Entrepreneur Dukung Pertumbuhan

Selasa, 02 Desember 2014 - 10:19 WIB
Entrepreneur Dukung Pertumbuhan
Entrepreneur Dukung Pertumbuhan
A A A
MEDAN - Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa semakin baik bila jumlah entrepreneur meningkat. Potensi menambah entrepreneur sangat mungkin dilakukan mengingat penduduk produktif di Indonesia besar.

“Suatu negara bisa maju apabila jumlah entrepreneur-nya banyak, minimal 2% dari total jumlah penduduk. Di Indonesia, jumlah entrepreneur masih sedikit, yakni di bawah 2%. Bila jumlah entrepreneur kita di atas itu, pertumbuhan ekonomi kita bisa lebih dari 6% seperti saat ini,” ujar CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Entrepreneurship 2014 dalam rangka Perayaan Natal Oikumene 2014 di Convention Hall, Hotel Danau Toba International, Medan, kemarin.

HT menuturkan, saat ini jumlah penduduk produktif di Indonesia dengan usia di bawah 30 tahun sangat besar, yakni 50% dari total penduduk Indonesia. Dari angka tersebut, tidak mungkin semuanya ingin menjadi pekerja. Sebagian dipastikan ingin membuka lapangan kerja sendiri. “Dengan membuka lapangan kerja, kita juga turut membantu peningkatan pajak negara karena pengusaha pasti membayar pajak,” ungkapnya.

Menurut HT, untuk memulai berusaha setiap orang harus memiliki visi yang jelas, misalnya menentukan usaha apa yang akan dibuka dan disesuaikan dengan jurusan kuliahnya. Setelah memiliki visi, selanjutnya meningkatkan kualitas. Ada tiga tingkatan kualitas untuk menunjang visi tersebut, yakni vertical quality, internal quality, dan external quality. Vertical quality atau kualitas vertikal merupakan hubungan manusia kepada Tuhan karena hidup merupakan pilihan.

Dari bangun tidur sampai tidur lagi, ada banyak pilihan aktivitas berkualitas yang bisa dilakukan. “Untuk menentukan pilihan itu, harus ditentukan dengan hikmat yang benar. Dengan meningkatkan kualitas hubungan kita kepada Tuhan, maka vertical quality akan mempertajam pilihan hidup kita tersebut,” ungkap Ketua Umum DPP Perindo itu.

Selain itu, internal quality juga turut menentukan visi yang akan dicapai. Internal qualitymerupakan upaya untuk memperbaiki diri sendiri, sebab yang menjadi musuh terbesar manusia adalah diri sendiri. “Kitalah yang tahu apa yang menjadi kelemahan kita. Untuk itu dibutuhkan internal quality untuk memperbaiki kelemahan yang ada di dalam diri sendiri. Untuk itu, selalulah berpikir positif,” paparnya.

Sementara external quality merupakan upaya meningkatkan kualitas setiap pekerjaan yang dilakukan. “Berikan yang terbaik apa pun yang kita lakukan. Apa pun kapasitas kita, do your best. Bila setiap orang memiliki tiga spirit kualitas itu, orang tersebut memiliki spirit of excellent. Tidak sekadar menjadi orang yang bertanggung jawab, tetapi juga dapat diandalkan,” ujarnya yang disambut tepuk tangan meriah dari ribuan pemuda gereja yang hadir.

Namun untuk menghadapi era globalisasi, HT menambahkan, di luar ketiga kualitas tersebut, generasi muda saat ini juga harus memiliki speed atau kecepatan dalam bekerja. “Ketiga tingkatan kualitas itu harus dikerjakan dengan cepat. Seperti halnya pencipta Facebook Mark Zuckerberg. Dalam tempo 10 tahun, dia mampu menciptakan aset sebesar Rp2.800 triliun. Begitu juga dengan pencipta ecommerce Alibaba asal China, Jack Ma. Dalam tempo 15 tahun, dia telah memiliki aset sebesar Rp3.000 triliun,” lanjut dia.

Dari kisah itu, HT menyimpulkan bahwa setiap kesuksesan butuh proses. Tidak ada kesuksesan yang muncul secara instan. Kesuksesan itu juga tidak kenal batas usia. “Seperti Mark Zuckerberg usia masih sangat muda, sedangkan Jack Ma usia sudah agak tua namun masih mampu menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Jadi, saya simpulkan tidak ada kata terlambat untuk meraih kesuksesan itu,” pungkasnya.

Salah seorang peserta seminar, Tiarma Amelia Hutagalung, mengaku senang bisa mengikuti seminar tersebut karena banyak pengetahuan yang diperolehnya, terutama materi mengenai entrepreneurship yang disampaikan HT. “Saya bangga bisa mendengarkan langsung sharing dari Pak HT. Saya rasa semua orang ingin menjadi sepertinya,” kata mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sari Mutiara ini.

Dicky irawan
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5881 seconds (0.1#10.140)