Kesan UMKM dalam Workshop Oneintwenty di Yogyakarta

Minggu, 07 Desember 2014 - 22:28 WIB
Kesan UMKM dalam Workshop...
Kesan UMKM dalam Workshop Oneintwenty di Yogyakarta
A A A
YOGYAKARTA - Para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Yogyakarta mengakui materi dalam kegiatan Workshop Oneintwenty Movement di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, pada 6-7 Desember 2014, sangat bermanfaat.

"Acara ini dapat mengembangan usaha dengan bagus. Sebagai pelaku UMKM kita belum tahu mengenai hal ini," ujar Indah Wahyuwardani, pemilik usaha fashion di Yogyakarta, Minggu (7/12/2014).

Menurutnya, dengan mengikuti acara ini peserta dapat menegetahui tentang market share dan market size, di mana laporan keuangan sangat dibutuhkan bagi pelaku usaha sekecil apapun.

"Saya di bidang fashion, namanya Boutique Ederra di daerah Babarsari, Yogyakarta. Sebagian produk sendiri sebagian retail. Pokoknya khusus wanita," tuturnya.

Indah membuka usaha ini sejak 2011 atau sekitar 4 tahun. Selama ini, usahanya di-support media sosial, seperti instagram, sehingga mampu menembus pasar di beberapa daerah luar Yogyakarta.

"Kalau offline hanya bisa meng-cover wilayah Yogyakarta. Dengan melalui online, kustomer saya bisa menembus beberapa daerah, seperti ke Aceh," ungkapnya.

Kini, Indah mampu menghasilkan omzet sebesar Rp140 juta sampai Rp150 juta per bulan. Sebab itu, dia ingin meningkatkan jumlah follower di instagramnya.

Hal senada dikatakan Lely Tanjung, yang memilih untuk menjual produk kacamata melalui online. Dia mengakui, acara Workshop Oneintwenty Movement memiliki manfaat dan ilmu yang tidak ternilai.

Dia juga mengagumi Budi Isman, pendiri gerakan wirausaha nasional Oneintwenty Movement. Sayang, dalam acara tersebut, Budi tidak bisa hadir karena harus menghadiri acara yang sama di Jambi. "Yang pasti, pelatihan ini ada input-nya," ujarnya.

Lely mengatakan, meski sering mengikuti acara smartpreneur, namun acara semacam ini tetap diperlukan untuk dapat meningkatkan bisnis. "Alhamdulillah omzet saya sekarang sekitar Rp25 juta sampai Rp30 juta per bulan," ujarnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0715 seconds (0.1#10.140)