Ekspansi Ciputra di Jantung Kota
A
A
A
Ciputra Group menggelar acara pemancangan tiang pancang pertama (ground breaking ) sebagai penanda dimulainya pembangunan gedung perkantoran Citra Towers yang dibangun di kawasan Kemayoran.
Proyek gedung perkantoran yang menelan investasi Rp2 triliun dan pembangunannya diperkirakan memakan waktu 4 tahun ini merupakan hasil kerja sama Ciputra Group dengan PT Pembina Sukses Utama. “Acara ground breaking ini juga sebagai wujud komitmen kami untuk sudah dimulainya pembangunan Citra Towers,” ujar President Director PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata.
Citra Towers Kemayoran Business District terdiri atas dua tower gedung perkantoran dengan ketinggian masing-masing 25 lantai dan 1 mezzanine , lengkap dengan fasilitas lifestyle commercial area di atas lahan seluas 1,8 hektar. Dirancang dengan green development concept dan kualitas yang tinggi sebagai suatu workplace yang representatif dan memiliki fasilitas penunjang aktivitas bisnis yang lengkap.
“Dengan kekuatan brand Ciputra, kami harapkan pembangunan Citra Towers ini akan menjadi ikon kawasan Kemayoran yang kuat,” kata Budiarsa. Citra Towers dipasarkan strata title dengan harga Rp30 juta per m2. Sementara status kepemilikan sertifikatnya adalah hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan lahan (HPL).
Pada tahap awal, dipasarkan tower pertama seluas 41.000 m2 dan sampai saat ini sudah terjual 80%. Komitmen Ciputra Group dalam membangun setiap proyeknya dengan berorientasi pada green environment . Konsep ini telah diimplementasikan pada sebuah program yang berorientasi kepada lingkungan, dinamakan EcoCulture.
Program ini diluncurkan sejak 2010, yang dimulai pada perumahan skala kota di CitraRaya Tangerang dan CitraGarden City Jakarta. EcoCulture menjadi benchmark dalam concept design architecture produk-produk yang dipasarkan. Desain ini memanfaatkan fungsi ruang yang optimal sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami memberi keuntungan bagi lingkungan serta penghuni di dalamnya.
Senior Director PT Ciputra Residence, Agus Surya Widjaja, memaparkan, keunggulan yang dimiliki Citra Towers antara lain perkantoran ini akan memberikan kenyamanan bekerja kepada para profesionalnya dengan fasilitas penunjang yang lengkap dan efisien. Lalu dengan green development concept menjadikan kompleks perkantoran ini kaya ruang sosial yang aktif serta sirkulasi udara alami yang memberikan kenyaman kepada user.
Kemudian bahan bangunan menggunakan material ramah lingkungan dan gedung dirancang dengan bukaan jendela yang optimal sehingga pencahayaan matahari dari luar diatur agar penggunaan AC tidak berlebihan. Hal itu membuat Citra Towers hemat energi listrik. Citra Towers telah memperoleh sertifikat Excellence In Design For Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC) yang baru pertama kali diterima perkantoran di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan melalui beberapa kategori, yaitu pada pemilihan material yang diproduksi secara hemat energi, penghematan dalam penggunaan air, dan penghematan pada penggunaan energi. Budiarsa menuturkan, dipilihnya kawasan Kemayoran yang pada awalnya merupakan bandar udara internasional ini karena memiliki potensi sebagai kawasan alternatif central business district (CBD) Jakarta. “Kami berencana ikut mengembangkan kawasan Kemayoran,” ujar Budiarsa.
Saat ini, Indonesia mempunyai satusatunya CBD utama di kawasan segitiga emas Jakarta, yaitu Sudirman- Thamrin-Gatot Subroto. Melihat lokasinya, selain dekat dengan pusat pemerintahan, kawasan Kemayoran juga relatif tidak terlalu jauh dari kawasan CBD yang ada sekarang ini dan dikelilingi oleh kawasan perdagangan, mulai Mangga Dua, Pasar Baru, Senen, Kelapa Gading, dan Sunter.
Selain itu, memiliki akses langsung ke Bandara Internasional Soekarno- Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, yang menjadikan kawasan terpadu ini menjadi salah satu gerbang internasional ibu kota DKI Jakarta. “Dalam perkembangannya saat ini, di tengah semakin tingginya aktivitas bisnis di segitiga emas CBD Jakarta, kapasitas daya tampung infrastruktur yang ada mulai terbatas. Pelebaran CBD pun tidak dapat dihindari,” ujar Budiarsa.
