Baru Tiga Bulan Bayar Premi, Diajak Zurich Keliling Eropa
![Baru Tiga Bulan Bayar...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2014/12/10/150/935348/baru-tiga-bulan-bayar-premi-diajak-zurich-keliling-eropa-8Yg-thumb.jpg)
Baru Tiga Bulan Bayar Premi, Diajak Zurich Keliling Eropa
A
A
A
JAKARTA - Wajah Warsijah Teja, 48, berseri-seri saat ditemui sejumlah wartawan di Kantor Zurich di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, kemarin.
Hari itu ibu satu anak ini tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Soalnya, warga Kota Baru, Kalimantan Selatan, ini menjadi salah satu dari lima pemegang polis asuransi Zurich yang meraih undian jalan-jalan ke tiga kota di Eropa selama delapan hari. Pada 16-13 Desember 2014 ini, Warsijah bersama empat pemenang lainnya akan bermain salju di Zurich (Swiss), lalu belanja ke Milan (Italia), dan menikmati santapan lezat di Paris (Prancis).
Lima orang yang beruntung ini merupakan nasabah Srikandi Protection, produk asuransi unitlink khususuntukperempuanyang dikeluarkan perusahaan asuransi jiwa PT Zurich Topas Life. “Jujur saja, saya senang bisa menjadi pemenang program hadiah main salju di Zurich,” ujar Warsijah sambil tersenyumgembira. Selama beberapa hari ini ia tinggal di Jakarta untuk mengurus visa keberangkatan ke Swiss. Semua proses pengurusan dokumen keberangkatan berjalan lancar.
Warsijah yang didampingi ibu mertuanya juga sudah menyiapkan barangbarang untuk dibawa ke Eropa, terutama baju hangat. Warsijah mengaku terkejut bisa menang. Apalagi, dia baru tiga bulan menjadi nasabah Zurich. Ia ikut program Srikandi Protection sejak Juli dengan membayar premi Rp1 juta per bulan. Sejak bulan Juli itu dia bersama suami dan putrinya memang ikut menjadi nasabah Zurich. Ternyata, baru tiga bulan membayar premi, namanya menang undian untuk berangkat ke Eropa. Undian itu diumumkan pada Oktober 2014.
Setelah diyakinkan bahwa informasi itu benar, Warsijah kaget bukan kepalang. Apalagi, dia belum pernah ke luar negeri. Kini, ia mendapat kesempatan itu, malah diajak pergi jauh, keliling Eropa! “Benar-benar kaget. Soalnya kan saya baru tiga kali bayar premi, ternyata bisa menang. Dengan asuransi lain yang saya ikuti empat tahun lalu, saya belum dapat kejutan apa-apa,” tuturnya berseri-seri. Presiden Direktur PT Zurich Topas Life (Zurich) Oemin Handajanto menyebutkan, produk Srikandi Protection ternyata mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat.
Bahkan, di luar ekspektasi yang diperkirakan perusahaannya. Awalnya, program undian untuk produk terbaru itu digelar selama tiga bulan, ternyatakarenaanimonya tinggi, diperpanjang menjadi enam bulan. Bahkan, program undian itu dilanjutkan dengan hadiahliburanmenyelamkeRaja Ampat, Papua.
“Ini produk yang istimewa, baru Zurich yang memiliki produk khusus untuk wanita. Tahun depan kami akan terus kembangkan produk-produk yang memiliki nilai tambah seperti Srikandi Protection,” tutur Oemin. Dia mengungkapkan, timnya sudah menyiapkan banyak ide untuk produk-produk yang menyasar masyarakat kalangan menengah ke atas. Sebab, dengan tumbuhnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, potensi pasar asuransi di Indonesia semakin besar.
