FTZ Batam Tak Khawatir Rupiah Melemah

Kamis, 18 Desember 2014 - 07:31 WIB
FTZ Batam Tak Khawatir...
FTZ Batam Tak Khawatir Rupiah Melemah
A A A
BATAM - Badan Pengusahaan (BP) Batam mengaku tidak khawatir adanya pelemahan rupiah, karena ada bantalan mayoritas penanam modal usaha di FTZ yang merupakan afiliasi dengan Singapura dan asing.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan, industri di Batam tidak bisa disamakan dengan daerah lain di Indonesia, karena letaknya yang berdekatan dengan negara Jiran itu.

Keuntungan itu juga diklaim justru menguntungkan investor setempat yang selama ini mengandalkan impor barang modal untuk ekspor. Investasi langsung sebagai tumpuan pemacu pertumbuhan ekonomi juga diyakini tidak terganggu.

Bahkan, dia juga mengaku tetap optimis di tengah situasi ancaman krisis moneter, menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dan hengkangnya penanam modal asing dari Indonesia.

"Kami tetap optimis, apa pun yang terjadi. Semua peristiwa ada mudarat ada juga manfaatnya," katanya, Rabu (17/12/2014).

Mustofa menguraikan turunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar justru berpotensi menaikkan investasi asing ke Batam, didorong biaya produksi yang turun.

"Tapi kami juga tidak mau melihatnya sebagai 'blessing in disguise'. Lihat apa kata BI," ujarnya.

Sebelumnya Kepala BI Kepri Gusti Raizal Eka Putra memproyeksikan investasi langsung di Kepri akan meningkat tahun depan, melihat meningkatnya pendaftaran investasi pada 2014 yang akan terealisasi pada tahun depan.

Kinerja investasi yang menunjukkan penguatan pertumbuhan pada 2014 diharapkan dapat tetap stabil bahkan meningkat pada 2015 dengan asumsi bahwa iklim investasi dan iklim usaha tetap terjaga dengan baik di Kepri.

"Pemda harus bisa enjaga iklim investasi dan usaha agar terus kondusif demi peningkatan pertumbuhan ekonomi. Sembari tetap meningkatkan kandungan lokal untuk ekspor," terang dia.

Dosen bisnis internasional Suyono Saputra menilai penurunan nilai tukar rupiah justru menguntungkan industri di Batam. "Karena industri di Batam tujuannya ekspor. Ini justru menguntungkan," ucapnya.

Meski demikian, dia menilai keuntungan itu tidak akan terlalu signifikan karena penurunan nilai mata uang hanya bersifat temporer, akibat sentimen positif terhadap pertumbuhan ekonomi Amerika.

Krisis global yang terjadi juga tidak memengaruhi Batam karena struktur ekonomi di kawasan itu sudah lebih baik dengan investasi yang terus tumbuh dan inflasi yang rendah. "Batam tidak akan terpengaruh krisis," tegasnya.
(izz)
Berita Terkait
Dua Kawasan Ekonomi...
Dua Kawasan Ekonomi Khusus Batam Beroperasi Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Perkuat Sektor Ekonomi...
Perkuat Sektor Ekonomi Kreatif
Batam Andalkan Olaharganya...
Batam Andalkan Olaharganya Tiger Woods untuk Dongkrak Ekonomi
Wisatawan Asing Mulai...
Wisatawan Asing Mulai Kunjungi Batam
Pembukaan Perbatasan...
Pembukaan Perbatasan Batam-Singapura Dorong Pemulihan Pariwisata dan Ekonomi
Ekonomi Batam 2023 Tumbuh...
Ekonomi Batam 2023 Tumbuh Melebihi Nasional, Berikut Faktor Penopangnya!
Berita Terkini
Setiba dari Yordania,...
Setiba dari Yordania, Mentan Langsung Sidak Bulog dan PIHC
30 menit yang lalu
Rumah BUMN SIG Dampingi...
Rumah BUMN SIG Dampingi 495 UMKM Naik Kelas, Serap 1.869 Tenaga Kerja
56 menit yang lalu
Pana Oil Indonesia Terus...
Pana Oil Indonesia Terus Perkuat Jaringan Distribusi
1 jam yang lalu
Helmy Yahya dan Mardigu...
Helmy Yahya dan Mardigu Wowiek Jadi Komisaris BJB, Yusuf Saadudin Dirut
1 jam yang lalu
Tur Asia Tenggara, Xi...
Tur Asia Tenggara, Xi Jinping Desak Vietnam Lawan Intimidasi Tarif Trump
1 jam yang lalu
IHSG Parkir di Zona...
IHSG Parkir di Zona Merah, Dibebani Kinerja Sektor Keuangan
2 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved