Depresiasi Rupiah Diprediksi Berpotensi ke Rp12.600/USD

Minggu, 14 Desember 2014 - 12:25 WIB
Depresiasi Rupiah Diprediksi...
Depresiasi Rupiah Diprediksi Berpotensi ke Rp12.600/USD
A A A
JAKARTA - Analis PT Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (USD) terhadap semua mata uang dunia wajar didukung oleh data-data yang positif.

Pasalnya, dalam beberapa bulan terakhir, seperti data pengangguran, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut membuat investor lebih tertarik untuk memegang USD.

Menurut dia, belum ada sentimen positif di Asia yang dapat mendongkrak mata uang kawasan. Dia mengatakan, cenderung positifnya laju USD membuat nilai tukar rupiah kembali terdepresiasi.

"Di sisi lain, belum adanya sentimen positif terhadap laju rupiah dan sikap tenang yang ditunjukkan oleh Bank Indonesia (BI), sehingga menimbulkan persepsi di kalangan pelaku pasar bahwa seolah-olah BI menyetujui pelemahan tersebut karena dianggap sudah sesuai dengan fundamental ekonomi Indonesia," kata Reza ketika dihubungi, Minggu (14/12/2014).

Dengan pernyataan tersebut, dia menuturkan, pelaku pasar juga berpandangan bahwa fundamental ekonomi Indonesia sedang kurang baik, sehingga rupiah melemah.

Kendati demikian, agar rupiah menguat pada tahun depan, maka perlu didorong dengan cara memberikan sentiman positif pada pasar di dalam negeri.

Misalnya, dengan mengendalikan inflasi, mempecepat pertumbuhan investasi, dan merealisasikan progam-program yang bisa membuat stimulus penguatan nilai rupiah.

Dia memperkirakan, rupiah tahun ini masih akan tertekan di kisaran ke Rp12.400 per USD. Sementara, proyeksi tahun depan, jika rupiah dibiarkan melemah maka akan mendekati level Rp12.600 per USD.

"Laju rupiah berada di bawah target level support Rp12.342. Belum adanya sentimen maupun berita positif membuat laju rupiah diperkirakan dapat melanjutkan pergerakan ke Rp12.443-Rp12.425 berdasarkan kurs tengah BI," tutur Reza.

(Baca: Rupiah Diproyeksi Sulit Menguat Tanpa Intervensi BI)
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8070 seconds (0.1#10.140)