Pefindo Pangkas Peringkat Bank Sumut

Kamis, 13 November 2014 - 17:20 WIB
Pefindo Pangkas Peringkat Bank Sumut
Pefindo Pangkas Peringkat Bank Sumut
A A A
JAKARTA - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memangkas peringkat Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) dan Obligasi III/2011 menjadi idA dari idA+. Sementara Obligasi Subordinasi III/2011 turun menjadi idA- dari sebelumnya idA.

Analis Pefindo Hotma Parulian Manalu mengatakan, walaupun terjadi penurunan peringkat, prospek peringkat direvisi dari sebelumnya negatif menjadi stabil. Peringkat ini berlaku pada periode 29 September 2014-1 Maret 2015.

"Faktor utama penurunan peringkat ini diakibatkan oleh lemahnya kualitas aset Bank Sumut yang berdampak pada profil rentabilitas bank. Lalu pertumbuhan kredit dan pendanaan Bank Sumut mengalami stagnasi di tahun-tahun terakhir" ujarnya di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (13/11/2014).

Hotma menambahkan, faktor yang mendukung peringkat Bank Sumut, Salah satunya jika posisi bisnis yang kuat pada pasar captive bank di provinsi Sumatra Utara serta rentabilitasnya yang kuat.

"Sedangkan faktor yang membatasi peringkat adalah permodalan bank yang moderat dan kualitas aset yang lemah," pungkasnya.

Hotma mengatakan, prospek Bank Sumut dapat dinaikan jika bank mampu memperkuat posisi perusahaan secara signifikan dan konsisten. Namun, peringkat juga dapat diturunkan jika indikator permodalan bank dan juga likuiditasnya memburuk.

Pada saat yang sama, Pefindo menaikkan peringkat Obligasi II Seri B Tahun 2012 yang diterbitkan PT Toyota Astra Finance (TAF) menjadi idAA+ dari sebelumnya idAA.

Peringkat perusahaan juga naik dari idAA menjadi idAA+, dengan prospek stabil. Analis Pefindo lainnya, Danan Dito mengatakan, peringkat tersebut mencerminkan kedudukan TAF sebagai anak perusahaan strategis bagi Toyota Financial Services Corporation (TFSC) dan PT Astra International Tbk (ASII).

Kemudian didukung posisi dominan Toyota di pasar penjualan mobil nasional dan kualitas aset yang kuat.

"Pandangan Pefindo, kenaikan peringkat tersebut terkait dukungan terhadap perusahaan dari pemegang saham dan ekspektasi. Kami melihat dukungan yang didapat Toyota itu akan semakin kuat di masa depan," ujarnya.

Namun, peringkat tersebut dibatasi oleh adanya tekanan pada performa rentabilitas. Meski demikian peringkat dapat dinaikkan jika perusahaan dapat meningkatkan profilt bisnisnya secara konsisten, termasuk keberadaan di pasar yang lebih signifikan.

"Sebaliknya peringkat dapat diturunkan jika ada penurunan material terkait dukungan dari pemegang saham. Selain itu, terkait pula bila perusahaan mengalami penurunan signifikan di permodalan dan rentabilitas," pungkasnya.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5508 seconds (0.1#10.140)