Kemendag Catat Ekspor Nonmigas Surplus Rp14 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ekspor nonmigas Indonesia surplus USD12,9 miliar atau sekitar Rp14 triliun di Oktober dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai USD15,4 miliar.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel mengatakan, ekspor nonmigas yang menguat dikarenakan penurunan impor yang mampu ditekan sebesar 1,4% sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Surplus tersebut mengurangi defisit neraca perdagangan di akhir tahun," ujarnya di Kemendag, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Dia menambahkan, lemak dan minyak hewan atau nabati mengalami peningkatan tertinggi yang disebabkan oleh tarif bea keluar (BK) sebesar 0% sehingga menyumbang ekspor nonmigas yang menguat.
"Lemak dan minyak hewan nabati merupakan komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi sebesar 29,7% MoM dan 36,9% YoY, hal ini dipicu oleh beberapa hal antara lain BK CPO 0% sejak Oktober 2014," pungkasnya.
Untuk diketahui, India dan Tiongkok merupakan konsumen tertinggi pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati hasil Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Rahmat Gobel mengatakan, ekspor nonmigas yang menguat dikarenakan penurunan impor yang mampu ditekan sebesar 1,4% sehingga mengurangi defisit neraca perdagangan.
"Surplus tersebut mengurangi defisit neraca perdagangan di akhir tahun," ujarnya di Kemendag, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Dia menambahkan, lemak dan minyak hewan atau nabati mengalami peningkatan tertinggi yang disebabkan oleh tarif bea keluar (BK) sebesar 0% sehingga menyumbang ekspor nonmigas yang menguat.
"Lemak dan minyak hewan nabati merupakan komoditi yang mengalami peningkatan tertinggi sebesar 29,7% MoM dan 36,9% YoY, hal ini dipicu oleh beberapa hal antara lain BK CPO 0% sejak Oktober 2014," pungkasnya.
Untuk diketahui, India dan Tiongkok merupakan konsumen tertinggi pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati hasil Indonesia.
(gpr)