PT Siemens Hengkang Nasib Karyawan Belum Jelas
A
A
A
BATAM - Nasib ratusan karyawan PT Siemens Hearing Instruments Batam, di Jalan Beringin, Lot 12, 2ND Floor, kawasan Batamindo Industrial Park, Mukakuning, hingga hari ini belum jelas.
Mereka menjaga aset perusahaan setelah manajemen PT Siemens dilaporkan hengkang.
Informasi yang diperoleh sumber perusahaan, manejemen PT Siemens menjual perusahaannya kepada korporate lain pada 6 November 2014. Sebanyak 600 lebih karyawan belum mengetahui kejelasan nasib mereka.
Mereka sudah melakukan penjagaan aset sejak Selasa (16/12) lalu. Karena pihak perusahaan sudah banyak mengeluarkan aset dari dalam perusahaan. Ratusan karyawan ini menjaga perusahan selama 24 jam dengan penjagaan bergantian.
Pengurus PUK FSPMI Siemens, Mardalena mengatakan, ratusan karyawan ini melakukan penjagaan aset perusahaan sebelum nasib karyawan diketahui.
Menurutnya, manajamen perusahaan tidak memberikan kejelasan kepada karyawan setelah menjual perusahaan diam-diam. Karyawan mengetahui PT Siemens dijual dari internet tanpa diberitahu oleh pihak manajemen.
"Kami sekarang menjaga aset perusahaan. Mereka berangsur-angsur mengirim keluar aset perusahaan. Kami manahan asetnya sekarang, yang bertanggungjawab sama kami tak memberi kejelasan. Karyawan tahu PT Siemens ini sudah dijual dari internet," ujar Mardalena.
Mardalena menuturkan, ratusan karyawan yang menjaga aset perusahaan ini rata-rata sudah bekerja 10 tahun.
Dia berharap pihak manajemen PT Siemens menyelesaikan hak-hak normatif karyawan. Hingga kini, manajemen perusahaan tidak mampu memberikan kejelasan pasti kepada karyawan.
Sementara pihak perusahan tidak bisa ditemui. Salah seorang sekuriti, Adnan mengatakan, manjemen perusahaan tidak ada di tempat. "Sekarang lagi libur kerja, pihak manajemen tak ada yang masuk," ujar Adnan.
Mereka menjaga aset perusahaan setelah manajemen PT Siemens dilaporkan hengkang.
Informasi yang diperoleh sumber perusahaan, manejemen PT Siemens menjual perusahaannya kepada korporate lain pada 6 November 2014. Sebanyak 600 lebih karyawan belum mengetahui kejelasan nasib mereka.
Mereka sudah melakukan penjagaan aset sejak Selasa (16/12) lalu. Karena pihak perusahaan sudah banyak mengeluarkan aset dari dalam perusahaan. Ratusan karyawan ini menjaga perusahan selama 24 jam dengan penjagaan bergantian.
Pengurus PUK FSPMI Siemens, Mardalena mengatakan, ratusan karyawan ini melakukan penjagaan aset perusahaan sebelum nasib karyawan diketahui.
Menurutnya, manajamen perusahaan tidak memberikan kejelasan kepada karyawan setelah menjual perusahaan diam-diam. Karyawan mengetahui PT Siemens dijual dari internet tanpa diberitahu oleh pihak manajemen.
"Kami sekarang menjaga aset perusahaan. Mereka berangsur-angsur mengirim keluar aset perusahaan. Kami manahan asetnya sekarang, yang bertanggungjawab sama kami tak memberi kejelasan. Karyawan tahu PT Siemens ini sudah dijual dari internet," ujar Mardalena.
Mardalena menuturkan, ratusan karyawan yang menjaga aset perusahaan ini rata-rata sudah bekerja 10 tahun.
Dia berharap pihak manajemen PT Siemens menyelesaikan hak-hak normatif karyawan. Hingga kini, manajemen perusahaan tidak mampu memberikan kejelasan pasti kepada karyawan.
Sementara pihak perusahan tidak bisa ditemui. Salah seorang sekuriti, Adnan mengatakan, manjemen perusahaan tidak ada di tempat. "Sekarang lagi libur kerja, pihak manajemen tak ada yang masuk," ujar Adnan.
(dmd)