Parfum Azzwars Siap Melenggang ke Pasar Asia

Minggu, 16 November 2014 - 14:49 WIB
Parfum Azzwars Siap...
Parfum Azzwars Siap Melenggang ke Pasar Asia
A A A
BANYAK jalan menuju Roma. Peribahasa ini mungkin cocok dalam perkembangan usaha parfum Azzwars yang kini menguasai pasar minyak wangi di Kota Padang, Sumatera Barat.

Bila Anda berlibur atau berkunjung ke Kota Padang, parfum apa sih yang terkenal di sana? Bukan merek internasional atau brand mendunia, jawabannya pasti Azzwars.

Ya, kelebihan parfum Azzwars ini dapat dipesan sesuai dengan selera dan karakter dari sang pembeli. Diracik secara khusus dan personal membuat banyak konsumen menyukai parfum ini.

Namun, dalam perjalanannya tidak semudah membalikkan tangan. Banyak jalan berliku yang dilalui Azzwars.

Alkausar, sang pemilik menuturkan, usaha parfum yang dirintis bersama tiga sudaranya ini bermula dari warung kelontong orang tua yang menyajikan aneka kebutuhan sehari-hari, termasuk kosmetik dan sandal. Modal awalnya adalah Rp5 juta.

Seiring perjalanan waktu, ternyata usaha parfum yang tadinya hanya dijual sebagai sampingan justru berkembang baik. Dalam tempo 3 tahun, omzet parfum yang dijualnya melebihi pemasukan warung kelontong.

Melihat peluang yang begitu besar, pada 2003, dia bersama saudaranya mulai membuka produk parfum secara khusus. "Saat itu, kita hanya murni berjualan. Lambat laun berpikir untuk meracik bahan sendiri. Berbagai inovasi pun mulai dilakukan dengan mengeluarkan berbagai produk," ujarnya.

Memasuki tahun 2006, setelah membuat sejumlah outlet, mereka membangun grosir dan mitra usaha. Pihak-pihak yang tertarik membuka usaha dapat melakukan franchise dengan membeli barang senilai Rp15 juta.

Pada 2007, ekspansi dilakukan dengan berbagai promosi dan iklan di radio. Usahanya terus berkembang. Jumlah outlet Azzwars mencapai 45 buah yang tersebar di Kota Padang dan kota-kota lain di Sumatera Barat. Namun, jalan berliku harus dilalui.

"Banyak mitra yang nakal dan memakai nama brand kita. Standar minyak wangi yang dijual tidak konsisten dan sesuai. Hal ini merugikan nama Azzwars. Karena mereka memakai nama usaha kita," kata Alkausar.

"Mungkin karena tidak ada perjanjian tertulis. Banyak mitra-mitra yang bermain. Tidak ada batas waktu kemitraan. Setelah dievaluasi kita stop dan putus kerja samanya," lanjut pria yang akrab disapa Alka ini.

Dia memaparkan, untuk menjaga produk pengembangan lebih pada hubungan emosional karyawan yang sudah lama bekerja. "Pada 2010, kemitraan pakai mereka. Adapun untuk pihak luar sistemnya beli putus," katanya.

Kini, parfum Azzwars telah memiliki sebanyak 100 item produk, dan yang paling laris penjualannya 50 item. "Untuk menjaga kualitas dan costumer, setiap 3 bulan sekali kita lakukan review dan evaluasi. Jika tidak terlalu bagus akan diganti dan dikeluarkan item parfum baru," terang Alka.

Pria kelahiran Juni 1989 ini mengatakan, upaya yang dilakukannya saat ini adalah membangun brand agar lebih diterima masyarakat luas. "Target besar kami adalah merambah hingga menguasai pasar Asia. Saat ini, salah satu yang dibenahi, yaitu sistem. Kita berusaha memperbaiki visi, strength dengan kekuatan costumer," ujarnya.

Diharapkan, pada 2016 standarisasi produk selesai dilakukan. "Kita tidak membuka kemitraan dulu. Grosir satu dari 10 cabang yang kita miliki, dan hanya beberapa kemitraan," imbuh Alka.

Pasar yang disasar dalam pengembangan ini adalah level menengah dan orang-orang yang membutuhkan personality. "Pasar parfum Azzwars mulanya adalah mahasiswa dan karyawan kelas menengah. Kita rambah middle manajer. Mereka butuh sesuatu untuk menunjukkan personality," ujarnya.

Dia menegaskan, program tahun ini dan 10 tahun ke depan menjadi brand fashion Asia. Sasarannya untuk awal-awal beberapa kota di Sumatera. "Kita juga berencana, sebelum masuk ke Jakarta, masuk ke Kuala Lumpur, Malaysia dan Singapura. Jakarta masih kita pertimbangkan. Persaingan dan pasar di sana sedang kami pelajari," ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0736 seconds (0.1#10.140)