Dirut Mandiri Apresiasi Rini Soemarno Pimpin BUMN
A
A
A
JAKARTA - Kehadiran Rini Soemarno sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diapresiasi Direktur Utama (Dirut) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Budi Gunadi Sadikin.
Kini, Budi harus mengikuti ritme kerja sang atasan yang bergerak sangat cepat, guna memajukan dan membenahi perusahaan pelat merah.
Budi mengakui, pertama kali dipimpin seorang Menteri BUMN wanita. "Untuk pertama kalinya bos saya perempuan, Rini Soemarno. Sayang beliau enggak bisa hadir di acara ini," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/12/2014).
Budi menuturkan, kebiasaannya bekerja cepat ternyata seiring seirama dengan sang atasan. Dia pun menceritakan kali pertama bertemu dengan Rini Soemarno saat di Istana Presiden beberapa waktu lalu.
"Ada yang bilang sama saya, kalau mau kerja cepat, perhatikan cara bosmu bekerja. Dan ternyata saat saya pertama kali bertemu Ibu Rini di Istana Presiden, beliau sangat cepat, jalan saja cepat sekali," katanya.
Sementara di industri perbankan, kata dia, peran laki-laki sangat mendominasi dibandingkan perempuan. Dan itu terjadi di sebagian besar bank seluruh dunia. Namun, Budi berbangga hati karena menempatkan dua perempuan dalam jajaran direksi di Bank Mandiri.
"Di Board Management kami, ada Bu Siska seorang nenek dengan rambut warna warni serta Bu Riyani menggunakan hijab. Sangat berbeda sekali gaya mereka berdua," tambah dia.
Menurutnya, ada sekitar enam sampai tujuh Senior Vice President wanita di Bank Mandiri. Para perempuan ini, sambung Budi, mengajarkan banyak hal tentang bersikap dengan bawahan.
"Laki-laki biasanya ingin cepat-cepat mengambil keputusan, menyuruh pun dengan nada keras. Mereka bilang, jangan terlalu keras, cepat dan tegas ngomongnya. Orang bisa menangis jika diperlakukan begitu," terangnya.
Kaum hawa, diakui Budi dapat menjadi penyeimbang dirinya dalam mengelola perusahaan besar sekelas Bank Mandiri.
Kini, Budi harus mengikuti ritme kerja sang atasan yang bergerak sangat cepat, guna memajukan dan membenahi perusahaan pelat merah.
Budi mengakui, pertama kali dipimpin seorang Menteri BUMN wanita. "Untuk pertama kalinya bos saya perempuan, Rini Soemarno. Sayang beliau enggak bisa hadir di acara ini," katanya kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/12/2014).
Budi menuturkan, kebiasaannya bekerja cepat ternyata seiring seirama dengan sang atasan. Dia pun menceritakan kali pertama bertemu dengan Rini Soemarno saat di Istana Presiden beberapa waktu lalu.
"Ada yang bilang sama saya, kalau mau kerja cepat, perhatikan cara bosmu bekerja. Dan ternyata saat saya pertama kali bertemu Ibu Rini di Istana Presiden, beliau sangat cepat, jalan saja cepat sekali," katanya.
Sementara di industri perbankan, kata dia, peran laki-laki sangat mendominasi dibandingkan perempuan. Dan itu terjadi di sebagian besar bank seluruh dunia. Namun, Budi berbangga hati karena menempatkan dua perempuan dalam jajaran direksi di Bank Mandiri.
"Di Board Management kami, ada Bu Siska seorang nenek dengan rambut warna warni serta Bu Riyani menggunakan hijab. Sangat berbeda sekali gaya mereka berdua," tambah dia.
Menurutnya, ada sekitar enam sampai tujuh Senior Vice President wanita di Bank Mandiri. Para perempuan ini, sambung Budi, mengajarkan banyak hal tentang bersikap dengan bawahan.
"Laki-laki biasanya ingin cepat-cepat mengambil keputusan, menyuruh pun dengan nada keras. Mereka bilang, jangan terlalu keras, cepat dan tegas ngomongnya. Orang bisa menangis jika diperlakukan begitu," terangnya.
Kaum hawa, diakui Budi dapat menjadi penyeimbang dirinya dalam mengelola perusahaan besar sekelas Bank Mandiri.
(izz)