AP II Diversifikasi Usaha ke Bisnis Tol
A
A
A
JAKARTA - PT Angkasa Pura II (AP II) pada tahun depan berencana melakukan diversifikasi usaha ke bisnis pengelolaan jalan tol.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, perseroan akan menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya untuk membentuk anak usaha di bidang pengelolaan jalan bebas hambatan.
"Nantinya unit usaha ini akan mengerjakan proyek pembangunan ruas tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 17,2 kilometer (km)," kata Tri di Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Dia berharap, dengan penambahan ruas tersebut maka dapat memudahkan arus lalu lintas barang menuju lokasi penampungan kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Jasa Marga menguasai kepemilikan saham. Sedangkan AP II hanya sekitar 5% hingga 10% yang merupakan konversi lahan yang digunakan untuk pembangunan ruas tol tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Daryanto menambahkan perseroan memproyeksikan pendapatan dari mengelola 13 bandara sebesar Rp4,86 triliun pada tahun ini. Hingga kuartal III tahun ini, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp3,45 triliun.
"Pencapaian tersebut dari lini aeronautika senilai Rp2,25 trilun pada periode Januari-September tahun ini," paparnya.
Aeronautika meliputi bea pendaratan, pelayanan penumpang, pemakaian aviobridge (Garbarata) dan pemakaian konter. Sisanya dari non aeronautika yakni sewa gudang, tanah, tempat reklame, konsesi, troughtput fee, parkir kendaraan.
AP II mencatat laba bersih Rp1,22 triliun pada kuartal III tahun ini. Angka itu melampaui target dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang diproyeksikan sebesar Rp1,07 triliun.
Direktur Utama Angkasa Pura II Tri S Sunoko mengatakan, perseroan akan menggandeng PT Jasa Marga Tbk (JSMR) dan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) karya untuk membentuk anak usaha di bidang pengelolaan jalan bebas hambatan.
"Nantinya unit usaha ini akan mengerjakan proyek pembangunan ruas tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran sepanjang 17,2 kilometer (km)," kata Tri di Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Dia berharap, dengan penambahan ruas tersebut maka dapat memudahkan arus lalu lintas barang menuju lokasi penampungan kargo di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
"Jasa Marga menguasai kepemilikan saham. Sedangkan AP II hanya sekitar 5% hingga 10% yang merupakan konversi lahan yang digunakan untuk pembangunan ruas tol tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Angkasa Pura II Daryanto menambahkan perseroan memproyeksikan pendapatan dari mengelola 13 bandara sebesar Rp4,86 triliun pada tahun ini. Hingga kuartal III tahun ini, perseroan membukukan pendapatan usaha Rp3,45 triliun.
"Pencapaian tersebut dari lini aeronautika senilai Rp2,25 trilun pada periode Januari-September tahun ini," paparnya.
Aeronautika meliputi bea pendaratan, pelayanan penumpang, pemakaian aviobridge (Garbarata) dan pemakaian konter. Sisanya dari non aeronautika yakni sewa gudang, tanah, tempat reklame, konsesi, troughtput fee, parkir kendaraan.
AP II mencatat laba bersih Rp1,22 triliun pada kuartal III tahun ini. Angka itu melampaui target dalam RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) yang diproyeksikan sebesar Rp1,07 triliun.
(rna)