Mendag Masih Kaji Kebutuhan Impor Gula dan Garam
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengaku masih mencari solusi jangka panjang terkait impor gula dan garam, karena menurutnya itu adalah masalah supply dan demand.
Jika supply kurang, Indonesia mesti impor dan tidak bisa jika tidak impor. Itu yang sedang dibahas oleh Mendag Rachmat dengan kementerian terkait.
"Makanya minggu lalu kan saya ketemu sama Menteri Kelautan (Susi Pudjiastuti) bahas soal itu, berapa kedepannya. Kalau kita bangun industri garam sekarang, tahun depan bangun juga, belum tentu tahun depannya lagi kita nyetok," ujarnya di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Rachmat mengatakan, jika ingin stok garam atau gula diperlukan waktu 2-3 tahun. Itupun jika produsennya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri atau tidak.
"Kita mesti lihat juga dalam kerangka ASEAN nanti. Kalau ASEAN ternyata lebih murah, kita enggak bisa dan nggak lebih murah, ya pasti kita kalah. Ini menyangkut masalah ekonominya. Sekarang kita berupaya membangun industri garam dan gula yang kompetitif, yang kuat, yang bisa memenuhi pasar dalam negeri, yang bisa membantu industri dalam negeri kita," tandasnya.
Jika supply kurang, Indonesia mesti impor dan tidak bisa jika tidak impor. Itu yang sedang dibahas oleh Mendag Rachmat dengan kementerian terkait.
"Makanya minggu lalu kan saya ketemu sama Menteri Kelautan (Susi Pudjiastuti) bahas soal itu, berapa kedepannya. Kalau kita bangun industri garam sekarang, tahun depan bangun juga, belum tentu tahun depannya lagi kita nyetok," ujarnya di Jakarta, Senin (15/12/2014).
Rachmat mengatakan, jika ingin stok garam atau gula diperlukan waktu 2-3 tahun. Itupun jika produsennya mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri atau tidak.
"Kita mesti lihat juga dalam kerangka ASEAN nanti. Kalau ASEAN ternyata lebih murah, kita enggak bisa dan nggak lebih murah, ya pasti kita kalah. Ini menyangkut masalah ekonominya. Sekarang kita berupaya membangun industri garam dan gula yang kompetitif, yang kuat, yang bisa memenuhi pasar dalam negeri, yang bisa membantu industri dalam negeri kita," tandasnya.
(izz)