Sofyan Bahas Kemaritiman dengan Dubes RRC
A
A
A
JAKARTA - Pertemuan Menko Perekonomian Sofyan Djalil dengan Kedubes National Development and Reform Comision (NDRC) RRC, untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden RRC Xi Jin Ping.
Dalam pertemuan tersebut, China lebih banyak mendiskusikan soal kemaritiman Indonesia dan infrastruktur.
"Jadi, ya pertama mereka tanyakan soal maritim kita. Kemudian tentang program infrastruktur dan bagaimana bisa bekerja sama lebih lanjut di bidang itu. Saya mengangkat masalah trade defisit," katanya di Jakarta, Senin (22/12/2014).
Saat ini, lanjut Sofyan, sudah dapat diketahui bahwa defisit perdagangan dengan China tahun ini mencapai USD9 miliar.
Menurutnya, China menilai bahwa hal ini perlu dikerjakan bersama. Apalagi, terkait untuk meningkatkan perdagangan khususnya ekspor ke China dan bagaimana industri di China itu bisa relocate ke Indonesia dengan membangun kawasan industri .
"Kemudian industri yang sudah tidak bisa kompetisi di Tiongkok lagi, karena upah buruhnya sangat meningkat, bisa relokasi ke Indonesia. Kemudian dari Indonesia bisa menjadi basis produksi dan basis ekspor, termasuk ke Tiongkok sendiri maupun ke negara lain," terang Sofyan.
Sebab itu, pembangunan zona industri adalah salah satu solusi untuk pengembangan negara dalam bidang investasi industri kedua negara.
"Itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk membikin kawasan industri," pungkas dia.
Dalam pertemuan tersebut, China lebih banyak mendiskusikan soal kemaritiman Indonesia dan infrastruktur.
"Jadi, ya pertama mereka tanyakan soal maritim kita. Kemudian tentang program infrastruktur dan bagaimana bisa bekerja sama lebih lanjut di bidang itu. Saya mengangkat masalah trade defisit," katanya di Jakarta, Senin (22/12/2014).
Saat ini, lanjut Sofyan, sudah dapat diketahui bahwa defisit perdagangan dengan China tahun ini mencapai USD9 miliar.
Menurutnya, China menilai bahwa hal ini perlu dikerjakan bersama. Apalagi, terkait untuk meningkatkan perdagangan khususnya ekspor ke China dan bagaimana industri di China itu bisa relocate ke Indonesia dengan membangun kawasan industri .
"Kemudian industri yang sudah tidak bisa kompetisi di Tiongkok lagi, karena upah buruhnya sangat meningkat, bisa relokasi ke Indonesia. Kemudian dari Indonesia bisa menjadi basis produksi dan basis ekspor, termasuk ke Tiongkok sendiri maupun ke negara lain," terang Sofyan.
Sebab itu, pembangunan zona industri adalah salah satu solusi untuk pengembangan negara dalam bidang investasi industri kedua negara.
"Itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk membikin kawasan industri," pungkas dia.
(izz)