S&P Bukukan Rekor Harian Terburuk Dipicu Harga Minyak

Selasa, 09 Desember 2014 - 09:43 WIB
S&P Bukukan Rekor Harian...
S&P Bukukan Rekor Harian Terburuk Dipicu Harga Minyak
A A A
NEW YORK - Indeks S&P 500 berakhir pada rekor harian terburuk pada perdagangan Senin waktu setempat dipicu aksi penjualan saham energi akibat anjloknya harga minyak dunia.

Sektor energi di indeks S&P (SPNY) ditutup di wilayah negatif. SPNY anjlok 3,9% dan diperdagangkan di level terendah sejak Juni 2013 akibat minyak brent turun ke level terendah dalam lima tahun seiring melimpahnya pasokan yang akan berlanjut hingga tahun depan.

Memimpin penurunan adalah saham Chevron yang anjlok 3,7% menjadi USD106,80,70, sementara saham Exxon Mobil ditutup turun 2,3% menjadi USD91.70.

Selain sektor energi, sektor yang berorientasi pada pertumbuhan juga jatuh. Hal ini menunjukkan investor menghindari wilayah berisiko. Direktur Perdagangan Ekuitas di Wedbush Securities Michael James mengatakan, beberapa saham yang naik tinggi tahun ini juga dijual, kemungkinan karena ingin memperoleh untung di akhir tahun.

Di antara saham itu, yakni Apple (AAPL.O) yang turun 2,3% menjadi USD112,40, sedangkan GoPro (GPRO.O) turun 6,3% menjadi 67,65.

Sentimen lainnya yang menambah tekanan adalah kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi global. Data ekspor China melambat dari perkiraan dan impor turun pada November, sementara ekonomi Jepang menyusut di bawah estimasi pada kuartal III tahun ini.

“Ini telah menjadi pasar raksasa, dan mencetak rekor baru, sehingga mereka mengambil jeda,” kata Direktur Perdagangan Ekuitas di Wedbush Securities Michael James seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/12/2014).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 106,31 poin, atau 0,59% ke 17.852,48; indeks S&P 500 turun 15,06 poin atau 0,73% ke 2.060,31; dan Nasdaq Composite melemah 40,06 poin atau 0,84% ke 4.740,69.
(rna)
Berita Terkait
Wall Street Terdongkrak...
Wall Street Terdongkrak Diterpa Optimisme Pengembangan Vaksin Corona
Wall Street Berbalik...
Wall Street Berbalik Jatuh di Tengah Ancaman Trump Tutup Facebook dan Twitter
Wall Street Mixed Saat...
Wall Street Mixed Saat Dow dan S&P 500 Jatuh Dibayangi Kasus Baru Covid-19
Wall Street Turun Tajam...
Wall Street Turun Tajam Dihantam Aksi Jual Saham Teknologi
Microsoft Pikir-pikir...
Microsoft Pikir-pikir Beli TikTok Bikin Nasdaq Cetak Rekor, Wall Street Rebound
Wall Street Lebih Tinggi...
Wall Street Lebih Tinggi di Tengah Ancang-ancang Stimulus USD1 Triliun Gedung Putih
Berita Terkini
Satu Dekade, Lionel...
Satu Dekade, Lionel Group Komit Beri Pelayanan Terbaik ke Pelanggan dan Mitra Bisnis
4 jam yang lalu
JPMorgan Bunyikan Alarm...
JPMorgan Bunyikan Alarm Resesi Amerika, Ini Biang Keroknya
4 jam yang lalu
14 Tahun Dipimpin Ririek,...
14 Tahun Dipimpin Ririek, Telkom Akselerasi Transformasi untuk Perkuat Ekosistem Digital Nasional
5 jam yang lalu
Konsolidasi Aset BUMN...
Konsolidasi Aset BUMN Masuk Tahap Akhir, Begini Bocoran CEO Danantara
5 jam yang lalu
Arsari Group Sangkal...
Arsari Group Sangkal Hashim Jabat Preskom di PT TMS
6 jam yang lalu
Efek FCTC Bikin Pelaku...
Efek FCTC Bikin Pelaku Industri Tembakau Was-was
6 jam yang lalu
Infografis
AS Terus Lanjutkan Penjajahan...
AS Terus Lanjutkan Penjajahan di Suriah karena Kuasai 90% Minyak
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved