Marine Aquagriculture: Pertanian Modern Berbasis Air Laut

Kamis, 22 Oktober 2020 - 10:00 WIB
loading...
Marine Aquagriculture: Pertanian Modern Berbasis Air Laut
Marine Aquaponic akan menjadi salah satu solusi masa depan dalam memproduksi pangan dari komoditas hasil laut secara massive untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dan tentu in yang pertama di dunia. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Semua negera seakan berlomba melakukan inovasi teknologi dalam memproduksi pangan, ketika isu ketahanan pangan menjadi sentral di masa pandemi covid-19. Salah satu elemen anak bangsa juga melakukan inovasi pertanian yang diinisiasi oleh Tim Riset Elon Farm yang dikomandoi oleh Doktor Lulusan IPB, Doktor Joel.

(Baca Juga: Jaga-jaga dari Bencana, Luhut Ungkap Skema Asuransi Pertanian )

Inovasi Tim Riset Elon Farm ini sebelumnya berhasil membuat metode Freshwater Aquagriculture yang bisa mengoptimalkan lahan dalam sebuah ekosistem resirkulasi air dan membudidayakan setidaknya empat komoditas seperti ikan, udang galah, sayuran dan mutiara air tawar dalam satu system.

"Metode ini sudah berjalan dan sudah berkembang di beberapa titik skala industri di kawasan Bogor, Jawa Barat," kata Doktor Joel ketika dijumpai wartawan di kawasan kemang.

Langkah selanjutnya, tim riset Elon Farm kata Doktor Joel, sedang mengembangkan Marine Aquagroculture, sebuah terobosan metode yang sama dengan Freshwater Aquagriculture. Perbedaannya, Marine Aquagriculture menggunakan air laut dan komoditas yang dikultur adalah ikan kerapu, kerang abalon, tiram mutiara dan anggur laut.

"Marine Aquaponic akan menjadi salah satu solusi masa depan dalam memproduksi pangan dari komoditas hasil laut secara massive untuk kebutuhan dalam negeri maupun ekspor, dan tentu in yang pertama di dunia," tegasnya.

(Baca Juga: Petani Disebut Tidak Kebagian Seperser Pun Dana PEN Rp695,2 T )

Marine Aquagriculture selain untuk produksi pangan berbasis air laut, dengan fasilitas yang modern dan bersih sangat baik jika di gabungkan dengan marine ecotorism, dan tentu hal ini akan menarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

"Kami bersama tim saat ini sedang instalasi system. Semoga inovasi ini sebagai tonggak kemajuan bangsa Indonesia khususnya di dunia ketahanan pangan, dan hasilnya akan terlihat petengahan desember 2020 ini," jelas Doktor Joel.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1647 seconds (0.1#10.140)