Bangun Lulusan Perguruan Tinggi Berjiwa Entrepreneur
A
A
A
PADANG - Menjelang perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, sudah seharusnya negeri ini membangun lulusan perguruan tinggi yang memiliki karakter entrepreneur.
Jika tidak, jangan heran bila generasi bangsa ini menjadi "budak" di negeri sendiri. Hanya berharap menjadi karyawan yang diatur bangsa lain.
Wakil Rektor Bagian Kemahasiswaan Universitas Andalas, Aprisal mengemukakan, lembaganya mendorong para lulusan untuk menjadi wirusahawan. Sebagai perguruan tinggi terbesar di Sumatera Barat pihaknya sangat mendukung kegiatan entrepreneurship.
Salah satunya workshop kewirausahawan Oneintwenty Movement yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada 15-16 Agustus 2015.
"Ini sesuai dengan slogan pendidikan kami The Leader in Character Building and Entrepreneurship, membangun lulusan berjiwa wirausahawan," ujarnya kepada Sindonews, usai membuka workshop Oneintwenty Movement, Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, gerakan wirausaha ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Terlebih, dalam menghadapi era perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, banyak potensi masyarakat di daerah yang belum tergali.
Sebelumnya, CEO Smartpreneur - Pro Indonesia, Yuszak M Yahya mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap dan tidak ada perlindungan. Pemerintah dan stakholder berjalan sendiri-sendiri.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah-kecil ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," tandasnya.
Jika tidak, jangan heran bila generasi bangsa ini menjadi "budak" di negeri sendiri. Hanya berharap menjadi karyawan yang diatur bangsa lain.
Wakil Rektor Bagian Kemahasiswaan Universitas Andalas, Aprisal mengemukakan, lembaganya mendorong para lulusan untuk menjadi wirusahawan. Sebagai perguruan tinggi terbesar di Sumatera Barat pihaknya sangat mendukung kegiatan entrepreneurship.
Salah satunya workshop kewirausahawan Oneintwenty Movement yang diselenggarakan di Padang, Sumatera Barat, pada 15-16 Agustus 2015.
"Ini sesuai dengan slogan pendidikan kami The Leader in Character Building and Entrepreneurship, membangun lulusan berjiwa wirausahawan," ujarnya kepada Sindonews, usai membuka workshop Oneintwenty Movement, Sabtu (15/11/2014).
Menurutnya, gerakan wirausaha ini merupakan kegiatan yang sangat positif. Terlebih, dalam menghadapi era perdagangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, banyak potensi masyarakat di daerah yang belum tergali.
Sebelumnya, CEO Smartpreneur - Pro Indonesia, Yuszak M Yahya mengingatkan, yang menakutkan dalam menghadapi perdagangan bebas adalah para pelaku usaha di dalam negeri belum siap dan tidak ada perlindungan. Pemerintah dan stakholder berjalan sendiri-sendiri.
"Bagi pelaku usaha besar mungkin ini tidak menjadi masalah. Mereka memiliki akar bisnis yang kuat. Tapi, bagi pelaku usaha menengah-kecil ini ancaman. Mereka perlu pembinaan untuk menghadapi itu semua," tandasnya.
(dmd)