Saat Orang Kaya Antre Beli Rumah
A
A
A
Sejumlah pengembang besar sukses menghadirkan produk properti istimewa. Meski lokasinya bukan berada di tengah kota Jakarta, properti yang ditawarkan laris manis.
Ribuan orang bahkan rela antre demi mendapat nomor undian untuk mendapatkan ‘’jatah’’ pemesanan rumah.
PT Paramount Land misalnya, produk properti pengembang yang sukses mengembangkan kawasan Gading Serpong ini, selalu diserbu pembeli.
Saat meluncurkan produk Virginia Village,sebuah kluster baru di kawasan Gading Serpong, Tangerang, ribuan orang rela berdesakan di salah satu hallJakarta Convention Center (JCC). Sebanyak 563 unit rumah yang ditawarkan langsung ludes terjual tak sampai satu jam sejak pintu halldibuka. Virgiana Village yang ditargetkan untuk keluarga muda kelas menengah-atas ini memang berharga relatif murah. Tiap unitnya berada di kisaran Rp579 juta- Rp968 juta.
Tersedia tiga pilihan ukuran lahan yakni 4x8 m2 dengan luas bangunan 40 m2, lahan 5x8 m2 dengan luas bangunan 49 m2, dan lahan 6x8 m2 dengan luas bangunan 57 m2. Setiap unit terdiri atas dua lantai, kamar tidur utama yang luas, lengkap dengan kamar pembantu atau ruang jemur, dan unit menghadap utara atau selatan. ‘’Produk yang kami tawarkan selalu habis dalam waktu singkat. Minat konsumen sungguh luar biasa,’’ kata Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho. Zufrizal Hanif, salah satu konsumen yang ikut mengantre bersama ribuan orang lainnya, mengatakan, kawasan Serpong kini menjadi primadona untuk tempat tinggal. ‘
’Kawasannya sudah tertata rapi, fasilitasnya lengkap. Jadi tak perlu ke Jakarta jika saya ingin hangout bersama keluarga,’’ ucapnya. Meski Paramount Land menetapkan booking feetak lebih dari Rp10 juta, Zufrizal mengaku bersedia membayar lebih dari nilai itu. ‘’Jika syaratnya booking feeRp50 juta pun, pasti saya beli. Karena harga rumah di Gading Serpong cepat naik. Keluarga saya tahun lalu membeli di harga Rp750 jutaan sekarang sudah Rp1,2 miliar,’’ sebutnya.
Artis Sandra Dewi mengakui saat ini kawasan Serpong menjadi idaman sebagai kawasan rumah tinggal. Selain itu juga sebagai instrumen investasi yang menguntungkan. ‘’Sekarang saya berinvestasi di properti dan kawasan Gading Serpong menjadi salah satu kawasan properti yang saya beli,’’ ungkap Sandra saat ditemui di acara ground breakingElista Village Gading Serpong pekan lalu.
Sandra mengakui, dibandingkan dengan investasi di sektor lain, propertilah yang paling menguntungkan. ‘’Tabungan saya sekarang properti, bukan perhiasan atau mobil,’’ ujar pemeran dokter Ira di film Langit Ke-7ini. Pengamat properti dari Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, daerah Gading Serpong merupakan daerah sangat potensial sebab memiliki fasilitas yang lengkap.
“Potensi peningkatan investasi dari harga pertama launchingmasih sangat besar, ditambah dengan akses langsung jalan tol yang menjamin perkembangan di masa depan,” tuturnya. Tak hanya kluster Virgiana Village yang laris manis, La Bella @Arcadia Village, Gading Serpong, juga ludes terjual dalam waktu singkat. Tipe hunian yang ditawarkan mencakup tipe L5 dengan luas tanah sekitar 40 meter persegi serta luas bangunan mencapai 50 meter persegi. Ada juga tipe L6 dengan luas tanah sekitar 48 meter persegi dan luas bangunan 59 meter persegi.
Letak La Bella @Arcadia Village tak jauh dari Sekolah Tarakanita dan Stella Maris yang sudah beroperasi jauh sebelumnya. La Bella @Arcadia Village pun berada di tepi danau seluas 23 hektare. Itu pula sebabnya, hunian baru ini dipastikan memiliki pemandangan city view. Masing-masing unit La Bella @Arcadia Village dirancang sebagai hunian compact dengan desain best useserta maksimal dalam penggunaan lahan plus menyediakan garansi kebocoran selama satu tahun.
Dari 503 unit hunian yang akan dihadirkan di dalam kawasan La Bella @Arcadia Village sudah habis terjual diborong para konsumen. ‘’Setiap kluster baru yang kami tawarkan langsung diserbu. Ya, siapa yang cepat saja, kami tidak menerapkan syarat khusus,’’ ucap Ervan. Produk Elista Village di Gading Serpong, milik Paramount Land, juga ludes sebelum dibangun.
Direktur teknik Paramount Land Aryo Tri Ananto mengatakan, Elista Village merupakan rangkaian produk cantik – ceria, aman, nyaman, terjangkau, indah, dan komplitdengan luas tanah antara 60-80 m2 dan luas bangunan bervariasi antara 77-130 m2. Semua kebutuhan ruangan terpenuhi dari kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang tamu, ruang makan, kamar tidur pekerja rumah tangga, gudang, tempat menjemur, hingga garasi.
Salah satu fasilitas unggulan Elista Village adalah green spine, area hijau sepanjang 400 x 5 meter yang mengelilingi sebagian dari Elista Village dan menjadi paru-paru bagi village/kluster ini. Elista Village juga memiliki ruang publik yang nyaman dan asri, tempat warga berinteraksi satu dengan yang lain. Sebanyak 263 unit rumah dengan harga antara Rp954 juta hingga Rp1,5 miliar per unit telah habis terjual.
“Paramount Land berkomitmen untuk memenuhi harapan para konsumen secara konsisten. Untuk itu, kami fokus dalam kualitas produk dan ketepatan waktu penyelesaian pembangunan produk-produk yang telah kami pasarkan,’’ ungkap Ervan Adi Nugroho. Sebagai salah satu wujud komitmen tersebut, Paramount Land telah membentuk divisi delivery services yang siap mengawal dan menjalin komunikasi dengan para konsumen selama masa pembangunan produk sejak dibeli hingga produk diserahterimakan.
Associate Director yang membawahi divisi delivery services, customercare,dan estate managementParamount Land, Lucas Maringka menjelaskan, berbagai layanan yang kami sediakan bagi setiap konsumen selama proses pembangunan rumah adalah gratitude packsehari setelah pembelian produk properti, ground breaking ceremony(menyaksikan secara langsung acara pemancangan tiang pertama pembangunan), regular newsletter & magazine(informasi village/produk properti yang dibeli).
Tersedia quality assurance certification (sertifikasi standar mutu), customer portal (konsumen dapat memonitor status pembangunan), serta pre-handover inspection(konsumen dapat memastikan bahwa unit yang mereka beli sesuai dengan harapan).
Anton c
Ribuan orang bahkan rela antre demi mendapat nomor undian untuk mendapatkan ‘’jatah’’ pemesanan rumah.
PT Paramount Land misalnya, produk properti pengembang yang sukses mengembangkan kawasan Gading Serpong ini, selalu diserbu pembeli.
Saat meluncurkan produk Virginia Village,sebuah kluster baru di kawasan Gading Serpong, Tangerang, ribuan orang rela berdesakan di salah satu hallJakarta Convention Center (JCC). Sebanyak 563 unit rumah yang ditawarkan langsung ludes terjual tak sampai satu jam sejak pintu halldibuka. Virgiana Village yang ditargetkan untuk keluarga muda kelas menengah-atas ini memang berharga relatif murah. Tiap unitnya berada di kisaran Rp579 juta- Rp968 juta.
Tersedia tiga pilihan ukuran lahan yakni 4x8 m2 dengan luas bangunan 40 m2, lahan 5x8 m2 dengan luas bangunan 49 m2, dan lahan 6x8 m2 dengan luas bangunan 57 m2. Setiap unit terdiri atas dua lantai, kamar tidur utama yang luas, lengkap dengan kamar pembantu atau ruang jemur, dan unit menghadap utara atau selatan. ‘’Produk yang kami tawarkan selalu habis dalam waktu singkat. Minat konsumen sungguh luar biasa,’’ kata Presiden Direktur Paramount Land Ervan Adi Nugroho. Zufrizal Hanif, salah satu konsumen yang ikut mengantre bersama ribuan orang lainnya, mengatakan, kawasan Serpong kini menjadi primadona untuk tempat tinggal. ‘
’Kawasannya sudah tertata rapi, fasilitasnya lengkap. Jadi tak perlu ke Jakarta jika saya ingin hangout bersama keluarga,’’ ucapnya. Meski Paramount Land menetapkan booking feetak lebih dari Rp10 juta, Zufrizal mengaku bersedia membayar lebih dari nilai itu. ‘’Jika syaratnya booking feeRp50 juta pun, pasti saya beli. Karena harga rumah di Gading Serpong cepat naik. Keluarga saya tahun lalu membeli di harga Rp750 jutaan sekarang sudah Rp1,2 miliar,’’ sebutnya.