Anton c
Proyek gedung perkantoran yang menelan investasi Rp2 triliun dan pembangunannya diperkirakan memakan waktu 4 tahun ini merupakan hasil kerja sama Ciputra Group dengan PT Pembina Sukses Utama. “Acara ground breaking ini juga sebagai wujud komitmen kami untuk sudah dimulainya pembangunan Citra Towers,” ujar President Director PT Ciputra Residence, Budiarsa Sastrawinata.
Citra Towers Kemayoran Business District terdiri atas dua tower gedung perkantoran dengan ketinggian masing-masing 25 lantai dan 1 mezzanine , lengkap dengan fasilitas lifestyle commercial area di atas lahan seluas 1,8 hektar. Dirancang dengan green development concept dan kualitas yang tinggi sebagai suatu workplace yang representatif dan memiliki fasilitas penunjang aktivitas bisnis yang lengkap.
“Dengan kekuatan brand Ciputra, kami harapkan pembangunan Citra Towers ini akan menjadi ikon kawasan Kemayoran yang kuat,” kata Budiarsa. Citra Towers dipasarkan strata title dengan harga Rp30 juta per m2. Sementara status kepemilikan sertifikatnya adalah hak guna bangunan (HGB) di atas hak pengelolaan lahan (HPL).
Pada tahap awal, dipasarkan tower pertama seluas 41.000 m2 dan sampai saat ini sudah terjual 80%. Komitmen Ciputra Group dalam membangun setiap proyeknya dengan berorientasi pada green environment . Konsep ini telah diimplementasikan pada sebuah program yang berorientasi kepada lingkungan, dinamakan EcoCulture.
Program ini diluncurkan sejak 2010, yang dimulai pada perumahan skala kota di CitraRaya Tangerang dan CitraGarden City Jakarta. EcoCulture menjadi benchmark dalam concept design architecture produk-produk yang dipasarkan. Desain ini memanfaatkan fungsi ruang yang optimal sehingga sirkulasi udara dan pencahayaan alami memberi keuntungan bagi lingkungan serta penghuni di dalamnya.
Senior Director PT Ciputra Residence, Agus Surya Widjaja, memaparkan, keunggulan yang dimiliki Citra Towers antara lain perkantoran ini akan memberikan kenyamanan bekerja kepada para profesionalnya dengan fasilitas penunjang yang lengkap dan efisien. Lalu dengan green development concept menjadikan kompleks perkantoran ini kaya ruang sosial yang aktif serta sirkulasi udara alami yang memberikan kenyaman kepada user.
Kemudian bahan bangunan menggunakan material ramah lingkungan dan gedung dirancang dengan bukaan jendela yang optimal sehingga pencahayaan matahari dari luar diatur agar penggunaan AC tidak berlebihan. Hal itu membuat Citra Towers hemat energi listrik. Citra Towers telah memperoleh sertifikat Excellence In Design For Greater Efficiencies (EDGE) dari International Finance Corporation (IFC) yang baru pertama kali diterima perkantoran di Indonesia.
Penghargaan ini diberikan melalui beberapa kategori, yaitu pada pemilihan material yang diproduksi secara hemat energi, penghematan dalam penggunaan air, dan penghematan pada penggunaan energi. Budiarsa menuturkan, dipilihnya kawasan Kemayoran yang pada awalnya merupakan bandar udara internasional ini karena memiliki potensi sebagai kawasan alternatif central business district (CBD) Jakarta. “Kami berencana ikut mengembangkan kawasan Kemayoran,” ujar Budiarsa.
Saat ini, Indonesia mempunyai satusatunya CBD utama di kawasan segitiga emas Jakarta, yaitu Sudirman- Thamrin-Gatot Subroto. Melihat lokasinya, selain dekat dengan pusat pemerintahan, kawasan Kemayoran juga relatif tidak terlalu jauh dari kawasan CBD yang ada sekarang ini dan dikelilingi oleh kawasan perdagangan, mulai Mangga Dua, Pasar Baru, Senen, Kelapa Gading, dan Sunter.
Selain itu, memiliki akses langsung ke Bandara Internasional Soekarno- Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok, yang menjadikan kawasan terpadu ini menjadi salah satu gerbang internasional ibu kota DKI Jakarta. “Dalam perkembangannya saat ini, di tengah semakin tingginya aktivitas bisnis di segitiga emas CBD Jakarta, kapasitas daya tampung infrastruktur yang ada mulai terbatas. Pelebaran CBD pun tidak dapat dihindari,” ujar Budiarsa.
Anton c
(bbg)