Wall Street Rebound Didukung Data Ekonomi AS
A
A
A
NEW YORK - Indeks saham di Wall Street pada perdagangan Kamis waktu setempat berhasil menguat (rebound) didukung positifnya data ekonomi Amerika Serikat (AS), seperti naiknya angka penjualan retail yang mengangkat angka belanja konsumen.
Bursa saham ditutup menguat pada akhir sesi di tengah menurunnya harga minyak mentah AS di bawah USD60 per barel untuk kali pertama dalam lima tahun terakhir.
Kenaikan terjadi setelah indeks S&P 500 melemah 2,4% selama tiga sesi sebelumnya, periode terburuk bagi indeks dalam dua bulan karena anjloknya harga minyak membebani sektor energi.
Namun, anjloknya harga minyak cenderung mendorong belanja liburan konsumen, dan penjualan retail pada November yang di atas ekspektasi.
Saham sektor retail mencatat kenaikan terbesar di indeks S&P 500, seperti saham Urban Outfitters (URBN.O) naik 7,6% menjadi USD32,29. Sektor saham retail di indeks S&P (SPXRT) melonjak 1%.
Data ekonomi lainnya menunjukkan menguatnya pasar tenaga kerja, seperti menurunnya klaim pengangguran awal pekan.
"Ini menunjukkan belanja konsumsi secara keseluruhan membaik," kata Kepala Ekonom Pasar Rockwell Global Capital di New York Peter Cardillo seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/12/2014).
Dia memperkirakan bahwa indeks S&P bisa menguat ke level 2.100 pada penghujung tahun ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 63,19 poin atau 0,36% ke 17.596,34; indeks S&P 500 naik 9,19 poin atau 0,45% ke 2.035,33; dan Nasdaq Composite bertambah 24,14 poin atau 0,52% ke 4.708,16.
Sekitar 7,2 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume tersebut di atas rata-rata selama lima sesi terakhir sebanyak 6,9 miliar saham.
Bursa saham ditutup menguat pada akhir sesi di tengah menurunnya harga minyak mentah AS di bawah USD60 per barel untuk kali pertama dalam lima tahun terakhir.
Kenaikan terjadi setelah indeks S&P 500 melemah 2,4% selama tiga sesi sebelumnya, periode terburuk bagi indeks dalam dua bulan karena anjloknya harga minyak membebani sektor energi.
Namun, anjloknya harga minyak cenderung mendorong belanja liburan konsumen, dan penjualan retail pada November yang di atas ekspektasi.
Saham sektor retail mencatat kenaikan terbesar di indeks S&P 500, seperti saham Urban Outfitters (URBN.O) naik 7,6% menjadi USD32,29. Sektor saham retail di indeks S&P (SPXRT) melonjak 1%.
Data ekonomi lainnya menunjukkan menguatnya pasar tenaga kerja, seperti menurunnya klaim pengangguran awal pekan.
"Ini menunjukkan belanja konsumsi secara keseluruhan membaik," kata Kepala Ekonom Pasar Rockwell Global Capital di New York Peter Cardillo seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/12/2014).
Dia memperkirakan bahwa indeks S&P bisa menguat ke level 2.100 pada penghujung tahun ini.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 63,19 poin atau 0,36% ke 17.596,34; indeks S&P 500 naik 9,19 poin atau 0,45% ke 2.035,33; dan Nasdaq Composite bertambah 24,14 poin atau 0,52% ke 4.708,16.
Sekitar 7,2 miliar saham ditransaksikan di bursa AS. Volume tersebut di atas rata-rata selama lima sesi terakhir sebanyak 6,9 miliar saham.
(rna)