Kementerian Infrastruktur Ajukan Anggaran Rp276 Triliun

Selasa, 16 Desember 2014 - 21:54 WIB
Kementerian Infrastruktur...
Kementerian Infrastruktur Ajukan Anggaran Rp276 Triliun
A A A
JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mengajukan anggaran pengembangan infrastruktur di bawah lingkup Kementerian Perhubungan (Kemenhub) serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU-Pera).

Seperti diketahui, anggaran 2015 menyisakan ruang fiskal sebesar Rp276 triliun yang berasal dari pengalihan subsidi BBM.

Kementerian PU-Pera misalnya, saat ini tengah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp47,5 triliun dan diharapkan bisa berjalan pada 2015.

Menteri Pu-Pera, Basuki Hadimuljono mengatakan, kementerian yang dipimpinnya akan memanfaatkan anggaran tersebut dalam rangka membangun infrastruktur berdasarkan visi-misi pemerintahan saat ini.

"Kita ajukan anggaran tambahan di Kemen PU-Pera sebesar Rp45,7 triliun. Tambahan tersebut masing-masing akan dianggarkan untuk memperkuat kedaulatan pangan melalui pembangunan irigasi, air minum, perumahan, termasuk infrastruktur jalan dan jembatan," ujarnya di Jakarta, Selasa (16/12/2014).

Menurut Basuki, anggaran tersebut secara rinci masing-masing diperuntukkan membangun jalan Rp20 triliun, air minum melalui Direktorat Cipta Karya Rp13 triliun, kedaulatan pangan Rp12,5 triliun, serta perumahan sebanyak Rp2 triliun.

"Sebenarnya akan ditingkatkan lagi. Namun, kami melihat kemampuan penyerapan juga dengan mempertimbangkan kapasitas birokrasi maupun kesiapan penyedia jasa," ucapnya.

Sementara di lingkup Kementerian Perhubungan, pengajuan anggaran 2015 masih dalam pembahasan. Namun, kementerian ini dipastikan mengajukan anggaran, di antaranya untuk pembangunan rel kereta api di empat pulau, antara lain di Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Kalimantan, Papua.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Hermanto Dwiatmoko mengatakan, saat ini pihaknya sedang menggodok pembanguan rel kereta api di empat pulau tersebut termasuk menyediakan kebutuhan anggaran sehingga bisa dikerjakan pada 2015.

"Kami sedang siapkan kebutuhan anggarannya. Beberapa diantaranya sudah ada yang memasuki tahapan studi kelayakan, desain hingga pemenuhan analisis dan dampak lingkungan (Amdal)," ujarnya.

"Di Sumatera salah satunya yang paling siap, seperti di titik Rantau Prapat-Duri-Dumai, sudah siap dari studi kelayakan hingga Amdal-nya," lanjut Hermanto.

Dia menambahkan, tahun ini pembangunan rel kereta difokuskan di luar Pulau Jawa dalam rangka menjaga keseimbangan infrastruktur yang tidak hanya berpusat di Pulau Jawa.

Selain di sektor Perkeretaapian, sektor lain yang saat ini sedang difokuskan ialah sektor bandara berupa pembangunan dan perluasan delapan bandara dengan nilai Rp1,2 triliun.

Delapan bandara tersebut, antara lain Bandar Udara Rembele, Takengon (NAD), Bandar Udara Blimbing Sari Banyuwangi (Jawa Timur), Bandar Udara Komodo Labuan Bajo (NTT), Bandar Udara Tojo Una Una (Sulawesi Tengah), Bandar Udara Kuabang Kao (Maluku Utara), Bandar Udara Ibra Dumatubun (Maluku), Bandar Udara Saumlaki Baru (Maluku), serta Bandar Udara Dekai, Yahukimo (Papua).
(dmd)
Berita Terkait
Efisiensi, Kementerian...
Efisiensi, Kementerian PUPR Bersiap Lakukan Reorganisasi Balai
Kampus Hijau PUPR, Perkantoran...
Kampus Hijau PUPR, Perkantoran yang Ramah Lingkungan dan Humanis
PUPR Perpanjang Masa...
PUPR Perpanjang Masa Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Venues PON
Dukung Pemulihan Ekonomi,...
Dukung Pemulihan Ekonomi, Menteri Basuki Target Jembatan Sei Rampung 2021
Pemulihan Jayapura dan...
Pemulihan Jayapura dan Wamena, PUPR Gandeng BUMN Karya dan Kontraktor Lokal
Menteri Basuki Perbaiki...
Menteri Basuki Perbaiki 2.000 Rumah Tidak Layak Huni di Bengkulu
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
1 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
3 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
4 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
4 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
5 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
5 jam yang lalu
Infografis
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved