Belanja Iklan 2015 Diproyeksi akan Tetap Tumbuh

Rabu, 19 November 2014 - 11:25 WIB
Belanja Iklan 2015 Diproyeksi akan Tetap Tumbuh
Belanja Iklan 2015 Diproyeksi akan Tetap Tumbuh
A A A
JAKARTA - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini menjadi tantangan industri media karena pertumbuhan ekonomi juga turut mendorong belanja iklan. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, pada tahun depan kalangan industri media akan menghadapi sejumlah tantangan ekonomi, termasuk kenaikan BBM bersubsidi sehingga menyebabkan daya beli masyarakat menjadi turun. Hal ini akan berimbas pada melemahnya pertumbuhan ekonomi nasional.

“Belanja iklan jangka panjang akan naik terus, karena potensinya masih besar. Tapi, saya lihat tahun depan naiknya tidak banyak, tahun ini saja tidak sebaik tahun lalu,” kata HT seusai menghadiri acara Frontline Orientation for Sales Marketing MNC Group dengan tema“Business Challenge & Opportunity on 2015” di Jakarta, kemarin.

Demi mengatasi dampak kenaikan BBM bersubsidi, pemerintah harus tepat mengalihkan anggaran negara. Pengalihan belanja negara harus digunakan untuk sektor yang produktif seperti anggaran infrastruktur. Dengan demikian, kenaikan BBM bersubsidi tidak menyebabkan penurunan ekonomi nasional. “Tantangan tahun depan, bagaimana pertumbuhan ekonomi minimal sama seperti tahun ini. Pengalihan anggaran pemerintah harus dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga bisa mengantisipasi terjadinya pelemahan ekonomi,” imbuhnya.

Lebih lanjut HT menjabarkan, tantangan lain yang akan dihadapi industri media pada tahun depan yaitu adanya masa transisi pemerintahan baru. Hal tersebut dapat menyebabkan kontraksi ekonomi dan belanja iklan menjadi berkurang. Untuk itu, dibutuhkan kompetensi dan daya saing sehingga bisa bersaing dengan industri sejenis. Frontline Orientation for Sales and Marketing yang digelar oleh MNC Group ini bertujuan meningkatkan pengetahuan soal sales dan marketing di industri media.

Acara ini turut dihadiri oleh marketing dan sales dari empat media TV yang tergabung dalam MNC Group, yaitu MNC TV, RCTI, Global TVdan SINDO TV. “Tujuannya acara ini, bagaimana kita bisa membentuk pribadi, menjadi source yang maksimal, dari pemahaman produknya, klien dan teknis sales nanti akan diajarkan semua di sini, tujuannya mereka akan menjadi lebih baik, dan tentunya kita akan berubah menjadi lebih baik juga,” ujar HT.

Selain terus memperkuat pendapatan belanja iklan dari media televisi, HT akan mengembangkan potensi media lain seperti online. Menurut dia, media online bisa berkembang hingga ke luar negeri, berbeda halnya dengan media televisi dan cetak yang hanya bisa berkembang di wilayah domestik. Dengan demikian, MNC Group harus menjadi pemain utama tidak hanya di Indonesia tapi juga ke wilayah Asia.

“Market iklan masih terbuka lebar dan growth-nya akan terus tumbuh dari peluncuran produk baru,” pungkasnya. Sebelumnya PT Global Mediacom Tbk (BMTR) pada tahun depan menargetkan pendapatan meningkat sebesar 15% dibandingkan perolehan sepanjang tahun ini. Demi mengejar target tersebut, perseroan menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) lebih dari USD75 juta.

Direktur Global Mediacom Oerianto Guyandi mengatakan, pertumbuhan pendapatan pada industri media pada tahun ini memang mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan berlangsungnya masa kampanye pemilihan umum (pemilu), sehingga menyebabkan ketidakpastian.

“Tahun politik sudah kita lalui, pada awal tahun, iklan memang belum begitu banyak, tapi saat ini iklan sudah bagus. Tahun depan pertumbuhan top line industri sebesar 15% dan kita berharap sama atau lebih dari industri,” kata Oerianto belum lama ini. Lebih lanjut dia menjelaskan, target pertumbuhan pendapatan Global Mediacom di tahun depan juga didukung melalui kinerja dua anak usaha yaitu PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY).

Pendapatan dari iklan melalui stasiun televisi reguler atau free to air (FTA) maupun televisi berbayar diperkirakan akan terus tumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Untuk televisi berbayar, kita akan tambahkan dengan fasilitas akses internet berkecepatan tinggi dan TV kabel interaktif melalui MNC Play Media. Dalam waktu tiga hingga lima tahun ke depan kita targetkan memperoleh pengguna hingga 1,5 juta user,” pungkas dia.

Heru febrianto
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9275 seconds (0.1#10.140)