Mandiri Syariah Siap Dukung Bank Hasil Merger Jadi Berskala Global
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) mendukung penuh langkah pemerintah melalui Kementerian BUMN dalam memerger atau menyatukan ketiga bank syariah milik Himbara, yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Mandiri Syariah menyatakan kesiapannya bersinergi untuk menciptakan bank syariah yang modern dan inovatif berskala global. ( Baca juga:Mantul, Per Agustus Laba Mandiri Syariah Naik 26,58% )
Merger bank syariah milik Himbara tersebut bertujuan agar Indonesia yang merupakan negara berpopulasi umat muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah terbesar di Tanah Air yang berskala global. Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi.
Secara umum perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi. Peluang pertumbuhan ini tecermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah, khususnya Mandiri Syariah, sejak beberapa tahun terakhir.
Hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh sehat dan sustain, yaitu laba bersih tumbuh 26,58% yoy menjadi Rp957 miliar (unaudited), pembiayaan tumbuh hingga 6,18% yoy menjadi Rp76,66 triliun. Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17% yoy menjadi Rp99,12 triliun.
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan bahwa sinergi bank syariah milik BUMN ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mandiri Syariah sendiri konsisten melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah guna menawarkan sistem layanan perbankan yang berbeda yang tidak hanya memberikan layanan finansial berbasis syariah, tapi juga solusi kebutuhan sosial dan spiritual yang makin relevan dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia. ( Baca juga:Analis Wanti-Wanti, Jangan Jorjoran Borong Saham BRIS )
“Insya Allah, kami optimistis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders. Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia. Kami siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Toni di jakarta rabu.
Merger bank syariah milik Himbara tersebut bertujuan agar Indonesia yang merupakan negara berpopulasi umat muslim terbesar di dunia memiliki bank syariah terbesar di Tanah Air yang berskala global. Selain itu, penggabungan ini diharapkan semakin meningkatkan potensi ekonomi dan keuangan syariah yang sedang tumbuh positif meski di tengah pandemi.
Secara umum perbankan syariah berpotensi tumbuh dan berkembang di tengah tantangan ekonomi makro dan industri keuangan akibat pandemi. Peluang pertumbuhan ini tecermin dari terjaganya kinerja positif industri perbankan syariah, khususnya Mandiri Syariah, sejak beberapa tahun terakhir.
Hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh sehat dan sustain, yaitu laba bersih tumbuh 26,58% yoy menjadi Rp957 miliar (unaudited), pembiayaan tumbuh hingga 6,18% yoy menjadi Rp76,66 triliun. Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17% yoy menjadi Rp99,12 triliun.
Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari mengatakan bahwa sinergi bank syariah milik BUMN ini juga diharapkan akan mampu meningkatkan inovasi ekonomi dan keuangan syariah menjadi lebih modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, Mandiri Syariah sendiri konsisten melakukan inovasi layanan digital bagi nasabah guna menawarkan sistem layanan perbankan yang berbeda yang tidak hanya memberikan layanan finansial berbasis syariah, tapi juga solusi kebutuhan sosial dan spiritual yang makin relevan dengan kondisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia. ( Baca juga:Analis Wanti-Wanti, Jangan Jorjoran Borong Saham BRIS )
“Insya Allah, kami optimistis bank syariah nasional yang bersatu dan bersinergi ini akan menciptakan bank syariah yang modern, inovatif, berbasis digital, berskala global sehingga harapannya bisa memberikan manfaat lebih luas, lebih besar kepada lebih banyak stakeholders. Dan pada akhirnya dapat memakmurkan perekonomian Indonesia. Kami siap membantu dan menyelesaikan proses merger ini agar manfaatnya segera dapat dirasakan seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Toni di jakarta rabu.
(uka)