Harga Ikan Anjlok, NTP Perikanan Jabar Turun

Selasa, 02 Desember 2014 - 17:22 WIB
Harga Ikan Anjlok, NTP Perikanan Jabar Turun
Harga Ikan Anjlok, NTP Perikanan Jabar Turun
A A A
BANDUNG - Tren negatif ditunjukkan oleh Nilai Tukar Petani (NTP) sub sektor perikanan. Hal ini diperkirakan tidak lepas dari anjloknya harga beberapa jenis ikan hasil tangkapan dalam beberapa bulan terakhir.

Sekjen Serikat Nelayan Indonesia Budi Laksana mengatakan, pada November harga jual rajungan di tingkat nelayan kawasan pantura Jawa Barat (Jabar) menurun tajam.

Di daerah in, harga rajungan di tingkat nelayan dijual dengan kisaran harga Rp20.000-Rp35.000 per kg. "Padahal harga normalnya Rp80.000 per kg," ujarnya, Selasa (2/12/2014).

Selain itu, kenaikan harga solar bersubsidi juga menambah beban pengeluaran para nelayan. Pasalnya, pengeluaran untuk solar mencapai 70% dari total biaya operasional yang dibutuhkan nelayan untuk dapat melaut.

"Setelah harga solar bersubsidi naik, nelayan kecil di kawasan Pantura tak bisa melaut beberapa hari karena tak memiliki modal," kata dia.

Ketika ada nelayan yang saat ini sudah kembali melaut, tidak berarti mereka memiliki modal. Menurutnya, sebagian besar mereka hanya memaksakan diri daripada tinggal diam di rumah tanpa menghasilkan apapun.

"Kebanyakan mereka terpaksa berutang dulu ke warung pengecer untuk mendapatkan solar. Meskipun harga solar di tingkat pengecer Rp8.000 per liter," sebutnya.

Bahkan, kata dia, hampir 90% nelayan di Pantura khususnya wilayah Kabupaten Cirebon saat ini terlilit utang.

Tak hanya utang bekas solar ke warung, namun juga utang pada tengkulak untuk biaya perbaikan alat produksi seperti jaring, perahu serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga mereka.

"Sejak awal tahun ini para nelayan menghadapi kondisi yang tak menguntungkan. Akibatnya, utang nelayan pada tengkulak terus menumpuk seiring waktu. Utang mereka saat ini ditaksir mencapai Rp5 juta sampai Rp20 juta setiap nelayan," terangnya.

Badan Pusat Statistika Jawa Barat (BPS Jabar) mencatat, NTP subsektor perikanan pada November 2014 mengalami penurunan sebesar 1,30% dari 100,72 pada Oktober menjadi 99,41 pada November.

Penurunan kali ini menambah tren negatif NTP subsektor perikanan dalam dua bulan terakhir.

Sebelumnya, NTP perikanan Oktober juga mengalami penurunan sebesar 0,31% dibandingkan September yang mencapai dari 101,03.

"Dalam dua bulan terakhir, NTP perikanan sudah turun sampai 1,60%," ucap Kepala Bidang Statistik Distribusi pada BPS Jawa Barat Dody Gunawan Yusuf.

Penurunan NTP perikanan dipicu penurunan IT (indeks harga yang diterima petani) sebesar 0,31% dari 113,92 menjadi 113,57, sedangkan IB (indeks harga yang dibayar petani) justru naik 1,01% dari 113,11 menjadi 114,25.

"Kenaikan IB perikanan disebabkan oleh konsumsi rumah tangga yang meningkat 1,16% dan biaya produksi serta penambahan barang modal sebesar 0,58%," katanya.

Adapun NTP gabungan lima subsektor pertanian Jabar pada November 2014 naik 0,14% menjadi 105,19 dari sebelumnya 105,04 pada Oktober.

Menurutnya, kenaikan NTP pada subsektor tanaman pangan dan hortikultura menyumbangkan andil dalam kenaikan NTP gabungan. NTP Subsektor tanaman pangan naik 1,14% dari 104,55 pada Oktober menjadi 105,73 pada November.

Selain perikanan, penurunan NTP juga terjadi pada subsektor tanaman perkebunan rakyat dan peternakan. NTP tanaman perkebunan rakyat mengalami penurunan sampai 2,00% dari 100,07 pada Oktober menjadi 98,07 pada November.

Sementara subsektor peternakan NTP-nya turun 1,19% dari 107,47 pada Oktober menjadi 106,20 pada November.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6677 seconds (0.1#10.140)