Pemegang Saham BII Setujui Rencana Right Issue
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) menyetujui rencana perseroan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) kepada para pemegang saham.
Hal tersebut untuk meningkatkan modal inti sekitar Rp1,5 triliun (Penawaran Umum Terbatas VII-PUT VII)
PUT VII akan menerbitkan 6,77 miliar saham baru dengan rasio 1 saham baru Seri D bagi setiap pemegang sembilan lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham BII senilai Rp22,50 dan harga penawaran Rp221 per saham.
Presiden Direktur BII, Taswin Zakaria mengatakan, total dana bersih yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas VII akan meningkatkan modal inti BII untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui ekspansi kredit.
Berdasarkan posisi September 2014, proforma untuk rasio kecukupan modal setelah rights issue akan meningkat dari 14,17% menjadi 15,55% (bank saja).
Menurutnya, peningkatan modal ini akan memberikan modal tambahan bagi perseroan untuk mempercepat pertumbuhan aset secara berkelanjutan dan memperkuat modal.
"Kami gembira para pemegang saham memiliki komitmen bagi pertumbuhan jangka panjang BII dengan melaksanakan hak memesan efek terlebih dulu," ujar dia dalam rilisnya, Jumat (28/11/2014).
Menurutnya, untuk mendukung pertumbuhan bisnis lebih lanjut, pihaknya telah menerbitkan Negotiable Certificate Deposit (NCD), yang terdiri dari dua seri, yakni Seri A sebesar Rp100 miliar dengan jangka waktu enam bulan.
Selain itu, suku bunga 9,125% per tahun serta Seri B sebesar Rp580 miliar dengan jangka waktu 370 hari dan suku bunga 9,6% per tahun.
"Penerbitan NCD telah membantu mengoptimalkan profil pendanaan Bank,” tambah Taswin.
Hal tersebut untuk meningkatkan modal inti sekitar Rp1,5 triliun (Penawaran Umum Terbatas VII-PUT VII)
PUT VII akan menerbitkan 6,77 miliar saham baru dengan rasio 1 saham baru Seri D bagi setiap pemegang sembilan lembar saham lama yang tercatat dalam daftar pemegang saham BII senilai Rp22,50 dan harga penawaran Rp221 per saham.
Presiden Direktur BII, Taswin Zakaria mengatakan, total dana bersih yang diperoleh dari Penawaran Umum Terbatas VII akan meningkatkan modal inti BII untuk mendukung pertumbuhan bisnis melalui ekspansi kredit.
Berdasarkan posisi September 2014, proforma untuk rasio kecukupan modal setelah rights issue akan meningkat dari 14,17% menjadi 15,55% (bank saja).
Menurutnya, peningkatan modal ini akan memberikan modal tambahan bagi perseroan untuk mempercepat pertumbuhan aset secara berkelanjutan dan memperkuat modal.
"Kami gembira para pemegang saham memiliki komitmen bagi pertumbuhan jangka panjang BII dengan melaksanakan hak memesan efek terlebih dulu," ujar dia dalam rilisnya, Jumat (28/11/2014).
Menurutnya, untuk mendukung pertumbuhan bisnis lebih lanjut, pihaknya telah menerbitkan Negotiable Certificate Deposit (NCD), yang terdiri dari dua seri, yakni Seri A sebesar Rp100 miliar dengan jangka waktu enam bulan.
Selain itu, suku bunga 9,125% per tahun serta Seri B sebesar Rp580 miliar dengan jangka waktu 370 hari dan suku bunga 9,6% per tahun.
"Penerbitan NCD telah membantu mengoptimalkan profil pendanaan Bank,” tambah Taswin.
(izz)