Proyek Pelabuhan Sijantung Terancam Molor

Selasa, 11 November 2014 - 03:25 WIB
Proyek Pelabuhan Sijantung...
Proyek Pelabuhan Sijantung Terancam Molor
A A A
BATAM - Proyek pelabuhan Sijantung di Pulau Galang yang ditargetkan rampung Desember tahun ini terancam molor dari jadwal akibat keterlambatan pengerjaan yang tidak sesuai kontrak.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Batam Zulhendri mengungkapkan pihaknya sudah mengunjungi lokasi pembangunan pelabuhan kemudian menemukan sejumlah pengerjaan yang belum selesai.

"Jika sampai akhir tahun belum selesai juga, kami menegur kontraktor proyek yang tidak menjalankan pekerjaan sesuai dengan perjanjian," kata dia, Senin (11/10/2014).

Pembangunan Pelabuhan Sijantung di Pulau Galang Kota Batam rencananya menjadi infrastruktur konektivitas laut antara Kota Batam dan Kabupaten Lingga

Pelabuhan Sijantung yang dibangun untuk memotong alur pelayaran Batam-Lingga itu direncanakan selesai Desember 2014.

Pemkot Batam bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepri bekerja sama dalam pembangunan pelabuhan itu. Pemkot Batam menangani pengerjaan di bagian laut, dan Pemprov Kepri di bagian darat.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Kepri Muramis mengatakan bila sudah beroperasi maka, pelayaran Batam-Lingga dapat lebih singkat hingga lima jam. Karena selama ini pelayaran Batam-Lingga harus melalui transit di Tanjungpinang.

Pemprov menyiapkan anggaran Rp1,3 miliar untuk semua pengerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, sedangkan Rp7 miliar disiapkan Pemkot Batam.

Pengerjaan infrastruktur pelabuhan di lahan seluas 1,5 hektare itu dilakukan serentak oleh Pemkot dan Pemprov dan diharapkan juga selesai beriringan.

Di pelabuhan itu, pemerintah akan menyiapkan dua ponton, untuk keberangkatan dan kedatangan di pelabuhan itu, agar tidak semrawut dalam melayani warga.

Sementara untuk kapal yang melayani pelayaran di sana, Pemprov Kepri akan memberikan kesempatan pada pengusaha di Tanjungpinang, Lingga dan Batam.

"Kami akan undang operator di Batam, Lingga dan Tanjungpinang. Kami akan tawarkan siapa saja yang mau masuk," kata dia.

Sedangkan pengelolaan pelabuhan akan dilakukan bersama antara Badan Usaha Kepelabuhanan Kepri dan Batam. "Persentase bagi hasil disesuaikan dengan pengeluaran," kata dia.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8557 seconds (0.1#10.140)