Harga Cabai Merah di Bantul Tembus Rp80 Ribu/Kg
A
A
A
BANTUL - Harga cabai rawit merah di Bantul, DI Yogyakarta (DIY) semakin melambung hingga menembus Rp80 ribu per kg.
Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, harga cabai rawit merah pada hari ini menembus level Rp80 ribu per kg. Padahal akhir November hanya Rp50 ribu per kg.
Kepala Bagian Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, minimnya pasokan akibat banyak tanaman cabai rawit yang gagal panen mengakibatkan harga komoditas ini terkerek cukup tinggi.
Terlebih, musim hujan yang sudah mulai terjadi dengan curah hujan cukup besar mengakibatkan banyak tanaman yang rusak.
"Banyak tanaman cabai yang layu karena kebanyakan air. Jadi produksinya sangat terbatas," ujarnya, Selasa (2/12/2014).
Selain cabai, Disperindagkop juga mencatat ada kenaikan harga pada komoditas beras. Untuk beras IR 1 mencapai harga Rp9.000 dan IR2 dijual pedagang dengan harga Rp8.500.
Tingginya harga beras tersebut juga karena faktor pasokan yang terbatas dari para petani. Saat ini, belum masanya panen padi sehingga petani hanya melepas beras stok dari panen sebelumnya.
Di satu sisi, permintaan beras masih tinggi. Sehingga harganya bertahan di level Rp9.000. Dia memperkirakan harga beras akan kembali normal ketika memasuki musim panen sekitar sebulan lagi.
"Di Bantul sebulan lagi baru panen. Kalau sudah panen pasokan akan kembali melimpah dan harga jadi turun," ujarpnya.
Disperindagkop mencatat harga cabai keriting mencapai Rp40.000, cabai merah besar Rp60.000 dan cabai hijau mencapai Rp60.000. Sementara bawang merah mencapai Rp18.000 dan bawang putih hanya Rp16.000.
Padahal, sebelumnya harga cabai keriting Rp45.000, cabai merah besar Rp50.000, cabai hijau Rp40.000 dan bawang merah hanya Rp13.000 serta bawang putih Rp16.000 per kg.
Secara umum, memang komoditas sayuran atau hortikultura mengalami kenaikan karena terpengaruh cuaca.
Panenan yang semakin menyusut lantaran tanaman mereka rusak atau tak bisa panen maksimal setelah diguyur hujan secara terus menerus mengakibatkan harga merangkak naik dibanding sebelumnya. "Ini murni faktor cuaca," ucap Sahadi.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Partogi Pakpahan mengungkapkan, saat ini tanaman cabai dan bawang merah di Kabupaten Bantul memang terbatas.
Hal itu dikarenakan musim hujan seperti yang terjadi saat ini, para petani mulai beralih ke tanaman padi dibanding menanam horitikultura.
"BIasanya, tanaman hortikultura sangat riskan terhadap air. Sehingga petani lebih memilih untuk menanam padi," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian, Perdangangan dan Koperasi (Disperindagkop) Bantul, harga cabai rawit merah pada hari ini menembus level Rp80 ribu per kg. Padahal akhir November hanya Rp50 ribu per kg.
Kepala Bagian Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Bantul, Sahadi Suparjo mengatakan, minimnya pasokan akibat banyak tanaman cabai rawit yang gagal panen mengakibatkan harga komoditas ini terkerek cukup tinggi.
Terlebih, musim hujan yang sudah mulai terjadi dengan curah hujan cukup besar mengakibatkan banyak tanaman yang rusak.
"Banyak tanaman cabai yang layu karena kebanyakan air. Jadi produksinya sangat terbatas," ujarnya, Selasa (2/12/2014).
Selain cabai, Disperindagkop juga mencatat ada kenaikan harga pada komoditas beras. Untuk beras IR 1 mencapai harga Rp9.000 dan IR2 dijual pedagang dengan harga Rp8.500.
Tingginya harga beras tersebut juga karena faktor pasokan yang terbatas dari para petani. Saat ini, belum masanya panen padi sehingga petani hanya melepas beras stok dari panen sebelumnya.
Di satu sisi, permintaan beras masih tinggi. Sehingga harganya bertahan di level Rp9.000. Dia memperkirakan harga beras akan kembali normal ketika memasuki musim panen sekitar sebulan lagi.
"Di Bantul sebulan lagi baru panen. Kalau sudah panen pasokan akan kembali melimpah dan harga jadi turun," ujarpnya.
Disperindagkop mencatat harga cabai keriting mencapai Rp40.000, cabai merah besar Rp60.000 dan cabai hijau mencapai Rp60.000. Sementara bawang merah mencapai Rp18.000 dan bawang putih hanya Rp16.000.
Padahal, sebelumnya harga cabai keriting Rp45.000, cabai merah besar Rp50.000, cabai hijau Rp40.000 dan bawang merah hanya Rp13.000 serta bawang putih Rp16.000 per kg.
Secara umum, memang komoditas sayuran atau hortikultura mengalami kenaikan karena terpengaruh cuaca.
Panenan yang semakin menyusut lantaran tanaman mereka rusak atau tak bisa panen maksimal setelah diguyur hujan secara terus menerus mengakibatkan harga merangkak naik dibanding sebelumnya. "Ini murni faktor cuaca," ucap Sahadi.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Partogi Pakpahan mengungkapkan, saat ini tanaman cabai dan bawang merah di Kabupaten Bantul memang terbatas.
Hal itu dikarenakan musim hujan seperti yang terjadi saat ini, para petani mulai beralih ke tanaman padi dibanding menanam horitikultura.
"BIasanya, tanaman hortikultura sangat riskan terhadap air. Sehingga petani lebih memilih untuk menanam padi," pungkasnya.
(izz)