BNI Lelang Aset Sitaan Rp1,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk akan melelang sejumlah aset (sitaan) kredit macet senilai Rp1,3 triliun. Aset tersebut berasal dari nasabah yang tidak mampu membayar angsuran kredit.
Nilai jumlah aset yang dilelang berasal dari 357 unit jenis angsuran, dengan rincian 221 rumah, 31 unit ruko (rumah dan toko), 43 pabrik dan gudang, 44 unit lahan kosong, 1 unit SPBU, 1 unit SPPBE, dan 16 unit aset lain. Aset akan dilelang secara terbuka sebagai bentuk keterbukaan yang ditunjukkan BNI.
“BNI menunjukkan keterbukaan atas lelang yang dilakukan. Semua orang bisa terlibat dalam lelang ini,” ujar CEO PT BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir, Minggu (9/11/2014).
Dasuki mengatakan, tujuan dilakukan lelang adalah untuk me-recovery kredit yang mengalami perlambatan. Nasabah tidak mampu meneruskan pembayaran kredit, akhirnya BNI melelang barang-barang yang dijadikan jaminan. Lelang aset ini, nantinya bisa menambah pemenuhan target yang ditetapkan.
Tahun ini, target yang harus dicapai BNI mencapai Rp2,5 triliun, sementara realisasi yang dilakukan hingga saat ini mencapai Rp1,5 triliun.
Atas jumlah aset yang dilelang, pendapatan perbankan akan mengalami kenaikan. Bagi masyarakat atau pengusaha yang tertarik bisa mengikuti lelang yang akan dilakukan di Grand City, Surabaya, pada 12-14 November 2014.
“Lelang ini memiliki agenda untuk me-recovery pertumbuhan kredit yang mengalami pelambatan. Perlambatan terjadi karena ada agenda politik dan depresiasi rupiah, sepanjang 2014,” ungkapnya.
Dasuki menegaskan, agenda lelang ini diharapkan bisa menutup kekurangan yang disebabkan pelambatan. Sisa dua bulan, BNI optimistis bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Sebab, lelang kali ini bukan hanya aset-aset dari Surabaya atau Jatim, melainkan beberapa daerah yang ada di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah (Jateng).
Khusus untuk aset-aset Surabaya dan sekitarnya, terdapat 141 jaminan dengan nilai taksiran sekitar Rp162 miliar. Bagi masyarakat Bagi masyarakat yang berminat segera mengikuti prosesnya yang dijalankan secara terbuka.
“Lelang terbuka ini baru pertama diadakan di Surabaya. Nantinya bisa diadakan di Jakarta,” tandasnya.
Nilai jumlah aset yang dilelang berasal dari 357 unit jenis angsuran, dengan rincian 221 rumah, 31 unit ruko (rumah dan toko), 43 pabrik dan gudang, 44 unit lahan kosong, 1 unit SPBU, 1 unit SPPBE, dan 16 unit aset lain. Aset akan dilelang secara terbuka sebagai bentuk keterbukaan yang ditunjukkan BNI.
“BNI menunjukkan keterbukaan atas lelang yang dilakukan. Semua orang bisa terlibat dalam lelang ini,” ujar CEO PT BNI Kanwil Surabaya, Dasuki Amsir, Minggu (9/11/2014).
Dasuki mengatakan, tujuan dilakukan lelang adalah untuk me-recovery kredit yang mengalami perlambatan. Nasabah tidak mampu meneruskan pembayaran kredit, akhirnya BNI melelang barang-barang yang dijadikan jaminan. Lelang aset ini, nantinya bisa menambah pemenuhan target yang ditetapkan.
Tahun ini, target yang harus dicapai BNI mencapai Rp2,5 triliun, sementara realisasi yang dilakukan hingga saat ini mencapai Rp1,5 triliun.
Atas jumlah aset yang dilelang, pendapatan perbankan akan mengalami kenaikan. Bagi masyarakat atau pengusaha yang tertarik bisa mengikuti lelang yang akan dilakukan di Grand City, Surabaya, pada 12-14 November 2014.
“Lelang ini memiliki agenda untuk me-recovery pertumbuhan kredit yang mengalami pelambatan. Perlambatan terjadi karena ada agenda politik dan depresiasi rupiah, sepanjang 2014,” ungkapnya.
Dasuki menegaskan, agenda lelang ini diharapkan bisa menutup kekurangan yang disebabkan pelambatan. Sisa dua bulan, BNI optimistis bisa mengejar ketertinggalan tersebut. Sebab, lelang kali ini bukan hanya aset-aset dari Surabaya atau Jatim, melainkan beberapa daerah yang ada di Indonesia, di antaranya Jakarta, Bandung, dan Jawa Tengah (Jateng).
Khusus untuk aset-aset Surabaya dan sekitarnya, terdapat 141 jaminan dengan nilai taksiran sekitar Rp162 miliar. Bagi masyarakat Bagi masyarakat yang berminat segera mengikuti prosesnya yang dijalankan secara terbuka.
“Lelang terbuka ini baru pertama diadakan di Surabaya. Nantinya bisa diadakan di Jakarta,” tandasnya.
(dmd)