Artis Sandra Dewi mengakui saat ini kawasan Serpong menjadi idaman sebagai kawasan rumah tinggal. Selain itu juga sebagai instrumen investasi yang menguntungkan. ‘’Sekarang saya berinvestasi di properti dan kawasan Gading Serpong menjadi salah satu kawasan properti yang saya beli,’’ ungkap Sandra saat ditemui di acara ground breakingElista Village Gading Serpong pekan lalu.
Sandra mengakui, dibandingkan dengan investasi di sektor lain, propertilah yang paling menguntungkan. ‘’Tabungan saya sekarang properti, bukan perhiasan atau mobil,’’ ujar pemeran dokter Ira di film Langit Ke-7ini. Pengamat properti dari Indonesia Properti Watch (IPW) Ali Tranghanda mengatakan, daerah Gading Serpong merupakan daerah sangat potensial sebab memiliki fasilitas yang lengkap.
“Potensi peningkatan investasi dari harga pertama launchingmasih sangat besar, ditambah dengan akses langsung jalan tol yang menjamin perkembangan di masa depan,” tuturnya. Tak hanya kluster Virgiana Village yang laris manis, La Bella @Arcadia Village, Gading Serpong, juga ludes terjual dalam waktu singkat. Tipe hunian yang ditawarkan mencakup tipe L5 dengan luas tanah sekitar 40 meter persegi serta luas bangunan mencapai 50 meter persegi. Ada juga tipe L6 dengan luas tanah sekitar 48 meter persegi dan luas bangunan 59 meter persegi.
Letak La Bella @Arcadia Village tak jauh dari Sekolah Tarakanita dan Stella Maris yang sudah beroperasi jauh sebelumnya. La Bella @Arcadia Village pun berada di tepi danau seluas 23 hektare. Itu pula sebabnya, hunian baru ini dipastikan memiliki pemandangan city view. Masing-masing unit La Bella @Arcadia Village dirancang sebagai hunian compact dengan desain best useserta maksimal dalam penggunaan lahan plus menyediakan garansi kebocoran selama satu tahun.
Dari 503 unit hunian yang akan dihadirkan di dalam kawasan La Bella @Arcadia Village sudah habis terjual diborong para konsumen. ‘’Setiap kluster baru yang kami tawarkan langsung diserbu. Ya, siapa yang cepat saja, kami tidak menerapkan syarat khusus,’’ ucap Ervan. Produk Elista Village di Gading Serpong, milik Paramount Land, juga ludes sebelum dibangun.
Direktur teknik Paramount Land Aryo Tri Ananto mengatakan, Elista Village merupakan rangkaian produk cantik – ceria, aman, nyaman, terjangkau, indah, dan komplitdengan luas tanah antara 60-80 m2 dan luas bangunan bervariasi antara 77-130 m2. Semua kebutuhan ruangan terpenuhi dari kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang tamu, ruang makan, kamar tidur pekerja rumah tangga, gudang, tempat menjemur, hingga garasi.
Salah satu fasilitas unggulan Elista Village adalah green spine, area hijau sepanjang 400 x 5 meter yang mengelilingi sebagian dari Elista Village dan menjadi paru-paru bagi village/kluster ini. Elista Village juga memiliki ruang publik yang nyaman dan asri, tempat warga berinteraksi satu dengan yang lain. Sebanyak 263 unit rumah dengan harga antara Rp954 juta hingga Rp1,5 miliar per unit telah habis terjual.
“Paramount Land berkomitmen untuk memenuhi harapan para konsumen secara konsisten. Untuk itu, kami fokus dalam kualitas produk dan ketepatan waktu penyelesaian pembangunan produk-produk yang telah kami pasarkan,’’ ungkap Ervan Adi Nugroho. Sebagai salah satu wujud komitmen tersebut, Paramount Land telah membentuk divisi delivery services yang siap mengawal dan menjalin komunikasi dengan para konsumen selama masa pembangunan produk sejak dibeli hingga produk diserahterimakan.
Associate Director yang membawahi divisi delivery services, customercare,dan estate managementParamount Land, Lucas Maringka menjelaskan, berbagai layanan yang kami sediakan bagi setiap konsumen selama proses pembangunan rumah adalah gratitude packsehari setelah pembelian produk properti, ground breaking ceremony(menyaksikan secara langsung acara pemancangan tiang pertama pembangunan), regular newsletter & magazine(informasi village/produk properti yang dibeli).
Tersedia quality assurance certification (sertifikasi standar mutu), customer portal (konsumen dapat memonitor status pembangunan), serta pre-handover inspection(konsumen dapat memastikan bahwa unit yang mereka beli sesuai dengan harapan).
Anton c
(ars)