Pakuwon Kembangkan Giant Flyover di Surabaya Barat
A
A
A
SURABAYA - Pakuwon Group terus melakukan investasi dalam pengembangan perumahan. Kali ini, Pakuwon mengeluarkan investasi sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan giant flyover yang menghubungkan jalan raya Tandes dengan proyek Grand Pakuwon.
Pembangunan ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan perumahan di bawah pengelolaan Pakuwon lebih banyak. Pasalnya, Pakuwon akan melakukan terobosan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, jembatan ini bagian dari infrastruktur yang dimiliki Pakuwon. Pakuwon sendiri juga berencana menambah fasiltias serupa untuk menghubungkan Grand Pakuwon dengan tol Surabaya-Gresik di Margomulyo.
“Investasi yang kami keluarkan tidak sedikit. Kami hanya ingin pelayanan kepada konsumen lebih baik,” katanya, Kamis (4/12/2014).
Sutandi menerangkan, giant flyover ini bagian dari mega proyek yang dimiliki Pakuwon Group dikawasan Surabaya Barat. “Kami masih memiliki infrastruktur lainnya yang terus dikembangkan, dan giant flyover ini yang pertama kita resmikan,” ujar dia.
Proyek ini merupakan ekspansi properti yang di-deploy dengan mengadopsi kesuksesan di Pakuwon City dan Pakuwon Indah. Dengan luas lahan 330 hektar, Pakuwon Group menyediakan sejumlah fasilitas pendukung. Seperti education park, mix use, shopping mall, food junction, water recreation, dan business commercial yang dipadu dengan residential dalam Township.
Sutandi menyebut tahap pertama ini akan membangun 85 unit dan diperkirakan 2015 sudah selesai. Disusul 300 unit rumah yang akan dibangun pada tahun 2015. “Saat ini sudah ada sekitar 200 pemesan. Padahal kita belum mengenalkan produk yang kita miliki,” tegasnya.
Alasan pengembangan landed di Surabaya Barat ini tidak lepas dari industry area didaerah tersebut. Dikawasan Margomulyo, Tandes, dan Banjarsugihan cukup banyak pergudangan dan industri yang terhubung dengan kawasan perdagangan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak.
Terlebih kawasan ini dikonsep sebagai business hubbagi pekerja maupun investor di kawasan industri. Pakuwon tidak terlalu risau terjadinya pergeseran konsep hunian landed ke high rise di Surabaya.
“Kita sudah memiliki pasar tersendiri. Pakuwon juga memiliki produk yang disesuaikan dengan kebutuhan baik high rise maupun landed,” kata Manajer Marketing Grand Pakuwon, Wanto Ngali.
Sementara spesifikasi giant flyover ini memiliki ketinggian 8,5 meter. Ketinggian itu dianggap aman untuk melewati rel kereta di Stasiun Kandangan. Dengan lebar ROW 30 meter mampu menampung enam mobil dalam enam lajur, dan panjang jembatan mencapai 500 meter.
Pembangunan ini diharapkan mampu mendongkrak penjualan perumahan di bawah pengelolaan Pakuwon lebih banyak. Pasalnya, Pakuwon akan melakukan terobosan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Direktur Marketing Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi mengatakan, jembatan ini bagian dari infrastruktur yang dimiliki Pakuwon. Pakuwon sendiri juga berencana menambah fasiltias serupa untuk menghubungkan Grand Pakuwon dengan tol Surabaya-Gresik di Margomulyo.
“Investasi yang kami keluarkan tidak sedikit. Kami hanya ingin pelayanan kepada konsumen lebih baik,” katanya, Kamis (4/12/2014).
Sutandi menerangkan, giant flyover ini bagian dari mega proyek yang dimiliki Pakuwon Group dikawasan Surabaya Barat. “Kami masih memiliki infrastruktur lainnya yang terus dikembangkan, dan giant flyover ini yang pertama kita resmikan,” ujar dia.
Proyek ini merupakan ekspansi properti yang di-deploy dengan mengadopsi kesuksesan di Pakuwon City dan Pakuwon Indah. Dengan luas lahan 330 hektar, Pakuwon Group menyediakan sejumlah fasilitas pendukung. Seperti education park, mix use, shopping mall, food junction, water recreation, dan business commercial yang dipadu dengan residential dalam Township.
Sutandi menyebut tahap pertama ini akan membangun 85 unit dan diperkirakan 2015 sudah selesai. Disusul 300 unit rumah yang akan dibangun pada tahun 2015. “Saat ini sudah ada sekitar 200 pemesan. Padahal kita belum mengenalkan produk yang kita miliki,” tegasnya.
Alasan pengembangan landed di Surabaya Barat ini tidak lepas dari industry area didaerah tersebut. Dikawasan Margomulyo, Tandes, dan Banjarsugihan cukup banyak pergudangan dan industri yang terhubung dengan kawasan perdagangan, yakni Pelabuhan Tanjung Perak.
Terlebih kawasan ini dikonsep sebagai business hubbagi pekerja maupun investor di kawasan industri. Pakuwon tidak terlalu risau terjadinya pergeseran konsep hunian landed ke high rise di Surabaya.
“Kita sudah memiliki pasar tersendiri. Pakuwon juga memiliki produk yang disesuaikan dengan kebutuhan baik high rise maupun landed,” kata Manajer Marketing Grand Pakuwon, Wanto Ngali.
Sementara spesifikasi giant flyover ini memiliki ketinggian 8,5 meter. Ketinggian itu dianggap aman untuk melewati rel kereta di Stasiun Kandangan. Dengan lebar ROW 30 meter mampu menampung enam mobil dalam enam lajur, dan panjang jembatan mencapai 500 meter.
(gpr)