
Menurut HT, dana pengelolaan unit link masih kecil dibandingkan dana pihak ketiga oleh perbankan. Jika dana pengelolaan pihak ketiga mencapai Rp3.600 triliun, dana pengelolaan oleh aset manajemen dan manajer investasi hanya mencapai Rp200 triliun. Berdasarkan data tersebut, potensi bisnis asuransi masih terbuka luas dan market yang besar.
”Jumlah deposito bank di Indonesia Rp3.000-4.000 triliun, di negara maju dana pengelolaannya Rp1.000 triliun dan rasio dana yang dikelola oleh manajer investasi sebesar 50%, sedangkan di Indonesia dana yang dikelola tidak sampai 10% karena penetrasinya rendah,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan pangsa pasar, dia memberikan empat catatan agar MNC Life bisa terus berkembang dalam persaingan industri asuransi nasional. Pertama, MNC Life harus mengembangkan sistem dengan baik sebab produk asuransi terkait konsumen dan masyarakat banyak. Kedua, sistem yang kuat juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang kuat dan memadai.
Ketiga, supaya produk yang ditawarkan bisa berkembang, harus dilakukan promosi yang baik dan tepat sasaran. Keempat, peranan agen harus memprioritaskan penjualan dengan baik. Tidak hanya dari segi kualitas, namun juga kuantitas. Sedangkan yang paling utama yaitu sinergi yang baik antara MNC Life dan MNC Asset Management sebagai pengelolaan dana.
”Dana pengelolaan harus dikelola dengan baik sehingga bisa menghasilkan return yang baik juga. Kinerja tergantung aset manajemen bagaimana return bisa dimaksimalkan. Financial services sangat luar biasa tumbuhnya di Indonesia, persaingan ketat karena banyak pihak yang akan masuk, salah satu syarat agar bisa berhasil melalui peningkatan kualitas dan kuantitas memadai,” tutur HT.
Sementara itu, Presiden Direktur MNC Life Patricia Rolla Bawata menjelaskan, dalam satu tahun ke depan produk unit link terbarunya yaitu MNC Link bisa memperoleh pendapatan premi sebesar Rp500 miliar. Dia menjelaskan, MNC Link merupakan program unit link yang inovatif karena memberi proteksi maksimal dan pengembangan investasi yang optimal untuk kebutuhan nasabah.
”MNC Link terdiri atas tiga unit produk yaitu MNC Link Pasti, MNC Link Serasi, dan MNC Link Aktif. Produk unit link memang kolaborasi antara produk investasi dan produk asuransi jiwa,” kata Rolla. Hingga akhir tahun ini MNC Life membidik pendapatan premi senilai Rp500 miliar atau tumbuh lebih dari 100% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp254,3 miliar.
Sampai akhir Oktober 2014 premi yang diperoleh MNC Life mencapai Rp300 miliar. Tahun depan premi yang ditargetkan bisa mencapai Rp1 triliun dengan didukung peluncuran produk unit link tersebut. Untuk diketahui, jumlah agen MNC Life terus meningkat dari sebelumnya 5.724 menjadi hampir 8.000 orang hingga akhir September 2014. Selain itu, MNC Life juga memiliki jaringan sebanyak 23 kantor tersebar di 17 kota di seluruh Indonesia. Dalam tiga tahun berdiri, jumlah nasabah MNC Life telah mencapai 2,68 juta nasabah baik individu maupun grup.
Heru febrianto
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, asuransi jiwa salah satu bisnis unit yang mempunyai prospek yang bagus di bidang jasa keuangan. Indonesia yang mempunyai jumlah penduduk 250 juta jiwa dan pertumbuhan penduduk 1,2% per tahun merupakan potensi yang besar bagi bisnis asuransi jiwa.
”Peluncuran MNC Link ini diharapkan menjadi backbone (andalan) bagi MNC Life. Di bidang jasa keuangan, salah satu usaha yang paling pesat perkembangannya yaitu asuransi jiwa unit link dan melalui MNC Life diluncurkan MNC Link,” papar HT seusai menghadiri peluncuran MNC Link di Jakarta kemarin.
Menurut HT, dana pengelolaan unit link masih kecil dibandingkan dana pihak ketiga oleh perbankan. Jika dana pengelolaan pihak ketiga mencapai Rp3.600 triliun, dana pengelolaan oleh aset manajemen dan manajer investasi hanya mencapai Rp200 triliun. Berdasarkan data tersebut, potensi bisnis asuransi masih terbuka luas dan market yang besar.
”Jumlah deposito bank di Indonesia Rp3.000-4.000 triliun, di negara maju dana pengelolaannya Rp1.000 triliun dan rasio dana yang dikelola oleh manajer investasi sebesar 50%, sedangkan di Indonesia dana yang dikelola tidak sampai 10% karena penetrasinya rendah,” ungkapnya.
Untuk meningkatkan pangsa pasar, dia memberikan empat catatan agar MNC Life bisa terus berkembang dalam persaingan industri asuransi nasional. Pertama, MNC Life harus mengembangkan sistem dengan baik sebab produk asuransi terkait konsumen dan masyarakat banyak. Kedua, sistem yang kuat juga harus didukung dengan sumber daya manusia yang kuat dan memadai.
Ketiga, supaya produk yang ditawarkan bisa berkembang, harus dilakukan promosi yang baik dan tepat sasaran. Keempat, peranan agen harus memprioritaskan penjualan dengan baik. Tidak hanya dari segi kualitas, namun juga kuantitas. Sedangkan yang paling utama yaitu sinergi yang baik antara MNC Life dan MNC Asset Management sebagai pengelolaan dana.
”Dana pengelolaan harus dikelola dengan baik sehingga bisa menghasilkan return yang baik juga. Kinerja tergantung aset manajemen bagaimana return bisa dimaksimalkan. Financial services sangat luar biasa tumbuhnya di Indonesia, persaingan ketat karena banyak pihak yang akan masuk, salah satu syarat agar bisa berhasil melalui peningkatan kualitas dan kuantitas memadai,” tutur HT.
Sementara itu, Presiden Direktur MNC Life Patricia Rolla Bawata menjelaskan, dalam satu tahun ke depan produk unit link terbarunya yaitu MNC Link bisa memperoleh pendapatan premi sebesar Rp500 miliar. Dia menjelaskan, MNC Link merupakan program unit link yang inovatif karena memberi proteksi maksimal dan pengembangan investasi yang optimal untuk kebutuhan nasabah.
”MNC Link terdiri atas tiga unit produk yaitu MNC Link Pasti, MNC Link Serasi, dan MNC Link Aktif. Produk unit link memang kolaborasi antara produk investasi dan produk asuransi jiwa,” kata Rolla. Hingga akhir tahun ini MNC Life membidik pendapatan premi senilai Rp500 miliar atau tumbuh lebih dari 100% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar Rp254,3 miliar.
Sampai akhir Oktober 2014 premi yang diperoleh MNC Life mencapai Rp300 miliar. Tahun depan premi yang ditargetkan bisa mencapai Rp1 triliun dengan didukung peluncuran produk unit link tersebut. Untuk diketahui, jumlah agen MNC Life terus meningkat dari sebelumnya 5.724 menjadi hampir 8.000 orang hingga akhir September 2014. Selain itu, MNC Life juga memiliki jaringan sebanyak 23 kantor tersebar di 17 kota di seluruh Indonesia. Dalam tiga tahun berdiri, jumlah nasabah MNC Life telah mencapai 2,68 juta nasabah baik individu maupun grup.
Heru febrianto
(bbg)