Apalagi, kata Oemin, penetrasiasuransidiIndonesia masih sangat rendah, jauh lebih rendah dari negara-negara lain, termasuknegara tetangga. Berdasarkan catatan, saat ini, penetrasi asuransi di Indonesia, jika diukur dari populasi, baru sekitar 3,8%. Sedangkan jika dilihat dari produk domestik bruto (PDB), penetrasinya tidak sampai 2%.
Hatim varabi
Hari itu ibu satu anak ini tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Soalnya, warga Kota Baru, Kalimantan Selatan, ini menjadi salah satu dari lima pemegang polis asuransi Zurich yang meraih undian jalan-jalan ke tiga kota di Eropa selama delapan hari. Pada 16-13 Desember 2014 ini, Warsijah bersama empat pemenang lainnya akan bermain salju di Zurich (Swiss), lalu belanja ke Milan (Italia), dan menikmati santapan lezat di Paris (Prancis).
Lima orang yang beruntung ini merupakan nasabah Srikandi Protection, produk asuransi unitlink khususuntukperempuanyang dikeluarkan perusahaan asuransi jiwa PT Zurich Topas Life. “Jujur saja, saya senang bisa menjadi pemenang program hadiah main salju di Zurich,” ujar Warsijah sambil tersenyumgembira. Selama beberapa hari ini ia tinggal di Jakarta untuk mengurus visa keberangkatan ke Swiss. Semua proses pengurusan dokumen keberangkatan berjalan lancar.
Warsijah yang didampingi ibu mertuanya juga sudah menyiapkan barangbarang untuk dibawa ke Eropa, terutama baju hangat. Warsijah mengaku terkejut bisa menang. Apalagi, dia baru tiga bulan menjadi nasabah Zurich. Ia ikut program Srikandi Protection sejak Juli dengan membayar premi Rp1 juta per bulan. Sejak bulan Juli itu dia bersama suami dan putrinya memang ikut menjadi nasabah Zurich. Ternyata, baru tiga bulan membayar premi, namanya menang undian untuk berangkat ke Eropa. Undian itu diumumkan pada Oktober 2014.
Setelah diyakinkan bahwa informasi itu benar, Warsijah kaget bukan kepalang. Apalagi, dia belum pernah ke luar negeri. Kini, ia mendapat kesempatan itu, malah diajak pergi jauh, keliling Eropa! “Benar-benar kaget. Soalnya kan saya baru tiga kali bayar premi, ternyata bisa menang. Dengan asuransi lain yang saya ikuti empat tahun lalu, saya belum dapat kejutan apa-apa,” tuturnya berseri-seri. Presiden Direktur PT Zurich Topas Life (Zurich) Oemin Handajanto menyebutkan, produk Srikandi Protection ternyata mendapat respons yang sangat baik dari masyarakat.
Bahkan, di luar ekspektasi yang diperkirakan perusahaannya. Awalnya, program undian untuk produk terbaru itu digelar selama tiga bulan, ternyatakarenaanimonya tinggi, diperpanjang menjadi enam bulan. Bahkan, program undian itu dilanjutkan dengan hadiahliburanmenyelamkeRaja Ampat, Papua.
“Ini produk yang istimewa, baru Zurich yang memiliki produk khusus untuk wanita. Tahun depan kami akan terus kembangkan produk-produk yang memiliki nilai tambah seperti Srikandi Protection,” tutur Oemin. Dia mengungkapkan, timnya sudah menyiapkan banyak ide untuk produk-produk yang menyasar masyarakat kalangan menengah ke atas. Sebab, dengan tumbuhnya jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia, potensi pasar asuransi di Indonesia semakin besar.
Apalagi, kata Oemin, penetrasiasuransidiIndonesia masih sangat rendah, jauh lebih rendah dari negara-negara lain, termasuknegara tetangga. Berdasarkan catatan, saat ini, penetrasi asuransi di Indonesia, jika diukur dari populasi, baru sekitar 3,8%. Sedangkan jika dilihat dari produk domestik bruto (PDB), penetrasinya tidak sampai 2%.
Hatim varabi
(ars)