BPH Migas Tugaskan Pertamina dan AKR Salurkan BBM Subsidi
A
A
A
JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) menugaskan PT Pertamina dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk menyediakan dan mendistribusikan BBM jenis tertentu pada 2015.
Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menuturkan, keputusan ini telah melalui sidang komite dengan jumlah kuota untuk Pertamina sebesar 45.355.000 kiloliter (kl) dan AKR Corporindo sebesar 645 ribu Kl.
"Melalui sidang komite, diputuskan dua badan usaha yang dapat melakukan dengan jumlah jenis kuota, Pertamina 45.355.000 kl, PT AKR mendapat 645 ribu Kl, dan total kuota 2015 sebesar 46 juta kl," ujarnya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Sommeng menyebutkan, total kuota yang diberikan ke Pertamina dengan perincian bensin premium (mogas 88) sebesar 29.460.000 Kl, minyak tanah (kerosin) 850 ribu Kl, dan minyak solar 15.045.000 Kl.
"Untuk AKR, bensin premium sebesar 20 ribu Kl, dan minyak solar sebesar 625 ribu Kl," kata dia.
Menurutnya, lokasi penyalur bagi badan ini berada di daerah yang memerlukan adanya penyalur baru untuk jenis BBM tertentu.
Menurutnya, di Indonesia perbandingan antara jumlah penduduk dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sangat kecil, yaitu 18 SPBU per satu juta penduduk. Sementara Malaysia sudah 60 SPBU per satu juta penduduk.
"Adapun jumlah volume yang bisa secara ekonomis, kalau di beberapa negara 8 KL itu sudah ekonomis, tapi di Indonesia karena masih adanya BBM bersubsidi, baru 20 Kl per hari untuk satu SPBU," tukas Sommeng.
Kepala BPH Migas Andi Noorsaman Sommeng menuturkan, keputusan ini telah melalui sidang komite dengan jumlah kuota untuk Pertamina sebesar 45.355.000 kiloliter (kl) dan AKR Corporindo sebesar 645 ribu Kl.
"Melalui sidang komite, diputuskan dua badan usaha yang dapat melakukan dengan jumlah jenis kuota, Pertamina 45.355.000 kl, PT AKR mendapat 645 ribu Kl, dan total kuota 2015 sebesar 46 juta kl," ujarnya di Gedung BPH Migas, Jakarta, Jumat (12/12/2014).
Sommeng menyebutkan, total kuota yang diberikan ke Pertamina dengan perincian bensin premium (mogas 88) sebesar 29.460.000 Kl, minyak tanah (kerosin) 850 ribu Kl, dan minyak solar 15.045.000 Kl.
"Untuk AKR, bensin premium sebesar 20 ribu Kl, dan minyak solar sebesar 625 ribu Kl," kata dia.
Menurutnya, lokasi penyalur bagi badan ini berada di daerah yang memerlukan adanya penyalur baru untuk jenis BBM tertentu.
Menurutnya, di Indonesia perbandingan antara jumlah penduduk dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sangat kecil, yaitu 18 SPBU per satu juta penduduk. Sementara Malaysia sudah 60 SPBU per satu juta penduduk.
"Adapun jumlah volume yang bisa secara ekonomis, kalau di beberapa negara 8 KL itu sudah ekonomis, tapi di Indonesia karena masih adanya BBM bersubsidi, baru 20 Kl per hari untuk satu SPBU," tukas Sommeng.
(izz)