Harga Cabai di Pasar Palmerah Tembus Rp64.000/Kg
A
A
A
JAKARTA - Minimnya pasokan dari beberapa penghasil cabai membuat harga komoditas ini melambung, seperti terjadi di Pasar Palmerah, Jakarta Barat.
Sari, salah satu penjual sayuran mengatakan bahwa kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. "Sudah agak lama harga cabai naik," katanya kepada Sindonews di Pasar Palmerah, Jakarta, Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, harga cabai keriting saat ini mencapai Rp64.000 per kg, atau naik sekitar 100% dari harga normal. Begitu juga dengan harga cabai rawit merah menjadi sebesar Rp60.000 per kg dan cabai rawit hijau mencapai Rp52.000 per kg.
Kondisi ini dikeluhkan Sari lantaran konsumen mengurangi jumlah pembeliannya. "Dari biasanya membeli setengah kg, sekarang hanya beli seperempat kg," ujarnya.
Di pasar ini tidak terlihat tumpukan cabai seperti biasanya. Beberapa pedagang mengaku sengaja tidak berani menjual cabai terlalu banyak karena melambungnya harga cabai.
Sementara Eka, salah satu ibu rumah tangga mengaku terpaksa mengurangi pembelian cabai. Meski demikian, dia lebih memilih membeli komoditas ini di pasar tradisional dibanding penjual sayur keliling karena harganya lebih mahal.
"Saya kurangi pembelian cabai, harganya mahal sekarang. Tapi harga cabai di pasar tradisional ini masih lebih murah dibanding penjual sayur keliling," tandasnya.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada komoditas cabai, namun juga sayuran, seperti sawi. Sayuran ini mulai susah ditemukan di pasar Palmerah.
"Harganya mahal sekali, barangnya pun sedikit. Saya enggak bisa jual banyak, takut rugi," kata Yati, salah satu pedagang di pasar tersebut.
Sari, salah satu penjual sayuran mengatakan bahwa kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak beberapa pekan lalu. "Sudah agak lama harga cabai naik," katanya kepada Sindonews di Pasar Palmerah, Jakarta, Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, harga cabai keriting saat ini mencapai Rp64.000 per kg, atau naik sekitar 100% dari harga normal. Begitu juga dengan harga cabai rawit merah menjadi sebesar Rp60.000 per kg dan cabai rawit hijau mencapai Rp52.000 per kg.
Kondisi ini dikeluhkan Sari lantaran konsumen mengurangi jumlah pembeliannya. "Dari biasanya membeli setengah kg, sekarang hanya beli seperempat kg," ujarnya.
Di pasar ini tidak terlihat tumpukan cabai seperti biasanya. Beberapa pedagang mengaku sengaja tidak berani menjual cabai terlalu banyak karena melambungnya harga cabai.
Sementara Eka, salah satu ibu rumah tangga mengaku terpaksa mengurangi pembelian cabai. Meski demikian, dia lebih memilih membeli komoditas ini di pasar tradisional dibanding penjual sayur keliling karena harganya lebih mahal.
"Saya kurangi pembelian cabai, harganya mahal sekarang. Tapi harga cabai di pasar tradisional ini masih lebih murah dibanding penjual sayur keliling," tandasnya.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada komoditas cabai, namun juga sayuran, seperti sawi. Sayuran ini mulai susah ditemukan di pasar Palmerah.
"Harganya mahal sekali, barangnya pun sedikit. Saya enggak bisa jual banyak, takut rugi," kata Yati, salah satu pedagang di pasar tersebut.
(rna)