Hunian Vertikal Tumbuh Subur

Rabu, 10 Desember 2014 - 16:40 WIB
Hunian Vertikal Tumbuh...
Hunian Vertikal Tumbuh Subur
A A A
Seiring stabilnya perekonomian nasional dan dunia usaha yang terus berkembang, penjualan apartemen dan kondominium premium masih terhitung tinggi. Tidak hanya berada di pusat kota, pembangunan hunian vertikal ini merambah daerah pinggiran baik untuk ditinggali maupun sebagai instrumen investasi kalangan elite.

District (CBD) Alam Sutera, Tangerang, Banten. Proyek apartemen dengan investasi Rp1 triliun ini rencananya mulai dibangun Juli 2015. Managing Director ForzaLand, Endy Kusumo mengatakan, kebutuhan hunian vertikal di kawasan Serpong masih sangat tinggi.

Karena itu, pihaknya ingin membangun apartemen dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian yang nyaman dan aman. “Sasaran dari apartemen One Velvet ini untuk kelas menengah atas atau kelas premium. Karena, lokasinya juga sangat strategis di kawasan CBD Alam Sutera,” tuturnya. Sementara, Project Director Forza Land Ali Sutra mengutarakan, apartemen One Velvet dibangun di atas lahan seluas 6.000 meter persegi. Apartemen ini memiliki lobi dengan konsep Las Vegas yang akan menjadi salah satu lobi terbesar.

Apartemen berketinggian 28 lantai ini memiliki 390 unit dengan berbagai tipe antara lain 1 bedroom dengan luas 41-54 m2, tipe 2 bedroom (67-85 m2), dan 3 bedroom (97 m2). One Velvet dilengkapi private lift dan lobi. “Harganya pada perdana kami lepas Rp800 jutaan atau sekitar Rp20 juta per meter persegi,” katanya. Pembangunan apartemen ini dimulai pada Juli 2015 dan diperkirakan selesai pada Maret 2019.

Menurut Endy, One Velvet Residence merupakan solusi kaum urban di kota penyangga Jakarta dan hadir dengan konsep Glamorous Tropical. Harmonisasi gaya hidup modern yang dinamis dengan kehangatan tropis memberikan kenyamanan hidup kaum urban. “Apalagi, letaknya sangat mudah hanya dua menit dari exit tol Alam Sutera,” sebutnya. Selain itu, tambah dia, untuk menyukseskan proyek apartemen ini, Forza Land menggandeng partner terbaiknya di bidang hunian vertikal, yaitu Mirage International, jasa arsitektur asal Singapura.

“Mitra lainnya adalah Daikin dan LEADS Property selaku koordinator agen,” terang Endy. Sementara, PT Merdeka Ronov Indonesia melakukantopping off (penutupan atap) proyek mixed use Intermark di Serpong, Tangerang Selatan. Menurut Chief Operator Officer (CCO) PT Merdeka Ronov Indonesia Ronaldo Maukar, Intermark yang berada di Jl Lingkar Timur BSD, Serpong, ini telah berhasil melakukan topping off tepat waktu sesuai rencana.

Dengan demikian, proyek yang pembangunan konstruksinya dimulai Juni 2013 tersebut dapat diserahterimakan kepada konsumen di pertengahan 2015. “Prosesi topping off ini merupakan bukti komitmen kami untuk menyelesaikan proyek tepat waktu sesuai dengan janji ke konsumen, kami optimis dapat melakukan penyerahan unit kepada konsumen tepat pada waktunya,” kata Ronaldo.

Intermark dibangun di atas lahan seluas 11.000 m2 dengan biaya investasi sebesar Rp700 miliar. Intermark terdiri dari tiga tower, masing- masing tower merupakan perpaduan antara apartemen (Tuscany Residence), gedung perkantoran (Associate Tower), serta kondotel dan hotel (Swiss Belhotel). Sementara, gedung perkantoran Associate Tower terdiri dari 18 lantai di desain dengan konsep arsitektur modern kontemporer dengan tata letak ruang kerja yang simpel dan efisien.

Perkantoran ini juga dilengkapi dengan jaringan teknologi informasi terkini serta fasilitas penunjang, seperti kolam renang,fitness center, dan lounge.

Rendra hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0540 seconds (0.1#10.140)