Konsumsi Pertamax di Sulawesi Meningkat

Senin, 24 November 2014 - 20:51 WIB
Konsumsi Pertamax di Sulawesi Meningkat
Konsumsi Pertamax di Sulawesi Meningkat
A A A
MAKASSAR - Kebijakan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan dampak positif terhadap konsumsi pertamax milik pertamina.

Hal tersebut dipengaruhi sangat kecilnya selisih harga antara premium dan pertamax di kisaran Rp1.400 saja, sementara dari segi manfaatnya terhadap kendaraan justru jauh lebih memberikan keuntungan ketika menggunakan pertamax yang merupakan bagian dari Bahan Bakar Khusus (BBK).

Sebelumnya harga premium sebesar Rp6.500 menjadi Rp8.500 per liter, sedangkan untuk satu liter Pertamax dijual seharga Rp9.990 per liternya.

Kondisi tersebut sangat dirasakan manajemen Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi. Menurut General Manager Pertamina Budi Setiono, konsumsi pertamax meningkat sejak Oktober di kisaran 100% yang dipengaruhi semakin tingginya kesadaran konsumen menggunakan produk pertamax, selain itu kualitas produk ini sangat mumpuni dan dapat membuat mesin kendaraan lebih awet serta pembakarannya bagus.

“Kami menargetkan hingga akhir tahun konsumsi pertamax bisa mencapai 200%, makanya ketersediaan selalu disiapkan. Saat ini saja rata-rata penjualan pertamax dikisaran 900 sampai 1.000 ton per bulan naik menjadi rata 1.800 sampai 2.000 ton per bulan di Sulawesi,” katanya, Senin (24/11/2014).

Sementara itu, Menurut Consumer Relation PT Pertamina MOR VII Sulawesi Ibnu Adiwena menjelaskan, stok pertamax saat ini mencapai 39.000 kilo liter (kl) dengan ketahanan sekitar dua minggu atau 14 hari.

“Ketersediaan stok masih terjaga sehingga masyarakat tak perlu khawatir, sementara harga pertamax masih tidak ada perubahan. Meski, di wilayah lainnya seperti Jabodetabek ada penurunan harga pertamax khusus di Sulsel belum ada kebijakan untuk itu,” tandasnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5309 seconds (0.1#10.140)