Ruang Wartawan Kemenko Perekonomian Tergusur
A
A
A
JAKARTA - Di saat pemerintahan baru Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan keterbukaan informasi ke masyarakat, malah rencana tidak produktif digulirkan bagian humas kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian dengan menggusur ruang wartawan (press room) menjadi complaint center room.
"Kami luruskan informasinya, justru kami ingin mengoptimalkan fungsi ruang di seluruh kantor Kemenko, sesuai arahan Pak Menko (Sofyan Djalil) kantor Kemenko kita jadikan semacam complaint center, pengaduan cepat masyarakat. Nah basisnya IT," ujar Kabiro Hukum Persidangan dan Humas Kantor Kemenko, Elen Setiadi, Senin (10/11/2014).
Menurut Elen, nantinya complain center room terbuka menerima aduan dari masyarakat maupun pelaku usaha mengenai the bottlenecking/hambatan di seluruh kementrian/lembaga.
"Itu anggarannya (renovasi) baru ada di 2015, jadi wartawan enggak usah khawatir lah, tetap kita upayakan press room wadah bagi wartawan mengolah berita di kantor Kemenko," kata Elen.
Kabag Humas Kemenko Farah Heli juga mendukung penjelasan Elen Setiadi, yang menginginkan ruang wartawan menjadi jauh lebih baik.
"Terus terang kami kesulitan mencari ruang kosong di kantor Kemenko ini, jadi untuk sementara ruang press room yang kami jadikan sedikit ruang complaint center," kata Farah.
Mendengar penjelasan tersebut, wartawan yang diwakili ketua FORKEM (Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro) Rahardjo justru mempertanyakan masih banyaknya ruang kosong yang berada di lingkup kantor Kemenko.
Menurut jurnalis MNC Business tersebut, Ruang Dharma wanita persis di seberang ruang wartawan sudah sejak lama praktis tidak ada kegiatan. "Aspirasi kami (wartawan) tetap fungsi press room ya jadi press room," kata Rahardjo.
Ketika dikonfirmasi, Deputi Menkoprekonomian bidang Kewirausahaan dan Perniagaan Edy Putra Irawadi justru terkejut akan rencana dari humas yang berencana menggusur ruang wartawan. Menurut Edy, masih banyak ruangan di kantor kemenko yang tidak produktif dalam arti kosong.
"Kantor kemenko kan bukan K/L teknis, yang jelas kami tidak ada layanan publik, ruang di lantai tiga masih ada yang kosong kok," kata Edy.
Bukan rahasia umum, setiap akhir tahun, ada saja belanja (spending) yang dilakukan untuk menghabiskan anggaran, bagaimana ini Pak Jokowi?!
"Kami luruskan informasinya, justru kami ingin mengoptimalkan fungsi ruang di seluruh kantor Kemenko, sesuai arahan Pak Menko (Sofyan Djalil) kantor Kemenko kita jadikan semacam complaint center, pengaduan cepat masyarakat. Nah basisnya IT," ujar Kabiro Hukum Persidangan dan Humas Kantor Kemenko, Elen Setiadi, Senin (10/11/2014).
Menurut Elen, nantinya complain center room terbuka menerima aduan dari masyarakat maupun pelaku usaha mengenai the bottlenecking/hambatan di seluruh kementrian/lembaga.
"Itu anggarannya (renovasi) baru ada di 2015, jadi wartawan enggak usah khawatir lah, tetap kita upayakan press room wadah bagi wartawan mengolah berita di kantor Kemenko," kata Elen.
Kabag Humas Kemenko Farah Heli juga mendukung penjelasan Elen Setiadi, yang menginginkan ruang wartawan menjadi jauh lebih baik.
"Terus terang kami kesulitan mencari ruang kosong di kantor Kemenko ini, jadi untuk sementara ruang press room yang kami jadikan sedikit ruang complaint center," kata Farah.
Mendengar penjelasan tersebut, wartawan yang diwakili ketua FORKEM (Forum Komunikasi Wartawan Ekonomi Makro) Rahardjo justru mempertanyakan masih banyaknya ruang kosong yang berada di lingkup kantor Kemenko.
Menurut jurnalis MNC Business tersebut, Ruang Dharma wanita persis di seberang ruang wartawan sudah sejak lama praktis tidak ada kegiatan. "Aspirasi kami (wartawan) tetap fungsi press room ya jadi press room," kata Rahardjo.
Ketika dikonfirmasi, Deputi Menkoprekonomian bidang Kewirausahaan dan Perniagaan Edy Putra Irawadi justru terkejut akan rencana dari humas yang berencana menggusur ruang wartawan. Menurut Edy, masih banyak ruangan di kantor kemenko yang tidak produktif dalam arti kosong.
"Kantor kemenko kan bukan K/L teknis, yang jelas kami tidak ada layanan publik, ruang di lantai tiga masih ada yang kosong kok," kata Edy.
Bukan rahasia umum, setiap akhir tahun, ada saja belanja (spending) yang dilakukan untuk menghabiskan anggaran, bagaimana ini Pak Jokowi?!
(dmd)