Konsumen Indonesia Terhadap Private Label Membaik

Selasa, 02 Desember 2014 - 17:31 WIB
Konsumen Indonesia Terhadap Private Label Membaik
Konsumen Indonesia Terhadap Private Label Membaik
A A A
JAKARTA - Berdasarkan hasil studi Nielsen, pandangan konsumen Indonesia akan merek private label atau merk toko semakin membaik, namun keinginan untuk membeli masih kurang.

Perusahaan penyedia informasi dan insights konsumen tersebut telah mensurvei, selain Indonesia (66%), negara Asia Tenggara lainnya seperti Vietnam (84%), Thailand (83%), Filipina (77%) dan Singapura (64%) juga mengungkapkan hal serupa.

Nielsen Global Private Label Survey 2014 yang telah mensurvei lebih dari 30 ribu responden yang memiliki akses internet di 60 negara, untuk mengevaluasi bagaimana pandangan konsumen di seluruh dunia terhadap kualitas, nilai ragam dan kemasan merk private label.

Dalam survei ini Nielsen menemukan bahwa bagi konsumen Indonesia (69%), kualitas merek private label sama baiknya, bahkan, tujuh dari sepuluh responden (71%) menyatakan bahwa merek private label tersebut bisa dijadikan alternatif dalam pembelian.

Sebaliknya, pandangan mereka terhadap kualitas produk jauh lebih rendah. Hanya 35% konsumen berpendapat bahwa kualitas produk private label dapat menandingi kualitas produk merek lain.

Executive Director Nielsen Indonesia, Anil Antony mengutarakan, merek private label di Indonesia perlahan semakin bertumbuh, namun tingginya loyalitas konsumen Indonesia terhadap suatu merek merupakan tantangan besar bagi para peritel yang menjual produk private label.

“Kegiatan pemasaran private label saat ini masih kurang gencar, untuk itu para peritel masih harus berusaha keras memikirkan strategi dalam memasarkan produk private label mereka," ungkapnya dalam keterangan tertulis kepada Sindonews, Selasa (2/11/2014).

Sementara itu, konsumen di negara-negara Asia Tenggara seperti Thailand (58%), Indonesia (63%), Vietnam (66%), Singapura (75%), Malaysia (78%) dan Filipina (87%), menyatakan bahwa harga merupakan salah satu alasan penting dalam memilih produk.

Namun, pandangan mereka terhadap harga pada merek private label secara umum lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata global (67%).

Hanya 46% responden Indonesia yang percaya bahwa merek private label menawarkan nilai harga sesuai, dimana persentase tersebut merupakan yang terendah di Asia Tenggara dan merupakan peringkat enam terbawah secara global, menyusul Vietnam (55%), Singapura (57%), Malaysia (58%), Thailand (59%) dan Filipina (66%).

Lebih dari 67% konsumen Indonesia mengakui bahwa mereka membeli produk private label untuk menghemat dan mereka lebih menyukai jika produk private label juga menawarkan harga bersaing atau nilai tambah, produk nasional yang setara, dan produk-produk premium.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0252 seconds (0.1#10.140)