Menkeu: Perbaikan Iklim Investasi Sangat Mendesak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menegaskan bahwa memperbaiki iklim investasi di Indonesia menjadi hal sangat penting dan mendesak dilakukan.
Terlebih, para investor dari Amerika Serikat (AS) akan menanamkan investasinya ke Indonesia sebesar USD61 miliar atau sekitar atau sekitar Rp744,87 triliun (kurs RpR12.211/USD) selama lima tahun ke depan.
"Kalau saya yang paling penting iklim investasinya diberesin," tegas Bambang di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Dia mengatakan, mempercepat proses dan birokrasi perizinan dapat menjadi satu cara agar Indonesia menjadi negara yang ramah terhadap investor.
"Jangan ciptakan ketidakpastian, jangan ciptakan prosedur kepanjangan. Pokoknya semua dibikin simple dibikin mudah," ujarnya.
Bahkan, mantan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) ini tidak segan-segan memberikan insentif yang lebih terhadap investor AS.
"Kalau perlu insentif baru kita pikirkan, kita kasih insentif. Pokoknya kita pikirkan iklim investasi dulu," pungkas Bambang.
(Baca: RI Siap Maksimalkan Investasi AS Rp745 T)
Terlebih, para investor dari Amerika Serikat (AS) akan menanamkan investasinya ke Indonesia sebesar USD61 miliar atau sekitar atau sekitar Rp744,87 triliun (kurs RpR12.211/USD) selama lima tahun ke depan.
"Kalau saya yang paling penting iklim investasinya diberesin," tegas Bambang di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Rabu (12/11/2014).
Dia mengatakan, mempercepat proses dan birokrasi perizinan dapat menjadi satu cara agar Indonesia menjadi negara yang ramah terhadap investor.
"Jangan ciptakan ketidakpastian, jangan ciptakan prosedur kepanjangan. Pokoknya semua dibikin simple dibikin mudah," ujarnya.
Bahkan, mantan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) ini tidak segan-segan memberikan insentif yang lebih terhadap investor AS.
"Kalau perlu insentif baru kita pikirkan, kita kasih insentif. Pokoknya kita pikirkan iklim investasi dulu," pungkas Bambang.
(Baca: RI Siap Maksimalkan Investasi AS Rp745 T)
(izz)