Jonan Gelar Raker soal Transportasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan Rapat Kerja (raker) Kemenhub 2014 bertajuk 'Dengan Bekerja, Bekerja dan Bekerja, Kita Tingkatkan Pelayanan Jasa Transportasi Dalam Mewujudkan Konektivitas Multimoda Menuju Indonesia Raya'.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta seluruh kepala sektor perhubungan baik darat, laut maupun udara, menghasilkan sesuatu dalam diskusi ini.
"Saya mohon nanti semua subsektor memberikan masukan dalam diskusi nanti. Dan diskusi yang dilakukan, hasilnya mesti ada, tidak boleh mengambang. Kalau ngambang percuma," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Jonan mengtakan, banyak yang mesti diperbaiki dalam sektor perhubungan Indonesia, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan agenda pembenahan sektor perhubungan dalam 'buku harian' kabinet kerjanya.
"Sektor perhubungan laut dan sub sektor udara ini persoalannya masih banyak banget. Akan didiskusikan juga, nanti keputusannya bagaimana, saya akan jalankan langsung," kata dia.
Untuk darat, Jonan mengaku agak pusing untuk dibenahi. Karena kebijakan dan aspirasi masing-masing disetiap daerah berbeda.
"Darat ini agak pusing ya, karena kewenangan dan aspirasi berbeda-beda. Dinas perhubungan tahu itu. Kalau kebijakan tarif dari gubernur dan di kabupaten beda, ya mau enggak mau harus ngikutin gubernur. Karena yang ngasih gaji kan gubernur. Ya kita sesuaikan," terang Jonan.
Dia mengungkapkan, kepusingannya juga ditambah dengan jika ada moda transportasi yang bermasalah, pengaduan akan beruntun masuk ke emailnya.
"Kalau masalah tarif enggak sesuai, metromini biasanya mogok, emailnya ke saya. Selain itu, metromini minta pakai AC juga ngadunya ke saya, padahal seharusnya bukan. Nah, itu yang harus dibicarakan baiknya gimana, jadi dalam diskusi harus ada hasil, enggak boleh ngambang," tutup mantan Dirut PPT KAI ini.
Dalam sambutannya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meminta seluruh kepala sektor perhubungan baik darat, laut maupun udara, menghasilkan sesuatu dalam diskusi ini.
"Saya mohon nanti semua subsektor memberikan masukan dalam diskusi nanti. Dan diskusi yang dilakukan, hasilnya mesti ada, tidak boleh mengambang. Kalau ngambang percuma," ujarnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Jonan mengtakan, banyak yang mesti diperbaiki dalam sektor perhubungan Indonesia, mengingat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan agenda pembenahan sektor perhubungan dalam 'buku harian' kabinet kerjanya.
"Sektor perhubungan laut dan sub sektor udara ini persoalannya masih banyak banget. Akan didiskusikan juga, nanti keputusannya bagaimana, saya akan jalankan langsung," kata dia.
Untuk darat, Jonan mengaku agak pusing untuk dibenahi. Karena kebijakan dan aspirasi masing-masing disetiap daerah berbeda.
"Darat ini agak pusing ya, karena kewenangan dan aspirasi berbeda-beda. Dinas perhubungan tahu itu. Kalau kebijakan tarif dari gubernur dan di kabupaten beda, ya mau enggak mau harus ngikutin gubernur. Karena yang ngasih gaji kan gubernur. Ya kita sesuaikan," terang Jonan.
Dia mengungkapkan, kepusingannya juga ditambah dengan jika ada moda transportasi yang bermasalah, pengaduan akan beruntun masuk ke emailnya.
"Kalau masalah tarif enggak sesuai, metromini biasanya mogok, emailnya ke saya. Selain itu, metromini minta pakai AC juga ngadunya ke saya, padahal seharusnya bukan. Nah, itu yang harus dibicarakan baiknya gimana, jadi dalam diskusi harus ada hasil, enggak boleh ngambang," tutup mantan Dirut PPT KAI ini.
(izz)