Harga Cabai di Semarang Makin Pedas
A
A
A
SEMARANG - Harga cabai di Kota Semarang, Jawa Tengah mengalami kenaikan signifikan. Jika pada dua pekan sebelumnya masih di kisaran Rp50-Rp60 ribu, saat ini harga cabai rawit semakin "pedas" di angka Rp85 ribu.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Johar, Semarang, Jumat (26/12/2014), sejumlah pedagang mengaku, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak menjelang liburan Natal. Kenaikan akibat stok sangat terbatas.
Salah seorang pedagang cabai Ngatini menuturkan, kenaikan harga cabai dipicu minimnya pasokan dari daerah penghasil cabai, akibat cuaca buruk yang mengakibatkan gagal panen para petani.
Bahkan, kata dia, saat ini para pedagang mendatangkan cabai dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan.
“Kemarin harganya masih Rp60 ribu, sekarang sudah Rp85 ribu. Harganya naik ya karena barangnya yang tidak ada,” ujarnya.
Dia mengatakan, biasanya mendapatkan kiriman antara 5-7 kuintal per hari. Namun, dalam beberapa hari terakhir pasokan hanya 2-3 kuintal. Minimnya stok tersebut membuat pedagang kebingungan melayani permintaan pembeli.
Menurut Ngatini, minimnya pasokan, ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat para tengkulak cabai menaikan harga jual.
Susilo (29), pedagang cabai lain menyebutkan saat ini wilayah penghasil cabai, seperti Temanggung, Bandungan dan beberapa daerah di Jawa Tengah, masih masa tanam, sehingga pasokan kurang.
”Mau tidak mau mengambil dari luar Jateng, untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.
Di sisi lain, minimnya pasokan juga disebabkan karena banyak pedagang cabai dari luar Pulau Jawa yang melakukan pembelian. Merekan menjual di daerahnya, karena harga di sana lebih mahal.
Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Johar, Semarang, Jumat (26/12/2014), sejumlah pedagang mengaku, kenaikan tersebut sudah terjadi sejak menjelang liburan Natal. Kenaikan akibat stok sangat terbatas.
Salah seorang pedagang cabai Ngatini menuturkan, kenaikan harga cabai dipicu minimnya pasokan dari daerah penghasil cabai, akibat cuaca buruk yang mengakibatkan gagal panen para petani.
Bahkan, kata dia, saat ini para pedagang mendatangkan cabai dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan.
“Kemarin harganya masih Rp60 ribu, sekarang sudah Rp85 ribu. Harganya naik ya karena barangnya yang tidak ada,” ujarnya.
Dia mengatakan, biasanya mendapatkan kiriman antara 5-7 kuintal per hari. Namun, dalam beberapa hari terakhir pasokan hanya 2-3 kuintal. Minimnya stok tersebut membuat pedagang kebingungan melayani permintaan pembeli.
Menurut Ngatini, minimnya pasokan, ditambah lagi dengan kenaikan harga BBM bersubsidi membuat para tengkulak cabai menaikan harga jual.
Susilo (29), pedagang cabai lain menyebutkan saat ini wilayah penghasil cabai, seperti Temanggung, Bandungan dan beberapa daerah di Jawa Tengah, masih masa tanam, sehingga pasokan kurang.
”Mau tidak mau mengambil dari luar Jateng, untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.
Di sisi lain, minimnya pasokan juga disebabkan karena banyak pedagang cabai dari luar Pulau Jawa yang melakukan pembelian. Merekan menjual di daerahnya, karena harga di sana lebih mahal.
(dmd)