AXA Mandiri Siapkan Unit Usaha Syariah

Senin, 24 November 2014 - 13:34 WIB
AXA Mandiri Siapkan...
AXA Mandiri Siapkan Unit Usaha Syariah
A A A
JAKARTA - PT Mandiri AXA General Insurance siap mendirikan unit usaha syariah (UUS) di kuartal pertama tahun depan.

Perseroan akan mengembangkan anak usaha syariahnya untuk menjaring pasar syariah, bekerja sama dengan jaringan bisnis induk usahanya, PT Bank Mandiri Tbk. Direktur Bisnis Umum Axa Mandiri Syah Amondaris mengatakan, saat ini proses pengajuan izin ke regulasi sudah dilakukan.

Keberadaan unit usaha syariah ini dinilai akan sangat menguntungkan karena perseroan sudah memiliki kerja sama produk bundling dengan Bank Mandiri. “Pada kuartal I/2015 kami akan launching unit usaha syariah. Kami akan mendiversifikasi bisnis konvensional saat ini ke bisnis syariah,” ujar Syah di Jakarta, akhir pekan lalu.

Dia mengatakan, pihaknya siap mengembangkan bisnis dengan menggenjot dua produk di tahun depan. Perseroan akan menyasar layanan asuransi perjalanandan marinecargo yang potensinya dinilai masih besar. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi bisnis asuransi kendaraan yang mendominasi kontribusi dari produk yang ada saat ini.

“Kami sudah memiliki banyak jaringan agen perjalanan dan juga akan memaksimalkan jalur digital untuk memudahkan. Produk ini akan diuntungkan jaringan asuransi AXA di berbagai negara. Sebagai produk baru ini akan sangat kompetitif di pasar,” ujarnya.

AXA Mandiri sebagai bagian dari grup Bank Mandiri, tegas dia, akan terus meningkatkan sinergi dalam upaya memenuhi berbagai kebutuhan layanan keuangan masyarakat. Dia menyampaikan, pihaknya cukup optimistis terkait angkutan laut karena ini sesuai dengan arah pengembangan kemaritiman yang tengah digencarkan pemerintah.

Angkutan laut akan dimaksimalkan, mengingat pemerintah ingin menekan selisih harga barang, khususnya di kawasan timur Indonesia. Pasar transportasi laut dalam negeri pun dinilai lebih menjanjikan dibandingkan ekspansi ke negara lain. “Dua produk ini akan tumbuh ratusan hingga ribuan persen karena masih baru. Ini akan kami promosikan besar besaran di tahun depan,” tandasnya.

Namun, dia sedikit pesimistis terhadap pencapaian target tahun ini dan tahun depan dengan kenaikan suku bunga acuan atau BI Rate. Dia mengatakan, pihaknya juga terkena dampak naiknya suku bunga kredit yang bisa menurunkan pembiayaan. Dengan persaingan yang ketat, perusahaan asuransi akan bersaing dalam pelayanan untuk memenangkan kompetisi.

“Kalau short term tidak pengaruh. Kalau tiga bulan ke atas pasti ada pengaruh utamanya di kredit mobil,” tuturnya. Menurut dia, kekhawatiran itu karena adanya persaingan pada jalur bisnis yang sama.

Hafid Fuad
(ftr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0583 seconds (0.1#10.140)